°Sakit?°

546 128 22
                                    

*****
****
***
**
*
💙

***************💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Pagi ini amato dan mara duduk menikmati acara tv bersama, amato begitu tenang sambil menikmati kopi yang dibuat oleh istrinya tadi .bahkan amato tidak memikirkan gimana keadaann anak sulungnya tersebut.

Berbeda dengan mara. Mata mara mungkin tertuju di acara tv , tetapi pikirannya selalu aja kepada anak sulungnya.

Tak berapa lama Taufan, gempa, anak kedua dan ketiga mereka yang memiliki mata bewarna biru dan yang satu lagi memiliki mata yang bewarna gold itu datang dan menghampiri orang tua kesayangannya tidak lupa untuk mencium pipi mereka, hal itu mungkin udah menjadi kebiasaan Taufan, gempa dan adik adiknya yang lain.

"Ehh pagi anak papa, sini duduk sama papa" ucap amato sambil menepuk sofa dengan senyum yang lebar.

"Ma, mama udah masak belum?

" Belum sayang"

"Mau gempa bantuin ga ma?" Tawar gempa

Tidak ada jawaban dari sang bunda, mata mara selalu tertuju dipintu kamar anak sulungnya,pasalnya anak itu belum ada menampakkan diri dari tadi. Dia khawatir terjadi sesuatu pada anaknya,sehingga dia tidak terlalu mendengar ucapan anak ketiganya yaitu gempa.

Gempa yang melihat itu pun, merasa heran.
"Mama kenapa lihat kamar bang hali"

"Ah gak papa sayang, oh iya kamu mau bantuin bunda ya" jawab mara sambil menggelus rambut gempa

Gempa yang mendapatkan elusan dari bundanya itu hanya bisa tersenyum.

" Yaudah ayo kita kedapur" mara yang melihat wajah gempa yang merona itu hanya menggeleng gelengkan kepalanya.

***

" PAPA, ABANG AYOK MAKAN" teriak thron dengan suara yang cempreng, siapa saja yang mendengar suara teriakan Thron akan budek sih kupingnya wkwk.

"Gak usah teriak juga kali, budek ni telinga gw" blaze menatap tajam thron

" Bodo amat wlek" tawa thron meledak saat melihat Abang yang didepannya itu merasa kesel karena dirinya.

"Gw rusak tanaman Lo baru tau rasa" ancaman blaze itu berhasil membuat Thron menangis sambil memeluk bunda nya

"Bunda hiks hiks lihat Abang blaze"

"Brisik tau ga"

ice yang memiliki mata bewarna biru muda ini akhirnya bersuara, dia hanya bisa menghela napas pasrah pasalnya mahluk hijau dan orange ini hanya membuat keributan setiap hari,tapi di diemin mahluk hijau dan orange ini makin menjadi jadi dan itu membuat dia muak.

" Udah udah" amato tak ingin makan paginya ini rusak hanya karena masalah sepele ini.

"Gak apa apa sayang, kalau nanti Abang blaze ngerusakin tanaman Thron bilang bunda nak, biar bunda picek picek nanti " mara mau gak mau harus membujuk anak nya ini untuk makan. Dan menatap blaze dengan tatapan mematikan wkwk.

Halilintar Debastian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang