Part 3. Waktu

62 7 1
                                    


Bertemu dengan murid-muridnya di hari sabtu merupakan aktivitas 'healing' tersendiri bagi Jihye. Ia senang mengajari mereka Taekwondo. Selain itu, Jihye juga puas dengan jadwal yang diterapkan di Dojang tempatnya bekerja. Sesi latihan selalu berlangsung selama empat jam, dimulai dari jam tujuh pagi dan berakhir di jam sebelas siang. Sehingga mereka akan punya cukup waktu untuk merapihkan diri sebelum jam makan siang tiba.

Sesi latihan hari ini pun selesai tepat waktu, Jihye dan murid-muridnya saling membungkuk memberi salam untuk mengakhirinya. Jihye hendak pergi ke ruang ganti ketika tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya. Saat berbalik, ia menemukan salah satu muridnya yang bernama Namju. Anak itu menyodorkan selembar kertas yang terlipat padanya. "Ini untukmu Sabu-nim"

 "Ini untukmu Sabu-nim"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa itu?"

"Surat dari fans-mu"

"Fans?" Tanya Jihye keheranan.

Namju mengangguk membenarkan. "Tadi seorang pria memintaku untuk memberikannya padamu." Jelasnya, sambil tersenyum jahil.

"Jangan mengada-ada, aku mana punya fans." Sanggah Jihye, paling-paling surat itu hanyalah sebuah misi dari guild untuknya. "Sudah sana ganti baju" Pinta Jihye setelah mengambil kertas itu dari tangan Namju.

Walau senyum jahil Namju terus terpampang, namun anak itu tetap menurut dan pergi ke ruang ganti. Ia pikir, mungkin saja gurunya itu butuh privasi untuk membaca surat dari pria tadi.

Jihye yang kini sendirian, sekali lagi mengamati surat kecil di tangannya.
'Tapi rasanya aku tidak pernah menerima misi dengan cara seperti ini sebelumnya. Bukankah cara ini terlalu ceroboh untuk sebuah misi sekelas VIP? Atau jangan-jangan--' Tak mau sekedar menebak-nebak, Jihye segera membuka dan membaca surat itu.

___________________________________________

Lihatlah jam dinding digital di samping pintu ruang ganti.
Saat jam itu menujukan pukul 11:19, di tanggal 9 Desember 202x, tepat pada saat itu Namju yang sudah berganti pakaian akan berlari menghampirimu.
Kau akan melihatnya mengenakan jeans hitam, turtle neck putih, dan jacket khaki dengan kerah berbulu warna putih.

Lalu Namju akan mengundangmu untuk makan malam bersama keluarganya.
"Sabunim, aku hampir melupakan sesuatu. Orang tuaku mengundangmu untuk makan malam di rumah kami malam ini."

Buktikanlah, kau akan mengalaminya sendiri. Dan kalau semua yang kuterangkan di atas benar-benar terjadi, aku harap kau setidaknya bersedia menemuiku sekali lagi. Beri aku kesempatan untuk menjelaskan beberapa hal padamu.

Dearest, Darling, My UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang