Vote & comment cerita ini untuk suport author..
Agar cerita kali ini rampung tidak seperti yang sebelum-sebelumnya :')Follow juga akun Wp author
Dan tambahkan cerita ini ke perpustakaan kalian ya..Happy Reading
Awas typo bertebaran!◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇
"Makasih bang" Ujar seorang gadis setelah membayar angkot yang tadi ditumpanginya, dia adalah Mikayla Zevany Adiyasa, panggil saja Kayla.
"Ah iya neng sama-sama" Jawab si sopir ramah. Kayla tersenyum sekilas, dia segera berbalik untuk masuk ke gerbang Wiratama High School, sekolah baru untuknya belajar 2 tahun ke depan.
Beberapa hari lalu adalah hari kepulangannya setelah tinggal di rumah omanya yang ada di Ausie, dia tinggal selama satu tahun. Kayla di bawa omanya saat dia masih duduk di bangku kelas IX Junior High School.
Melihat smartphonenya sekilas menunjukan pukul 06.57 WIB. Lingkungan sekolah sudah terlihat sangat ramai dan ia membencinya. Mungkin jika tidak bangun kesiangan dia akan sampai lebih pagi dimana belum seramai sekarang, padahal ini adalah hari pertamanya namun sudah dibuat kesal oleh dirinya sendiri.
Sungguh dia belum terbiasa hidup sendiri di Jakarta, dia terbiasa dibangunkan omanya saat di Ausie. Jangan tanya dimana orangtuanya, Kayla sengaja meminta kakek dan neneknyanya untuk merahasiakan kepulangannya dari keluarganya disini, terutama darikedua orangtuanya. Kayla lebih memilih pulang ke salah satu mansion milik kakeknya yang ada di Jakarta daripada pulang ke mansion kedua orangtuanya yang dia yakini hanya dikunjungi pemiliknya sesekali.
Kayla berjalan lurus sambil mengamati sekolah barunya, mengabaikan kebisingan yang ada di sekitar. Banyak desas-desus yang membicarakannya, tentu saja bukan karena statusnya sebagai siswi baru, mereka takan peduli. Namun tampilan Kayla yang menjadi salah fokus mereka, berjalan di tengah koridor sekolah elite dengan tampilan nerd, sangat berani.
Siswa nerd tentu akan selalu menjadi sasaran empuk untuk di bully. Siapa yang tidak gatal ingin memaki, tentu saja mereka yang sok berkuasa dan menganggap dirinya kaya akan menindas seseorang yang menurut mereka tak pantas berada di kalangan elite. Kayla mengabaikan sekitar, menurutnya tidak ada waktu meladeni orang kurang kerjaan, selagi dirinya belum terancam.
Lagipula Kayla tidak benar-benar nerd, Kayla yakin dia lebih kaya dari orang-orang yang sedang menggunjingnya, dia menyeringai karena itu. Jika mau Kayla bisa berpenampilan elegan dan membawa salah satu mobil sport koleksi opanya bukan malah menaiki angkot, namun Kayla mengingat kembali tujuannya pulang ke Jakarta.
Sebenarnya Kayla gadis yang memiliki paras wajah sempurna, hidung mungil yang mancung, mata hazel yang indah dengan bulu mata lentik, bibir mungil pink alami, kulit putih halus, rambut hitam kecoklatan, dan lekukan tubuh yang membuat siapapun akan meliriknya.
Namun kini tertutup dengan tampilannya yang memakai seragam kebesaran dan berkacamata didukung rambutnya yang dikepang asal dan poni yang dibiarkan menutupi wajahnya. Membuat siapapun tak mengira dia adalah cucu kesayangan tuan Adiyasa, mafia sekaligus milliader yang paling disegani.
Kayla menatap bingung siswi di sekitarnya yang mendadak berjalan minggir.
"WOI MINGGIR!"
SRRAAKK!!
Seorang cowok berpenampilan urakan dengan geram berteriak dan mencoba mengendalikan skateboard yang melaju cepat.
DAAKK!!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Fake Nerd
JugendliteraturMikayla Zevany Adiyasa memilih berpenampilan nerd untuk menyamar menjadi adik kembarnya yang telah tiada karena bunuh diri. Semua rahasia penyebab kematian sang adik terkuak dalam buku diary yang ditinggalkannya, membuat Kayla berambisi membalaskan...