Bab 4 Lamaran

216 8 0
                                    

Keesokan harinya zea yang memang sedang libur karena weekend menghabiskan waktu liburnya untuk membantu bunda ratih dan bi darsih mengasuh anak - anak panti di panti tersebut.

Saat ini zea sedang bermain dengan beberapa anak panti yang masih kecil dan saat zae sedang asik bermain dengan tiba - tiba sebuah mobil mewah masuk ke pekarangan panti dan membuat semua mata anak - anak dan pengasuh panti tertuju ke mobil tersebut
" Siapa ya mbak ze " tanya bi darsih pengasuh panti yang membantu bunda ratih mengasuh anak panti

" Aku juga gak tau bi " jawab zea

Beberapa saat kemudian mobil tersebut berhenti tepat di depan zea dan turunlah beberapa orang yang zea kenal
" Tuan mahardhika, tante halen, tuan xavier " lirih zea yang terkejut dengan kedatangan mereka

" Tuan mahardhika tante halen " sapa zea yang menghampiri tuan mahardhika dan keluarganya

" Zea apa kabar sayang " tanya mommy halen yang memeluk zea dengan penuh kasih sayang

" Ba-baik tante " jawab zea canggung dengan perlakuan hangat mommy halen

" Loh kok tante sih kan sudah mommy bilang panggil mommy saja kamu sebentar lagi akan menjadi menantu keluarga mahardhika dan putri mommy jadi panggil mommy saja ya " ucap mommy halen lembut dan mengusap rambut panjang zea

" Iya mom " ucap zea tersenyum

" Ma-mari masuk tuan mahardhika, mommy halen dan em tu-tuan xavier " ucap zea yang gugup dengan tatapan tajam xavier

Mereka semua masuk dan duduk di ruang tamu yang ada di panti tersebut
" Sebentar ya mom saya panggilkan bunda dulu " ucap zea yang melangkah masuk kedalam memanggil bunda halen

" Iya sayang " sahut mommy halen

Dan zea segera memanggil bunda dan tak lama kemudian bunda halen ke ruang tamu bersama zea
" Maaf menunggu lama tuan nyonya " ucap bunda ratih

" Tidak apa - apa bu, ibu apa kabar bu " tanya mommy clara yang cipika cipiki dengan bunda ratih

" Baik nyonya, nyonya apa kabar " jawab bunda

" Saya juga baik bu " ucap mommy halen

Setelah itu mereka semua duduk termasuk zea duduk di sebelah bunda tepat di depan xavier
" Maaf tuan nyonya ada apa ya tuan dan nyonya datang ke sini " tanya bunda

" Begini bu maksud kedatangkan kami kesini ada dua hal baik yang ingin kami sampaikan kepada ibu, pertama saya mahardhika CEO MD GRUP akan menjadi donatur untuk panti ini dan akan menjadi donatur tetap di panti ini " ucap tuan mahardhika

" Tuan serius " tanya bunda terkejut

" Iya bu kami serius" ucap tuan mahardhika

" Te-terima kasih banyak tuan nyonya atas kebaikan tuan kepada panti kami " ucap bunda terharu

" Zea akhirnya kita mendapatkan donatur untuk anak - anak " ucap bunda yang menangis bahagia dan memeluk zea

" Iya bunda " ucap zea yang membalas pelukan bunda

" Terima kasih banyak tuan " ucap zea yang menangis bahagia dan mommy mengusap punggung zea dengan lembut

" Terima kasih mom " ucap zea

" Berterima kasihlah kepada calon suamimu sayang dia yang meminta daddy untuk menjadi donatur tetap di sini " ucap mommy yang membuat bunda terkejut dan menatap zea

" Ze " ucap bunda yang menatap zea seolah bertanya apa maksud mommy halen

" Bu tujuan kami kesini ada dua hal yang baik kan yang pertama sudah kami sampaikan dan yang kedua kami selaku orang tua Xavier Alexcander mahardhika akan melamar xaena azeea MH untuk menjadi istri dari putra kami xavier. Apakah ibu bersedia memberi ijin untuk putra kami xavier untuk menikahi zea dan menjadikan zea istrinya " tanya tuan mahardhika

" Kalau itu saya serahkan semuanya ke zea tuan saya pasti merestui apapun yang zea putuskan karena saya hanya bunda angkat zea yang mengasuh zea sejak bayi dan saya tidak tau dimana keberadaan orang tua zea saya menemukan zea di gubuk tua yang tak jauh dari panti ini dan saya harap tuan dan nyonya bisa menerima zea apa adanya karena zea gadis yang baik saya sangat menyayanginya tuan " ucap ibu panti yang menjelaskan latar belakang zea karena bunda tidak ingin menyembunyikan apapun di depan keluarga calon suami zea

" Bu kami menerima zea apa adanya karena kami yakin pilihan putra kami pilihanan yang terbaik untuknya dan kami selaku orang tuanya hanya bisa merestuinya saja bu " ucap mommy halen dan tuan mahardhika

" Terima kasih tuan nyonya " ucap bunda ratih yang terharu zea mendapatkan keluarga calon suami yang baik

" Zea bagaimana nak apa kamu bersedia menerima lamaran tuan xavier " tanya bunda yang membuyarkan lamunan zea

" A-aku............ "

Zea menatap xavier yang menatap tajam kepadanya sejak tadi
" Aku tidak mau bun aku tidak mencintainya " batin zea yang meremas tangannya

" Zea nak " ucap bunda ratih yang mengengam tangan zea

Zea menatap bunda ratih yang mengangguk seolah bunda ratih menyetujui lamaran tuan xavier
" Zea ingat ini semua demi bunda dan anak - anak panti mereka membutuhkan kehidupan yang kayak aku tidak boleh egois " batin zea

" Zea sayang kenapa diam nak " ucap mommy halen

" Aku aku............ "

Xavier yang merasa geram dengan zea yang seolah menunda waktu dan zea telihat menolaknya segera mengambil alih semuanya.

Xavier berdiri dan melangkah mendekati zea, jantung zea berdegup kencang melihat xavier berdiri dan melangkah mendekekatinya xavier berlutut di hadapan zea dan membuka sebuah kotak cincin
" Sayang aku tau ini terlalu cepat tapi aku mencintai kamu, aku tidak ingin kehilangan kamu, aku ingin memiliki kamu seutuhnya sayang Will you marry me " ucap xavier yang terkesan tulus tapi sebenarnya itu hanya dramanya saja dan zea tau itu
" Sayang " ucap xavier lembut tapi tatapannya tajam seolah mengancam zea jika ia berani menolak lamarannya
" Iya " lirih zea yang membuat senyuman penuh arti terbit di wajah tampan xavier

Xavier memasangkan cincin di jari manis zea dan memeluk zea
" Good jawabanmu menentukan masa depan panti ini sayang " bisik xavier yang menekan kata sayang

" Xavier sudah dulu pelukannya kalian belum sah loh " goda mommy halen

" Maaf mom maklum aku terlalu bahagia gadisku menerimaku mom " ucap xavier dengan senyuman palsunya

Setelah itu semuanya kembali duduk dan membahas pernikahan xavier dan zea
" Baiklah pernikahan akan di adakan beberapa minggu lagi kalian siap kan " tanya mommy halen

" Iya mom " ucap xavier

" Zea kamu siap kan " tanya mommy halen tapi zea hanya diam mengigit bibir bawahnya

" Siap dong mom ya kan sayang " ucap xavier yang menekan kata sayang dan menatap zea tajam

" I-iya tuan xavier " ucap zea gugup

" Loh kok masih manggil tuan sih panggil mas dong atau sayang " goda mommy halen terkekeh

" I-iya mas " ucap queen gugup dan membuat mommy halen tersenyum gemas melihatnya

" Mom dad aku punya permintaan " ucap xavier

" Apa itu vi " tanya daddy

" Untuk sementara hubungan ini jangan sampai orang kantor tau dan aku tidak ingin jika nanti orang kantor befikir yang tidak - tidak tentang zea " jawab xavier yang seolah mencari cara agar pernikahannya tidak di ketahui oleh siapapun

" Baiklah daddy mengerti " ucap daddy

Dan setelah itu mereka melanjutkan berbincang dan melihat sekitaran panti dan anak - anak panti.

Setelah itu keluarga mahardhika barpamintan untuk pulang











* Jangan lupa follow, kasih vote dan ulasan ya

Terpaksa menikah dengan CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang