°sedikit perhatian?°

466 112 6
                                    

*****
****
***
**
*
💙

***************💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Setelah selesai menembus obat dari rumah sakit, keluarga debastian akhirnya pulang, didalam mobil itu terlihat sangat hening, pasal nya halilintar duduk disamping ayah nya dan itu membuat halilintar was was sekarang.

Amato sama sekali tidak bersuara sepatah kata pun begitu juga dengan halilintar. amato terlalu muak melihat anak yang ada disampingnya. rasanya dia gerah dan emosinya meningkat saat berada di dekat anak sulungnya tersebut.

"Eeh hooo ... Papa.. bunda thron mau es krim itu" ucapan Thron sambil menggosok gosok matanya.

"Loh udah bangun anak bunda"
Setelah berada di alam mimpi beberapa episode akhirnya Thron bangun dari tidurnya. Thron duduk di kursi tengah bersama bundanya, sedangkan Taufan dan gempa berada di belakang.

"Mana dek" tanya amato

Thron hanya diam pasalnya Thron masih mengumpulkan arwah arwahnya dulu untuk sadar di dunia nyata.

Setelah nyawanya berkumpul Thron mendekati ayahnya itu dan ....

"Iituu papa ituuu" Thron yang gedek itu akhirnya mengarahkan kepala ayahnya untuk menghadap ke penjualan es krim yang berada di depan mobil mereka.

Kepala amato reflek bergerak ke kanan dan kekiri pasalnya bocah curut ini telah menggerak gerakkan kepala ayahnya dan Itu membuat amato merasakan gemas setengah mati, gimana tidak tangan bocah itu memegang pipi papanya dengan tangan yang mungil.

"Mana mana papa gak nampak dek" lagi lagi amato mengerjai bocah curut.

"ITUU PAPAH ITUU LOH ISSH" Thron yang memiliki kesabaran setipis tisu itu akhirnya berteriak

Sedangkan amato yang mendengar teriakan bocah curut itu hanya bisa menutup telinganya. Siapapun yang mendengar teriakan bocah curut itu pasti akan budek sih kupingnya.

" ASTAGFIRULLAH YAALLAH TELIGA GUE ANJRITT.." ucapan Taufan sambil menggosok gosokkan telinganya yang terasa berdenging. Sesekali Taufan menatap tajam adik berkepala hijau ini. Etss maksud author bermata hijau heheh...

"Gak usah teriak dek, suara mu macam ayam yang kejepit tau gak"gempa hanya bisa menghela nafas sambil mengelus dadanya untuk menghilangkan deg deg kan karena mendengar suara cempreng dari Thron.

Halilintar yang melihat kejadian itu hanya bisa tersenyum sedangkam Thron yang sebagai pelaku hanya bisa tertawa kecil sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

"nanti aja sayang, kasihan Abang kamu belom bisa makan es krim" ucap mara sambil melirik anak sulungnya dengan tersenyum sendu.

"Ta-tapi bunda thron mau escrem i-itu es crem it-ituu hiks hiks.." Thron hanya bisa merengek sambil menunjuk kearah tempat es krim itu berada.

Halilintar Debastian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang