" Hahh hahh...hahhh..." langkah kaki nya semakin cepat, menyusuri jalan tanah dan berbatu. Tak ia hiraukan kaki telanjang nya terluka, karena beberapa kali menginjak kerikil di jalan yang ia lewati.
Gelap nya malam membuat pandangan nya sedikit tak jelas, apa lagi tanpa pencahayaan apa pun yang ia bawa.
Berlari dan terus berlari, walau lelah tetap harus ia lakukan juga agar terbebas dari orang-orang yang sedang mengejar nya.
" Cepat kejar ! Aku yakin dia tidak jauh dari tempat ini !" teriak seorang pria.
" Kau yakin dia lari ke arah sini?"
" Aku yakin, karena hanya ini jalan setapak yang tidak di penuhi semak."
" Tidak...aku tidak mau mereka menangkap ku, aku tidak mau kembali ke rumah itu..." gadis malang itu terpaksa bersembunyi di balik semak belukar, tatapan nya begitu awas melihat ke sekitar nya.
Suara orang-orang tadi tidak terdengar lagi, itu artinya sudah aman dan ia bisa segera keluar dari tempat persembunyian nya.
Namun...
" Itu dia !" teriak seseorang dari arah belakang.
" Oh sial..." gadis itu langsung panik, dan kembali berlari tak tentu arah.
" Kejar dia !"
Aksi saling kejar pun kembali terjadi, membuat gadis itu semakin panik karna takut tertangkap.
" Gawat...dia lari ke arah tebing."
" Cepat kejar dan tahan dia !"
Namun naas, padahal tinggal beberapa langkah lagi gadis itu tertangkap. Tanpa sengaja kaki gadis itu menginjak pinggiran tebing hingga ia tergelincir.
" Aakkhh...!"
Gadis itu jatuh berguling ke bawah dan tubuhnya menabrak sebuah pohon.
*
Mansion
Brakk !
Perth menatap anak buah nya yang tadi ia suruh untuk mencari gadis itu, tapi kabar yang ia dengar benar-benar membuat nya marah besar.
" Bukankah sudah ku katakan...kejar dan tangkap dia, tapi jangan buat dia terluka." geram Perth.
" Maaf tuan, kami sudah berusaha tapi_"
" Omong kosong...kalian memang banyak bicara tapi selalu tidak becus menjalankan perintah ku."
" Maaf tuan." ucap nya sambil menundukan kepala nya, merasa takut membalas tatapan tajam majikan nya.
" Frame !" teriak nya.
" Iya tuan?" pria bernama Frame maju ke depan, ia adalah orang kepercayaan Perth selama ini. Frame dan Perth sebelas dua belas, sama-sama menakutkan jika sedang marah.
" Aku tidak mau melihat mereka di mansion ini lagi, pindahkan mereka ke gudang." ucap Perth.
" Baik tuan." sahut Frame, dengan sekali tatap kedua orang itu langsung mengerti. Kemudian kedua nya pergi dari mansion itu, dan sesuai keinginan Perth maka kedua nya bertugas di gudang mulai saat ini.
" Bagaimana keadaan nya ?" tanya Perth datar.
" Belum sadar dari pingsan nya, kepala nya terluka...dokter belum bisa memprediksi sebelum dia sadar." jawab Frame, dan hanya di angguki oleh Perth.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO I'M
FanfictionBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita masih seputar tentang bxb, straight atau pun threesome dan tetap tentang PS. Di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukan...