ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 1

929 66 3
                                    


"Sungguh bukan aku!"

"Berhentilah berbohong, itu kamu."

"Kenapa kamu tidak mendengarkan ku?"

"Yang benar saja, pasti dia!"

"Pikirkan saja jika aku Mafia, kenapa aku membantu mu saat kamu dicurigai?"

"Sungguh Heo-Yul adalah Mafia."

"Baiklah. Baik. Warga tidak bersalah telah kalah, dan Mafia menang!"

Ditengah keributan itu, Jiyoon yang sedari tadi berada di samping Park Wooram masih berusaha untuk tidur dengan tenang. Tapi ternyata mereka masih melanjutkan permainan mafia mereka sampai —

"Ya! Kyungjun sedang tidur. Kalian berisik sekali." Sebuah teriakan yang Jiyoon yakini berasal dari salah satu geng preman kelas itu mampu membuat mereka yang awalnya sangat berisik menjadi diam, namun ada beberapa dari mereka yang terdengar menggerutu kecil.

Saat Jiyoon baru akan tertidur tenang, Kim Somi tiba-tiba menunjukan hasil foto Junhee yang ia potret. Jiyoon hanya mengangguk dan tersenyum tipis, sudah terlalu malas untuk menjawab. Lalu Jiyoon pun memejamkan matanya dan tertidur pulas.

___________________________⋆

Bus yang ditumpangi oleh kelas 2-3 akhirnya berhenti di depan Pusat Retret Muryeong.

Jiyoon turun dari bus dan melihat sekeliling, langit sudah mulai gelap, pertanda bahwa mereka sampai pada malam hari, Jiyoon segera mengambil barang bawaannya saat melihat Junhee dan Hyunho yang membuka bagasi bus itu.

Jiyoon menghela nafas dan mulai membawa barang bawaan nya, kebetulan ia berpapasan dengan Yoonseo dan Jungwon.

"Jiyoon-ah, kau tidak masuk?" tanya Yoonseo padanya.

Sebetulnya, mereka berdua tidak terlalu dekat karena Jiyoon yang sering diperingati oleh Somi agar tidak terlalu bergaul dengan Yoonseo dan Jungwon.

"Eoh, aku baru akan masuk, mau jalan bersama?" Jiyoon menawarkan dengan ramah, yang dijawab dengan anggukan oleh keduanya.

Mereka berjalan bersama dan Jiyoon mengeluarkan ponselnya untuk men-scan kode QR.

"Pindai kode QR untuk terhubung ke Wi-Fi, dan pasang aplikasi fasilitas retret"

"Mwoya, tidak ada sinyal disini, tempat ini mengerikan." gumam Jiyoon, namun ia tidak ambil pusing dan menunggu Yoonseo dan Jungwon untuk men-scan kode QR juga.

⋆___________________________⋆

POV : Park Ji-yoon

Aku melangkah masuk kedalam auditorium, dan melihat yang lain sudah melakukan banyak hal. Ada yang memainkan alat musik di atas podium, latihan menari, dan ada juga yang melakukan hal tidak penting lainnya.

Sejujurnya, aku ingin ikut anak-anak yang sedang latihan menari, namun aku tidak memiliki kepercayaan diri untuk itu. Jadi aku hanya duduk bersama Yoonseo dan Jungwon, memperhatikan dari pinggir lapangan.

Aku memperhatikan Yoonseo yang sedari tadi memandangi Junhee yang sedang bersama Somi. "Ah.. Cinta segitiga macam apa ini." batin ku.

"Yoonseo, kalau kamu menatapnya seperti itu kamu membuat nya terlihat jelas loh." ujar ku jahil, Yoonseo yang tadinya menatap Junhee beralih menatap ku dan tersenyum canggung. "Aku tidak menatapnya." balas nya, aku hanya tersenyum kecil, tau bahwa dia tidak akan mengakuinya.

Aku yang bosan dengan keheningan ini lalu melihat ponsel ku, namun nihil, sama sekali tidak ada sinyal disini, bahkan tidak ada Wi-Fi yang tersedia. Aku berdecak kesal, yang sepertinya didengar oleh Jungwon. "Jiyoon-ah, tidak mendapatkan sinyal? Aku juga begitu, apa kita kembali ke kamar kita saja?" usul Jungwon.

Namun belum sempat aku menjawab, lampu padam dan ada bayangan putih di tengah tengah lapangan, terdengar beberapa teriakan takut dan terkejut setelah itu. Seseorang melempari bayangan putih itu dengan bola dan terlihat lah sosok dibalik kain tersebut — ternyata hanya Heo-Yul, lampu pun menyala kembali.

"Aish, Dia sangat menyebalkan."

"Sial. Dasar gila."

Dan beberapa umpatan lain yang ditujukan pada Heo-Yul.

"Hei, teman-teman, dengarkan dengan baik," ucap Heo-Yul tiba-tiba dengan serius, semuanya memandanginya dan mendengarkan dengan seksama.

"Dahulu, seorang gadis SMA bunuh diri disini. Katanya, jangan bercermin dan berbalik di tengah malam, jika seseorang memegang pergelangan kakimu saat kamu tidur, jangan melihat ke bawah. Jika kamu melanggar peraturan ini..." Heo-Yul menggantung ucapan nya. "Hantu akan muncul!" sambungnya dengan berbalik cepat yang membuat semuanya terkejut dan berteriak ketakutan.

"Enyahlah. Si brengsek itu!"

"Hei!"

"Dasar gila."

Aku hanya menghela nafas lega. "Ayo kembali ke kamar kita." Ajak Jungwon, aku mengangguk dan berjalan mengikuti nya dengan Yoonseo.

To Be Continued

_____________________

05 - 02 - 2024

©tnd_princess

___________________________

ɴɪɢʜᴛ ʜᴀꜱ ᴄᴏᴍᴇ × ᴏᴄTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang