makanan dari dunia fantasi⭐

74 42 8
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi, Fabregas dengan senang menyambutnya. Ia meraih tas ransel hitamnya dan keluar dari kelasnya.
“Mau ke mana bro?” tanya Ryan saat ia melihat sahabatnya itu tengah berjalan melawan arah mereka menuju gerbang sekolah.
“Jemput cewek gua di kelas 11A,” Fabregas tersenyum manis sambil berjalan menuju deretan kelas 11.
Ryan menaikkan alisnya, benarkah si homo itu sudah memiliki kekasih?

Kelas belum juga berakhir, padahal lonceng butut itu sudah menggelegar di telinga. Tapi guru itu tetap saja asyik menulis di papan tulis.
“Kapan selesainya Bu?” Pria berhidung mancung itu dengan santainya menanyakan kalimat itu kepada guru di depan. "sudah jam pulang Bu,” wanita di sampingnya ini menyahut ia tidak menduga bahwa Khaira akan seberani itu untuk menghentikan guru yang sedang asyik mengajar itu.
“Oh maafkan, saya tidak mendengar, baik bereskan alat tuli-“ tenggorokan guru itu tercekat saat melihat seorang gadis cantik dengan rambut sedikit bergelombang itu tengah membereskan alat tulisnya.
“Hei?” seisi kelas menoleh menatap malas kembali guru itu.
“I-itu, anak baru?”
Seisi kelas menghela napas lega, mereka sudah berpikir bahwa guru itu akan memberikan informasi mengenai ulangan harian minggu depan.
“Iya Bu, namanya Aura Adhilah.” Guru itu mengangguk-anggukkan kepalanya dan menyuruh seisi kelas untuk cepat merapikan alat tulis. Khaira mendengus kesal, bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Sedangkan Aura sendiri berusaha tersenyum walau terpaksa. Iya menoleh ke arah jendela samping pintu itu. Aura mengernyit, ada seorang pria yang sedang menatapnya dari balik jendela yang terletak di samping pintu kelas. Aura menyipitkan matanya, bola mata pria yang menatapnya itu cokelat hazel. Mata itu menyipit dan seulas senyum terbentuk di bibirnya, menghadap ke arahnya. Tunggu, apa? Ke arahnya? Ke gua? Aura mengerjap, akhirnya ingatannya berfungsi. Itu pria yang menjadikan kepalanya ring basket. Tunggu, buat apa pria itu berdiri di sana?
“Woi! Pulang gak?” tanya Khaira penuh emosi, sedangkan Aura hanya bisa tersenyum dan mengangguk. Aura mendengus, Khaira sudah mendahuluinya keluar kelas. Mata elang Khaira itu menatapnya tajam.
Khaira mengerutkan keningnya, buat apa sang kapten basket tidak berprikecintaan ini berdiri dikelasnya dengan seulas senyum, eh? Senyum? Tumben sekali kutub ini tersenyum?
“Ada Aura?” tanya Fabregas saat tidak melihat Aura disalah satu rombongan kelas 11A itu.
“Di belakang,” ketus Khaira, ia berjalan melewati Fabregas, membiarkan Aura yang polos itu di belakang.

“Auraa!!” siswa-siswi di sekitar pria itu sontak menoleh terkejut, Fabregas sang kutub es itu berlari-lari seperti anak kecil ke arah seorang wanita. Fabregas tersenyum girang melihat gadis yang dicarinya sudah keluar dari dalam kelasnya. Rambutnya dibiarkan terurai, juga keringat yang keluar dari pelipisnya, mungkin lelah dengan pelajaran. Pikir Fabregas.
“Hah? Kenapa?” tanya Aura sambil mengikat rambutnya.
“Pulang bareng yuk!” entah ajakan atau paksaan, Aura sama sekali tidak mendengar nada tanda tanya diakhir kalimat Fabregas.
“Gua sama Khai-“
“Dia udah duluan,” potong Fabregas, terbesit seperti harapan di benaknya.
Aura mendengus, “Oke pulbar!” Aura menarik tangan Fabregas untuk bergerak cepat. Fabrega sedikit terkejut karena gadis itu menariknya. Wow, Ini pertama kali ada gadis yang menyentuhnya dan ia tidak memarahinya, Fabregas kebingungan, akankah ia membuka hati untuk orang baru? atau ia hanya, maksudnya atau Aura akan menjadi bahan gabutnya? ah, tidak. Fabregas lebih memilih untuk menjadi jomblo akut daripada harus menyakiti hati seorang wanita. kata Papanya, karma itu berlaku.
“Parah banget sih ninggalin gua,” oceh Aura sambil berjalan menarik tangan Fabregas melewati lapangan sekolah.
“Baby Egas!!”
“Huaaaa... kamu pulbar sama cegem ini?” teriak histeris itu keluar dari bibir merona seorang gadis berambut ikal di depan Aura.
“Cegem?” Fabregas mengernyit tak mengerti.
“Cewe gemb-“
“Elo yang gembel lampir! Gini-gini gue bisa dekat sama Egas, elu?” tukas Aura tersenyum sombong, Fabregas mendelik. Gadis di sampingnya ini dengan santai menyahut omongan gadis centil di depannya ini.
“Haha, elu yang gembel NAV aura cantik gini lo bilang gembel, Ayo sayang kita pulang.” Fabregas merangkul pundak Aura titik dengan nakal Aura menjulurkan lidahnya pada gadis itu.
“Fans lu ya?“ tanya Aura saat ia menaiki motor CBR Fabregas.
“Nggak tahu,” Fabregas menjalankan motornya dengan kecepatan sedang, sengaja agar perjalanannya terasa lama.
“Woii, es krim!!!” Fabregas menghentikan motornya mendadak di tepi jalan saat mendengar teriakkan Aura dari belakang. Sedangkan Aura dengan santai turun dari motor Fabregas dan berjalan masuk ke dalam ruko yang dinding depannya didekor penuh warna, ada spanduk bertulis King Ice Cream terpajang di luar. Fabregas menggeleng dengan seulas senyum di bibirnya, ia ikut berjalan masuk ke dalam toko itu. di dalamnya hanya ada pendingin es krim yang berjejer memenuhi ruangan. Hampir, semua jenis es krim ada di sana. Fabregas melihat gadis itu memegang keranjang bertulis shopping ice, keranjang itu tidak begitu kecil ,namun juga tidak besar. Mungkin cukup untuk 10 bungkus es krim. Pikir Fabregas geli.
“Karena kalian adalah pengunjung berpasangan pertama, maka ada diskon 50% saya hitung dulu ya Kak.” Fabregas dan Aura hanya mengangguk iya.
“Semuanya rp35.000,” Fabregas tersenyum saat melihat gadis itu mengambil lembaran uang di sakunya.
“Terima kasih,” Fabregas berucap setelah memberi uang pas pada kasir itu.
kini bergantian, Fabregas menarik tangan gadis itu keluar titik sedangkan Aura sendiri sedang menikmati es krimnya dengan nikmat.
“Bocil, bocil.” Cibir fabrega sambil memasang helmnya.
“Apa lo bilang?” marah Aura yang ternyata mendengar cibiran pelan pria itu.
“Hah?  Tidak, gak papa.” Fabregas terkejut, ternyata gadis itu mendengarnya.
10 menit kemudian Aura turun dari motor Fabregas, yang memijakkan kakinya yang beralaskan sepatu sekolah di halaman rumahnya, maksudnya di halaman rumah Khaira.
“Mau mampir?” tawar Aura sambil tersenyum.
“enggak, besok gua jemput ya? nggak ada penolakan, lo sama Khaira bisa ikut gua.” Fabregas melambaikan tangannya dan menancap gas motornya meninggalkan Aura yang hanya diam. Aura hanya mengangkat bahu pasrah, yang masuk ke dalam rumah dengan plastik berisi es krim itu.
“Anjay! Lo ya! Gua di-“ Aura ingin melanjutkan amarahnya, namun terhenti saat melihat meja ruang tengah dipenuhi makanan dari Floratopia. Dua kotak cimy, dua gelas es bow, setumpuk cripi gurih, smooppy pulpy dengan coklat menggiurkan, tak lupa Aldin buah segar.
dalam dunia peri semua memiliki hal-hal seperti apa yang ada di muka bumi dua kotak cimi adalah stik panjang yang tipis, bertekstur seperti spaghetti yang belum dimasak, stik itu dilumuri saus manis seperti matcha, tiramisu coklat, dan saus stroberi. dua gelas es bow adalah minuman dari susu Unicorn pelangi yang segar seperti susu pada umumnya. susu itu dipadatkan seperti salju, itulah es bow. Es susu padat rainbow. Cripi sendiri adalah lembaran rumput laut yang diambil dari 98% bahan asli rumput laut. Tipis, kriuk, juga gurih, dan asin. Sangat lezat! smoopie pulpy adalah puding dengan lumuran vla yang menggiurkan, puding ini sangat lembut dan manis terlebih saat dicampur vla vanila yang manis. Dan terakhir, Aldin. Aldin adalah permen buah kristal. Aldin adalah permen yang dipetik dari pohon Aladin. Pohon Aladin berbuah seperti buah-buahan pada umumnya namun, satu pohon bisa berbagai macam buah yang dihasilkan dan pastinya terlapisi oleh kristal manis yang membuat daging buah itu berkilau seperti dilapisi kaca, namun enak dimakan.
“Pasti ratu Flora kan?” tebak Aura asal, ia memberikan sebungkus es krim pada Khaira.
“Bukan, gua yang sulap. Eh? Kok es krimnya tetap padat, nggak cair?” heran Khaira, ia mengambil lagi sebungkus es krim dari dalam plastik itu, cair.
Aura mengernyit heran, ia ikut memegang es krim yang cair itu.
“Eh?!” Khaira terkejut, es krim cair itu kembali padat!
“Maksudnya? Lo punya kekuatan es?” Khaira menaikkan satu alisnya dengan seulas senyum manis di bibirnya. Aura hanya mengangkat bahu tidak peduli.

Secret fantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang