" Nyonya ingin sesuatu? Biar nanti saya buatkan." tanya May, setelah Saint selesai menghabiskan makan siang nya.
" Jujur saja aku merasa bosan terus berada di kamar, May..." keluh Saint, karena sejak pulang dari rumah sakit gadis itu tidak pernah pergi kemana-mana.
" Apa nyonya mau jalan-jalan di taman? Kebetulan cuaca nya tidak begitu panas."
" Boleh juga..."
" Ya sudah, kalau begitu saya buatkan minuman dingin dulu...nyonya bisa ke taman duluan."
Saint mengangguk mengerti, May langsung gegas ke dapur sedangkan Saint pergi ke taman.
May memang benar, cuaca siang ini tidak panas bahkan sedikit mendung jadi sangat cocok untuk berjalan-jalan di taman mansion.
Tak lama kemudian May datang, membawa minuman dingin dan juga cemilan untuk Saint.
" Nyonya...saya kembali ke belakang ya?" pamit May, karena masih harus mencuci bekas makan Saint tadi.
" Iya, terima kasih minuman dan cemilan nya ya..."
" Iya nyonya..." May tersenyum senang, ia merasa senang melayani Saint karena gadis itu sangat baik dan selalu menghargai apa yang ia kerjakan. Tidak seperti mantan kekasih tuan nya dulu, wanita sombong dan sok berkuasa padahal status nya hanya kekasih saja.
" May..." panggil Saint, membuat langkah May terhenti.
" Iya nyonya, ada apa?"
" Kau dengar tidak?" tanya Saint.
Kening May mengernyit." Maksud nyonya?" tanya nya tak mengerti.
" Coba dengar baik-baik...seperti ada suara orang berteriak di sana." ucap Saint, seraya menunjuk ke arah gerbang depan.
May menoleh, dan telinga nya menangkap suara ribut yang berasal dari gerbang depan.
" Biar aku lihat, nyonya tetap di sini saja ya..."
Saint mengangguk pelan, lalu May berlari menuju ke arah gerbang.
Di depan gerbang terlihat seorang pria paruh baya sedang berdebat dengan security yang menjaga pintu gerbang, May tidak berani keluar karena dia mendengar nama Saint di sebut-sebut oleh pria itu. Jadi nya May mengintip dari celah pintu gerbang yang sedikit terbuka.
" Tolong panggil putri ku keluar...bilang pada nya aku datang untuk menemui nya." melas pria itu.
" Tidak bisa pak, tuan melarang nyonya menemui siapa pun." ucap security.
" Nyonya? Jadi...putri ku sudah menikah dengan pemilik mansion ini?" raut wajah nya langsung sumringah, saat tau kalau putri nya sudah jadi nyonya di rumah mewah itu.
Kedua security itu saling tatap, kedua nya tak ada yang berani buka suara.
" Ayo cepat panggil putri ku...bilang pada nya pho nya datang kesini." ucap pria itu, yang mengaku sebagai ayah dari Saint.
Kedua security bukannya tidak tau siapa itu Saint dan juga pria paruh baya yang kini ada di depan mereka, mereka cuma tidak ingin salah bicara dan membuat tuan mereka marah.
" Ayo cepat...panggil nyonya kalian." desak Supa.
" Maaf pak, kami tidak bisa." ucap security.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO I'M
FanfictionBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita masih seputar tentang bxb, straight atau pun threesome dan tetap tentang PS. Di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukan...