4. tinggal bersama

116 14 2
                                    


"Baiklah, jadi ayo kita pergi dari sini dan pergi kerumahku" akutagawa.

"EHHH, SEKARANG" atsushi.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"chotto, kenapa sekarang lagian bukannya akan aneh jika ada orang yang bukan siapa-siapamu tinggal bersamamu, itu kan menjadi bahan pembicaraan" ucap atsushi panik.

"tapikan kita akan segera menikah" akutagawa. " iy sih, cuma lebih baik biarkan aku beradaptasi dengan dunia manusia dulu" atsushi. "baiklah tapi kita pindah sekarang saja. oh ya jangan membawa bajumu biar aku belikan sementara pakailah dulu bajuku walaupun sepertinya kebesaran." akutagawa. "baiklah tapi gendong aku" ucap atsushi malu-malu. "hah, kenapa?" akutagawa. "kenapa kau tanya!!! bukanya kamu yang bikin aku seperti ini. Hum!!!" ucap atsushi sambil mempoutkan bibirnya. "oh iy ya, maaf aku terlalu marah tadi" ucap akutagawa. "mou, karena ryuu-kun badanku jadi bau keringat dan sperma tau" ucap atsushi.

"iy-iy maaf, ayo sini biarku gendong" ucap akutagawa sambil menggendong atsushi dengan gaya bridal stlye. "ne, ryu-kun kau kesini pakai apa ?" atsushi. "soal itu aku membawa mu pakai sesuatu yang mungkin tidak ada di zamanmu hidup, jadi kuharap kau tidak terkejut menaiki itu. " ucap akutagawa. atsushi yang mendengar hal itu hanya diam dan merekapun melanjutkan perjalanan mereka keluar dari hutan. "yosh, sudah sampai. jinko aku akan menaruhmu dikursi ini jadi jangan takut jika kita bergerak serahkan padaku" ucap akutagawa.

"baiklah, aku tidak akan takut" ucap atsushi sambil tersenyum.

di perjalanan~~~

"AHH!! RYUU-KUN BERHENTI KENAPA TEMPAT INI BANYAK SEKALI YANG TERANG-TERANG DAN JUGA KENAPA KITA BERGERAK" teriak atsushi panik. "jinko tenanglah aku sedang menyetir jadi jangan berisik jika kita kecelakaan kita bisa mati tau" akutagawa. "BAIKLAH TAPI JELASKAN DULU PADAKU!!!" atsushi. "baiklah sekarang aku sedang menyetir jadi ibaratnya mungkin dizamanmu seperti orang menaiki sapi atau kudanya. jadi orang tersebut harus mengendalikan sapi atau kudanya agar tidak lepas kendali dan jatuh ketanah. nah kurang lebih mirip seperti itu jika aku kehilangan fokus kita akan jatuh" jelas akutagawa.

"jadi yang terang itu apa?" tanya atsushi. "dizaman ini namanya lampu tapi jika dizamanmu mungkin namanya lentera" jelas akutagawa. "sepertinya aku harus membiasakan diri dengan zaman mu ya" atsushi.

"baiklah kita sudah sampai ayo kita turun" ajak akutagawa. "hoi ryuu rumahmu yang mana?" tanya atsushi. " rumahku ada dilantai 30 jadi kita akan pergi menggunakan benda yang namanya lift itu mirip seperti ember yang biasa dipakai untuk mengambil air disumur. lift itu akan turun ke lantai satu lalu akan membawa kita seperti air ke atas" jelas akutagawa.

"begitu ya, tapi aku memang harus belajar banyak ya" atsushi. "yasudah ayo tidak baik jika kita terus disini." ucap akutagawa sambil menarik tangan atsushi. dan mereka pun menuju benda yang akutagawa sebut sebagai lift dan menekan tombol dan membuka pintu tersebut dan menekan nomor lantai. selama di dalam lift atsushi terus memegang tangan akutagawa karena merasakan seperti melayang-layang di atas udara.

"lihat kita sudah sampai ini adalah rumahku dan satu lantai ini cuma ada satu kamar yaitu punya ku jadi ayo masuk" ucap akutagawa sambil mengarahkan atsushi ke depan rumahnya. "ryuu-kun jadi disini cuma ada ruangan mu ya. berarti kamu sangat kaya ya sampai bisa membeli rumah yang lorongnya seluas ini" ucap atsushi. "yah bisa dibilang begitu. yasudah ayo kita masuk" akutagawa.

ORE NO KAMI-SAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang