Nch bab 14 (Real)

1.2K 175 50
                                    

Kyungjun terbangun dengan perasaan kalang kabut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kyungjun terbangun dengan perasaan kalang kabut. tanpa menghiraukan Seungbin dan Jinha disana, ia langsung berlari menuju ke area kolam renang.

Ia tak tau kenapa kakinya membawanya kesana, padahal terakhir kali ia melihat yeorin semalam, gadis itu masih berdiri di aula utama.

Sesampainya disana, matanya celingak-celinguk mencari keberadaan yeorin. "Shibal, kamu dimana yeorin?

Laki-laki itu menangis frustasi mengingat orang yang ia cintai, tewas begitu saja hanya karna tuduhan dari seseorang.


Tangannya terkepal erat dengan rahang yang mengeras. ia sudah siap mencari somi dan mungkin akan membunuhnya untuk balas dendam atas kematian yeorin.


Tapi baru saja ia hendak meninggalkan area kolam renang, matanya tak sengaja menatap jaket yang terapung dari dalam kolam renang. Hatinya berdenyut sakit saat menyadari bahwa jaket tersebut adalah milik Yeorin.


Kyungjun langsung melompat ke dalam air berharap dapat menemukan yeorin di bawah sana, dan benar saja. Jasad yeorin berada jauh di bawah dengan tali yang mengikat tubuhnya dan beberapa batu yang menjadi pemberat agar tubuhnya tak terapung ke atas.


Kyungjun bersumpah akan membunuh somi setelah ini. begitu ia berhasil melepaskan tali-tali yang mengikat tubuh yeorin, ia langsung membawa tubuh yang sudah lemas itu naik ke permukaan.


"Sayang bangunlah ku mohon.." Kyungjun menangis memandangi wajah yeorin yang sudah memucat. Suara tangisan kyungjun memenuhi tempat itu sehingga membuat siapa saja yang mendengarnya turut merasakan rasa sakit yang ia rasakan.


Ia meletakkan kepala yeorin di atas pahanya, lalu mengusap wajah pucatnya dengan lembut. "Seharusnya sejak awal aku tak membiarkanmu jauh dariku yeorin.. mungkin jika aku membunuh somi lebih awal, maka kau pasti masih berada di sini bersamaku."


Hatinya terasa begitu sakit ketika merasakan tubuh yeorin yang sangat dingin didekapannya. perlahan ia mendekatkan wajah yeorin, lalu mulai memberi nafas buatan saat bibir mereka menempel satu sama lain.

Ia nampak putus asa dan berharap bahwa yeorin akan terbangun begitu ia memberi nafas buatan. Ia terus melakukan itu berkali-kali hingga akhirnya terdengar suara pemberitahuan.




Sebelum pemungutan suara terakhir di tutup, dokter menominasikan peserta yang harus di sembuhkan.

Mereka menominasikan Park Yeorin.

Berkat kemampuan dokter, Park Yeorin berhasil di sembuhkan.




Deg!

Kyungjun reflek mendelik dan mengguncang pelan tubuh sang pujaan hati yang mulai bergerak didekapannya. "Park Yeorin, kau bisa mendengar suaraku eoh?"



Gadis itu membuka matanya perlahan, lalu mendapati wajah kyungjun yang sangat dekat dengannya. Seketika ia membuang wajahnya ke samping dan memuntahkan air dengan sangat banyak.


"Ya! Gwenchana? A-aku takut sekali kau akan meninggalkan ku yeorin-a.. " Kyungjun mendekap yeorin kembali dengan perasaan yang tak dapat di ungkapkan.


Siapapun dokter yang telah menyelamatkan yeorin, sungguh-Kyungjun sangat berterimakasih padanya. Ia bahkan rela melakukan apapun untuk membalas kebaikan orang itu.


Sementara yeorin-gadis itu masih kelu untuk menanyakan apa yang terjadi kepadanya. Yang ia ingat terakhir kali adalah semua orang mulai memilih namanya dan..


Hyunho yang berlari pergi meninggalkannya sendirian di aula utama. Entah kenapa hatinya terasa sakit begitu mengingatnya. "Aku sangat kecewa padamu, Jang Hyunho.."


Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki yang berlari mendekat, hingga akhirnya Junhee memunculkan dirinya.


"Yeorin!" laki-laki itu langsung mendekat dan memeluk yeorin erat seolah-olah ia sangat merindukan gadis itu. Kyungjun yang melihat itu sedikit merasa panas, tapi ia memilih berdiam diri agar tak membuat keributan.

Untuk kali ini, ia akan mengalah dan mengurangi ego-nya.



"Maafkan aku karna tak bisa berbuat apa-apa semalam, aku sangat mengkhawatirkan mu sampai-sampai aku hampir berniat bunuh diri kalau kau benar-benar tak kembali." tubuh Junhee bergetar dan menangis didekapan yeorin.


Gadis itu tersenyum tipis dan menepuk-nepuk pelan punggung si ketua kelas. "Aku tak apa-apa Junhee-ya..."


"Kita harus membawa yeorin ke ruang uks agar dia bisa beristirahat" ujar Kyungjun.



Junhee menyetujuinya, lalu membiarkan Kyungjun menggendong yeorin untuk di bawa ke uks.



.




Saat ini somi tengah di landa kepanikan saat mendapati bahwa dokter telah menyelamatkan yeorin. Rencananya untuk menyingkirkan yeorin hancur begitu saja hanya karna dokter sialan itu.


"Padahal aku sudah merencanakan ini dengan matang dan berharap kalau perempuan itu akan berakhir seperti Eun Ha. Tapi kenapa sekarang malah seperti ini sialan!?"




Ia menatap pantulan wajahnya dicermin dengan mata yang memerah karna amarahnya. Somi memukul kaca menggunakan tangan kosong lalu melirik kapak yang ada di dalam kamarnya.



"Aku akan membunuh dokter itu."


.



Jin dabeom masuk ke dalam uks, lalu mendapati yeorin yang masih tertidur di dalam uks. Ia tak tau kemana Kyungjun pergi, tapi jika tebakannya benar-maka kyungjun sedang mencari somi dan mungkin akan membunuh gadis itu karna sudah membuat yeorin mengalami semua ini.




Perlahan ia mendekati ranjang tempat yeorin berbaring, lalu menyelimuti tubuhnya. ia mengusap pelan kepala si gadis lalu menyingkirkan rambut yang menutupi wajah cantiknya.




"Yeorin-a.. Untung saja aku berhasil menyelamatkanmu tepat waktu. Jika tidak, maka aku tak tau apa yang akan aku lakukan tanpamu disini.. "






.





























Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Hai?😌

Ak baru sadar kalo chapter sebelumnya ak tulis chap 14 dan bukan 13-_-

karna ak males revisi, jd buat chap ini ak tulis aja chap 14 (real) haha.

Btw ak kangen anak-anak Duty After School huhu😭 ak jadi kepikiran buat bikin book mereka hmm.. Kira-kira ada yang mau baca nggak ntar?

Jan lupa votenya ya guysss💐

Night Has Come ||  Another sideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang