Seminggu berjalan begitu cepat, hingga kini tibalah dimana saatnya Devan & Eca menikah.
Pernikahan Devan & Eca diadakan di sebuah gedung secara besar - besaran. Acara tersebut di hadiri oleh keluarga besar dan rekan kerja yang berasal dari luar maupun dalam negri.
Eca mulai berjalan memasuki gedung tersebut. Eca tersenyum ramah seakan menyapa mereka.
Semua mata pun langsung tertuju kepada Eca begitu ia masuk ke dalam gedung tersebut. Eca terlihat sangat cantik dengan dres putihnya dan riasan di wajahnya.
"Wah lihatlah pengantin wanitanya terlihat sangat cantik" ucap salah satu seorang tamu."Iya kamu benar, cantiknya sungguh natural"
Akhirnya Devan dan Eca saling bertemu, mereka saling bertatapan, namun disitu eca tampak menunduk. Devan masih tidak menyangka jika ia akan memiliki istri secantik ini.
Devan mulai mendekatkan bibirnya ke bibir Eca, Eca disitu segera memejamkan matanya, jantungnya berdetak begitu kencang, sungguh rasanya Eca ingin lari dari situ. Bibir mereka semakin dekat lalu dekat dan..
"PAK BELUM SAH PAK!!" Semua tamu undangan pun tertawa. Eca disitu tampak malu, hingga pipinya memerah.
***
Devan mulai menjabat tangan Angga untuk mengucapkan ijab qobul. "Saudara Devan Putra Aditama, saya nikahkan engkau dengan putri saya Eca Anantasya binti Angga Pratama dengan mahar uang 100jt, emas 75 gram dan seperangkat alat sholat di bayar tunai".
"Saya terima nikahnya Eca Anantasya binti Angga Pratama dengan mahar tersebut di bayar tunai".
"Bagaimana para saksi?sah?".
"SAHHHHH".
"Alhamdulillah".
Eca segera mengambil tangan Devan dan menciumnya kemudian Devan juga mengecup kening Eca.
"Nah kalau sekarang udah boleh cium" ucap Aditama sambil tertawa
"Ayo Ayo Ayo, cium cium " teriakan para tamu undangan.
Devan menatap Eca seakan memberi kode, Eca menggelengkan kepalanya karna dia malu jika harus berciuman dan di lihat oleh banyak orang.
"Sekali saja, hanya ciuman biasa" ucap devan sambil mengelus pipi eca.
Devan mulai mencium bibir Eca lalu memeluk badannya. Semua tamu tampak bertepuk tangan dengan meriah.
Acaranya pun berakhir dan mereka berdua memutuskan untuk bermalam di hotel sebelum menempati rumahnya.
"Apakah melelahkan?" tanya Devan kepada Eca.
"Sedikit cuma gapapa kok, tadi tamunya banyak juga ya kak.."
"Berarti kamu siap untuk malam ini??".
"Hah??emang ada acara lagi kak??bukannya acaranya tadi udah selesai ya?" Tanya Eca
"Hanya kita berdua" Jawab Devan dengan singkat.
"Yaudah kalau gitu kaka tungguin Eca ya!!, Eca mau mandi dulu" Ucap Eca lalu beranjak untuk ke kamar mandi.
"Kenapa harus mandi?nanti juga kamu akan mandi lagi".
**************
Di pagi yang cerah Eca tampak kesal dengan Devan karna kejadian semalam. Terlihat Eca yang sedang duduk sambil menonton televisi tayangan favoritnya, sedangkan Devan yang masih tertidur pulas di kasurnya.
Tok.. Tok.. Tok..
"Masuk aja, engga di kunci kok" ucap Eca
"Permisi saya ingin menghantarkan sarapan pagi. Selamat menikmati"
"Terimakasih"
Eca melihat ke arah Devan yang disana masih tertidur pulas, Mau tidak mau Eca harus berjalan membangunkan suaminya walau berjalan rasanya susah baginya.
"Bagun, sarapan" Ucap Eca sambil menggoyang - goyangkan tubuh devan.
"Cium dulu, baru saya akan bangun"
"Buru bangun sebelum aku tambah marah" jawab Eca yang terlihat masih kesal.
"Mau lagi?" tanya Devan dan Eca pun langsung melotot "Oh berani??aku pulang ke rumah ayah kalau gitu, aku tinggal mas sendirian disinii, hahaha" ujarnya sambil tertawa.
"Apa?saya tidak mendengarnya, barusan kamu memanggil saya dengan sebutan mas??hahaha cute" Devan tersenyum sambil mengelus pipi Eca.
Pipi Eca terasa panas sepertinya dia malu karna dia reflek memanggil Devan dengan sebutan mas. "apaansi" ucap Eca lalu mecubit pelan lengan Devan.
Devan pun tertawa lalu memeluk tubuh sang istri. "Mungkin sekarang kamu belum mencintai saya ca, namun saya pastikan kamu akan jatuh cinta dengan saya secepatnya" ucap devan.
"Emang bisa?kalau gabisa gimana?" tanya Eca
"Tentu saja bisa, apapun saya bisa jika semua itu berkaitan denganmu sayang"
"Dan mulai sekarang panggil saya mas, mengerti?saya sangat suka jika kamu memanggil saya dengan sebutan mas" ucap Devan.
"Iya mengerti mas devan" Eca tertawa karna baginya terasa begitu aneh, namun tidak apa² lama kelamaan pasti akan terbiasa, pikirnya.
"Malah cengengesan, sini kamu" Devan hendak menangkap Eca namun tiba tiba handphone Eca berbunyi.
Drttt... Drttt..
"Halo nak, nanti mampir ke rumah dulu ya, mama juga sudah mengundang keluarga nak devan untuk makan malam bersama" ucap mama Eca di dalam telepon.
"Iya mama, nanti Eca kesana sekalian nanti juga mau pindah rumah juga"
HALOO GUYSSS KEMBALI LAGI DENGAN AKUUU, MAAF YAA KALAU ENGGA NYAMBUNG MAKLUMIN CERITA PERTAMA HEHEHEHE. JANGAN LUPA BUAT TINGGALIN VOTE + KOMEN YAA!!
sampai bertemu di chapter berikutnyaaa...

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan Devan & Eca [ HIATUS ]
Novela JuvenilPerjodohan antara devan & eca, apakah semua berjalan dengan lancar??yuk ikuti ceritanya start : 23 - 01 - 24