Delapan🌷

76 7 8
                                    

Happy Reading

Keesokan hari seperti biasa aku berangkat kesekolah diantar oleh kakakku. Sesampainya dikelas aku melihat Sion sudah datang namun ia hanya menundukkan wajahnya di meja.

Aku berinisiatif mendatangi meja Sion. Namun saat aku ingin memanggil Sion, lelaki itu lebih dahulu mendongakkan kepalanya. Aku terkejut melihat kondisi wajah Sion yang lebam.

"Sion muka kamu kenapa kok lebam semua, perasaan kemarin baik-baik aja" tanyaku panik. Sion hanya menggeleng.

"Aku gapapa cuma kemarin gk sengaja jatuh" bohongnya. Aku tau jika dia berbohong, mana ada orang jatuh tapi lebam hanya diwajah saja. Sudah jelas itu adalah luka bekas pukulan seseorang.

Tanpa basa basi lagi aku langsung menarik tangannya menuju UKS.

"Aku tau luka ini pasti belum diobati kan" ucapku dingin saat sampai di UKS. Aku menekan sedikit lebam diwajahnya, sontak membuat ia meringis menahan sakit.

"Shh sakit" ucap Sion. "Tahan dikit" kesalku, aku heran mengapa sahabatku ini selalu menutupi apapun dariku.

Menyadari perubahan sikapku membuatnya tersadar jika aku sedang marah padanya.

"Flora... kamu marah??" tanyanya, namun aku hanya diam menahan kecewaku padanya.

Aku menatap datar Sion dan berdiri bersiap untuk mengembalikan kotak p3k ketempatnya semula. Namun saat aku baru saja berdiri, Sion menarik pergelangan tanganku hingga membuatku oleng dan jatuh dengan posisi Sion yang berada dibawahku.

Menyadari posisinya yang ambigu. Aku langsung berdiri. "S-sorry gue gk sengaja" ucapku mati-matian menahan malu, aku yakin mungkin saat ini wajahku sudah memerah seperti udang rebus.

Saat aku hendak pergi, Sion menahanku lagi namun kali ini aku tidak oleng.

"Kamu marah yah sama aku?" tanya Sion lembut saat mendudukanku disebelahnya. Aku hanya menundukkan kepalanya saat posisi Sion kini duduk disebelahnya dan menghadap kearahnya.

Aku diam, tak berani menatap Sion karna jujur saat ini aku sangat malu dengan kejadian barusan. Karena tak kunjung mendapat respon dariku, Sion beranjak dan berlutut didepanku. Hal itu mampu membuatku semakin salah tingkah.

"Aku minta maaf yah kalo aku ada salah sama kamu" ucapnya lembut. Karena posisinya yang lebih rendah dariku mau tak mau aku menatap mata teduh itu.

"Aku gk marah, aku cuma kesel aja kenapa sih kamu masih sama aja kayak dulu selalu nyembunyiin masalah kamu dari aku, aku ini sahabat kamu atau bukan sih". Akhirnya akupun angkat bicara setelah mati-matian menahan salting ini.

Mendengar ucapanku, Sion tersenyum "jadi kamu kesel karna itu. maaf yah aku cuma gk mau bikin kamu khawatir".

" Kita udah kenal lama loh segitunya kamu gk percaya sama aku. Kamu tau gk sih dengan sifat kamu yang kayak gini aku ngerasa gk kami hargai sebagai sahabat kamu" sungutku makin kesal dengan lelaki didepannya ini.

Sion terdiam dengan ucapanku, ia menggeleng pelan "bukan gitu Flo aku itu sayang sama kamu, aku gk mau bikin kamu kepikiran".

BLUSHH

Aku tertegun mendengar ucapan Sion dan membuat pipinya bersemu merah.

'aku juga sayang sama kamu' batinku. Ingin rasanya aku meneriakkan kalimat itu, namun aku gengsi jika harus mengungkapkannya lebih dulu.

"Sayang?? maksud lo??" alibiku, aku tau maksud Sion namun aku mencoba jual mahal padahal dalam hati aku salting brutal.

"Iya aku sayang sama kamu. Aku gk tau kamu inget apa gk, waktu SMP dulu aku pernah mau nemuin kamu tapi Riku ngelarang dan dia bilang kalo kamu gk akan inget aku. Aku cuma bisa merhatiin kamu dari jauh, diam-diam aku mantau kamu. Disitulah aku sadar kalo aku sayang sama kamu Flo lebih dari sahabat".

HIATUS!!!  Flora (NCT ft Riize ft Treasure) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang