Dipertengahan jalan menuju basecamp, Bena mendapatkan telepon dari nomor yang akhir-akhir ini selalu menghubunginya.
Dengan kerutan didahi, Bena mulai menerima panggilan tersebut. " Halo.. "
" Halo, dengan Bena Evander? "
" Iya. Ada apa ya, bu? " Bena memukul pelan tangan Kaham untuk memberikan kode agar berhenti sebentar. Mengerti bahwa Bena sedang kesulitan mendengar suara dari lawan bicaranya ditelepon, akhirnya Kaham berhenti didekat warung tua yang sudah tidak berpemilik. Bena turun dan melangkah sedikit jauh untuk melanjutkan obrolan.
" Kami dari pihak sekolah mengundang anda untuk datang sebagai wali dari Debian Evander "
" Apalagi yang adek saya lakukan, bu? " Tanya Bena dengan memijat pelipis. Kaham dan Apin hanya saling melirik, seakan sudah tau persoalan dari sang penelpon.
" Debian ketahuan merokok dan memukul adik tingkatnya yang sudah melaporkan pelanggaran yang dia lakukan. Dan adik tingkat yang dia pukul mengalami luka dibagian pipi dan bibir. Orang tua mereka marah. Sebaiknya kamu segera kesini sebelum keadaan semakin buruk. " Dari seberang sana, Bena bisa menangkap suara perempuan yang sedang berteriak memaki ke seseorang yang Bena yakini itu adalah Debian, adiknya.
" Iya, saya segera kesana. "
Tutt tuut..
" Ternyata memang benar bahwa Senin adalah hari keramat.. " Batinnya.
Dengan wajah serius, Bena mendekati teman-temannya. " Sorry, gue ada urusan. Kalian nggak pa-pakan kalau naik grab ke base? "
" Iya nggak pap,,
" Nggak! Kita ikut kemanapun lo pergi " Apin turun dari motor dan menatap Kaham dengan kening mengkerut.
" Lo nggak denger dia bilang ada urusan? "
" Dengerlah. Kuping gue masih sehat. "
" Lah terus? Lo ngapain mau ikut? " Tanya Apin tak habis pikir
" Ya suka-suka gue dong. Orangnya aja nggak ada protes. Kenapa lo yang sewot sih. "
" Gue nggak ada protes ya, gue cuma nanya. Tolong bedakan! "
" Lo kalo nggak mau ikut yaudah sana pesan grab, atau lo telpon anak-anak buat jemput lo. "
" Kok lo ngusir gue, Bena aja nggak ada tuh ngusir-ngusir. "
" Gue nggak ada ngusir lo, ya. Gue cuma kasi saran. Tolong bedakan! "
" UDAH WOY UDAAH. " Bena menengahi keduanya. Mereka seketika diam, mendengar teriakan Bena adalah hal paling mengejutkan bagi mereka. Hanya ada dua kemungkinan, Bena berteriak karena sedang bercanda atau Bena berteriak karena sedang marah. Dan yang pasti alasan Bena berteriak bukan karena bercanda.
" Kalian kalo mau ikut ya tinggal bilang. Nggak usah adu mulut. Kek cewek aja kalian ini. " Omel Bena yang ditanggapi dengan canggung oleh mereka. Kadang mereka suka heran, mereka suka akur dan suka tiba-tiba bertolak belakang. Bahkan hal sepele bisa jadi besar.
" Iya kita ikut. " Jawab mereka bersamaan. Apin kembali naik diatas motor di ikuti oleh Bena dengan posisi berjongkok di depan Kaham.
" Jadi, kita kemana? " Sebenarnya Kaham tau tujuan laki-laki berambut mullet pendek dihadapannya, dia hanya ingin berbasa basi supaya Bena tidak kesal.
" SMAN 10 PB.. " Kaham hanya mengangguk sebagai tanda mengerti. Perlahan tapi pasti, vespa kuning itu kembali melaju menerobos panasnya kota pekanbaru.
SMAN 10 PB
Semua atensi murid SMAN 10 tertuju pada sebuah motor yang baru saja parkir. Yang menjadi fokus mereka bukan motor ataupun gaya bermotor melainkan tampang mereka.
Mereka mengakui bahwa mantan kakak kelasnya benar-benar tampan. Bahkan mereka tidak berhenti memuji dalam diam walau sudah sering bertemu.
Decakan kagum siswi kelas 12 memborbardir saat melihat Bena berjalan dengan tangan merapikan rambut mulletnya yang sedikit berantakan.
" Ya Allah amalan apa yang udah gue lakuin sampe bisa liat cogan sedekat ini.. " Gumam seorang siswi yang baru saja dilewati oleh Bena dan kawan-kawan.
" SUMPAH KAK KAHAM GANTENG BANGEEET. GEMOOOY JADI PENGEN CULIK KAK APIN. " Erangan tertahan dari siswi yang mencuri pandang dari jendela membuat para siswa menatapnya horor.
" Aaa kak Bena, kak Kaham sama kak Apin makin kesini makin cakep " Rombongan siswi mulai terlihat antusias melihat kedatangan mereka.
" Iya anjir, beruntung banget cewek yang dapatin mereka "
" Eh tapi gue denger dari kk gue yang se-fakultas sama mereka, dia bilang mereka nggak ada cewek. Alias jomblo!"
" Ah yang bener lo? "
" Iyya bener anjir. "
" Ah nggak yakin gue, masa iyya cowok secakep mereka ga punya cewek. "
" Ya terserah lo sih mau percaya atau nggak. "
" Tapi kalo beneran gada cewek. Bagus dong, gue bisa daftar hehe. " Siswi yang baru datang dari arah kantin menoyor keras kepala temannya.
" Ga usah mimpi lo. Mana mau kak Bena sama modelan bebek buluk kayak lo! " Mereka semua tertawa.
" Jahat banget mulut lo. Bukannya kasi dukungan malah kasi hinaan. Pantek emang. "
" Ya gimana ya, secara lo harus mikir lah. Kak Bena tu cakep, tajir, pintar ya pasti cari cewek yang sepadanlah. Lo kalo mau, sama adeknya aja noh. Si Debian. Cocok kalian. "
" ANJ..
" Weh diem, mereka datang. " Kode dari teman yang lain saat Bena dan kawan-kawan berada dekat dengan mereka. Mereka semua refleks menahan teriakan saat melihat senyuman manis yang mantan kakak kelasnya itu berikan.
To be continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
Bena
Humor" Kemanapun nantinya lo pergi, gue akan selalu ikut! " " Kenapa? " " Karena tanpa lo, gue nggak bisa apa-apa " " Kalo gue mati? " " Kalo lo mati, mungkin gue juga bakalan mati. " " Hahaha nggak usah ngawur " " Gue serius " " Memilih untuk mati mung...