Bab 22

23.2K 432 4
                                    

Beberapa bulan kemudian...

Hari ini Sofia dan Gina akan sidang skripsi. Tak terasa akhirnya mereka sudah sampai di penghujung bangku kuliah. Tinggal satu langkah lagi mereka akan wisuda.

Dari semalam Sofia sibuk belajar, ia sampai menyuruh Johan memesan makanan di luar karena tidak sempat memasak. Johan memaklumi wanita itu. Dia membiarkan saja Sofia sibuk dengan buku-bukunya, dia tak ingin mengusik.

Pagi-pagi sekali Sofia sudah bangun, ia sempat belajar sebentar sebelum mandi. Dia tak tahu suaminya itu pergi kemana setelah mandi tadi. Sekarang Sofia sedang bersiap-siap. Sofia memakai kemeja putih dan rok hitam untuk ujian nanti, jadwal ujiannya jam 8 pagi.

Ilustrasi gambar outfit Sofia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi gambar outfit Sofia

Tiba-tiba pintu kamar terbuka. Johan muncul di sana.

"Sudah selesai? Mari sarapan" Ajak Johan yang baru pulang membeli sarapan dari luar. Ia menatap wanita yang memakai baju hitam putih itu, terlihat cantik. Rasanya ia tak rela orang lain melihat istrinya.

"Bentar om, duluan aja nanti saya nyusul" Ujar Sofia.

Johan kembali menutup pintu kamar. Lelaki itu menuju dapur menyiapkan sarapan. Sofia yang sudah selesai dengan penampilan nya segera menyusul Johan di dapur

"Om beli apa?" Tanya Sofia yang sudah duduk di meja makan di ikuti oleh Johan yang duduk tak jauh darinya.

"Saya beli nasi uduk" Jawab Johan. Membuka bungkusan yang tadi di belinya ia menyerahkan satu kepada Sofia lalu satu lagi untuknya.

Sofia menerima nya, mereka makan dengan tenang. Selesai sarapan Sofia kembali ke kamar menyusun skripsinya kedalam tas tak lupa laptop, buku dan alat tulis lainnya.

"Mau berangkat sekarang?" Tanya Johan yang melirik jam sudah setengah 7 pagi

"Iya om" Jawab Sofia.

Johan memperhatikan wanita yang sedang membereskan alat tulis dan buku-bukunya.

Selesai mengemasi barang-barang yang dibutuhkan nya untuk ujian, Sofia mengambil ponsel dan tasnya. Ia akan segera berangkat agar tidak macet dijalan.

"Saya berangkat ya om" Pamit Sofia kemudian ingin meningggalkan kamar.

"Tunggu" Johan menarik tangan Sofia.

Sofia mengernyitkan dahi menatap pria didepannya itu. Johan mengecup kening Sofia sebentar.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Not My Sugar Daddy (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang