7

3K 257 31
                                    




Sampainya di china. Atau lebih tepatnya di kediaman wang. Wang yibo sudah di tunggu oleh anak kesayangannya.

"papa,,,jun-jun kangen.."ucap bocah 4 tahun itu langsung menerjang tubuh kekar papanya.

"jagoan papa semakin berat saja" ucap yibo menggendong anak semata wayang nya.

"sayang aku rindu" ucap lusi ingin memeluk suaminya. Tapi wang yibo langsung mengindarinya. Hal itu membuat lusi menjadi sedih, sejak wang yibo tau kalo anak pertamanya itu bukan anak kandungnya. Wang yibo tidak pernah lagi menyentuhnya dan juga mereka sudah pisah ranjang. Wang lusi masih menyandang status nyonya wang hanya karna adanya wang jun, anak kandung dari wang yibo.

Sedangkan untuk zhao liying anak pertama wang lusi dengan mantan kekasihnya itu. Tidak pernah wang yibo perdulikan, anak itu mau hidup atau mati wang yibo sama sekali tidak perduli. Wang lusi pun bekerja sebagai menejer di perusahaan suaminya untuk membiayai anak sulungnya itu.

Karna terlalu asyik dengan anaknya. Wang yibo melupakan semua tentang sean dan ketujuh anaknya itu. Wang yibo sangat memanjakan anak semata wayangnya itu.




......

Sementara di korea sean kembali menjalani hidupnya yg tenang itu bersama ketujuh anaknya itu. Mereka juga benar-benar melupakan kalau mereka pernah bertemu dengan laki-laki dari masa lalunya sean itu. Begitu juga dengan ketujuh anaknya mereka tidak pernah mencoba mengingat atau membahas laki-laki yg telah ikut andil dalam menghadirkan mereka itu. Mereka menganggap orang itu tidak pernah hadir dalam hidup mereka. Terutama bagi keenam anak-anak sean itu, karna ibo sama sekali tidak pernah melihat dan bertemu dengan wang yibo.

"sayang,,,,apa kalian sudah siap?" teriak sean dari arah tangga.

"sebentar lagi pa..."balas ke7 anak-anak itu.

"papa tunggu di meja makan" teriak sean lagi.

Sean pun berjalan menuju meja makan. Hari ini sean tidak masuk kerja, begitu juga dengan anak-anaknya mereka libur sekolah.

Hari ini sean dan ke7 anaknya akan terbang kechina untuk memperingati hari kematian orang tua sean yg akan di lakukan besok lusa. Itulah sebabnya sean dan ke7 anaknya akan kechina selama seminggu. Karna setiap tahun mereka selalu kesana, berkunjung ke makam kakek nenek mereka.

Anak-anaknya sean pun turun menghampiri papa mereka.

"kami sudah siap pa" ucap mereka begitu sampai di depan papanya.

"ayo makan dulu sebelum berangkat" ucap sean.

Mereka pun makan dalam diam. "ibo susunya sudah di bawa?" tanya sean di sela-sela mengunyahnya.

"sudah pa" jawab ibo sambil menunjukan dua botol ukuran sedangnya.

"bagus, sekarang makanlah"

Selesai makan mereka pun berangkat ke bandara.

Saat ini mereka berdelapan sudah duduk manis di kursi masing-masing. Dengan ibo yg duduk di samping papanya, sementara para gege dan jie-jienya duduk di depannya.

Setelah melakukan perjalanan jauh itu kini mereka semua sudah sampai di rumah sederhana milik sean. Rumah sebelum sean bertemu dengan wang yibo dan menjalin kasih dengannya.

"kalian pasti capek, sekarang istirahatlah" ucap sean.

"baik pa"

Mereka pun masuk ke kamar yg biasa mereka tempati. A-fan, zian dan lian satu kamar, sementara a-xian, yanli dan a-yan masuk ke kamar satunya lagi. Untuk ibo ia selalu tidur dengan papanya sudah pasti karna satu alasan yaitu menyusu.

"paa,,nenen,,"rengek ibo dengan mata sayunya karna mengantuk.

"baiklah,,sekarang masuklah kekamar dulu, papa bawa barang-barang kita masuk dulu" ucap sean mengelus lembut rambut anak bungsunya.

Sean bersyukur karna anak-anaknya tidak memiliki rasa iri terhadap saudaranya yg satu itu. Malah mereka semua saling menjaga dan melindungi satu sama lain. Hal itu membuat sean bangga pada ketujuh anahnya.

Setelah semua barangnya sean bawa masuk. Sean pun menyusul ibo untuk memberi nutrisi untuk anak bungsunya itu.

Sean pun berbaring di samping anaknya, setelah ia membuka bajunya. Ibo dengan cepat menyambar puting milik papanya itu, menghisapnya lalu menyedotnya dengan rakus.

"tumbuhlah menjadi anak yg kuat sayang"gumam sean mengelus kepala anaknya dengan sayang.

Dulu waktu ibo baru berumur beberapa minggu, ibo tiba-tiba saja lemas dan pucat pasi seperti mayat. Tubuh ibo juga yg paling kecil dan yg paling lambat tumbuh dari para saudaranya. Ibo juga yg paling sering sakit di antara saudaranya yg lain.

Bahkan sampai ibo kritis dan dari situlah mereka mengetahui penyebabnya. Ibo tidak bisa mencerna susu pormula, ia akan muntah kalau ia minum susu pormula.

Sean sangat bersyukur karna ia bisa memberi asi pada anak-anaknya. Terutama pada si bungsu.

Besoknya mereka pun mulai melakukan do'a untuk kakek dan nenek mereka yg sudah meninggal itu. Mereka berdo'a dengan tenang dan damai. Setelah mereka semua selesai berdo'a. Mereka semua bersiap untuk pergi ke makam kakek neneknya.

Selama dalam perjalanan mereka banyak bercanda ria hinggga mereka sampai di depan gerbang makam. Mereka semua berjalan menuju makam tuan dan nyonya xiao. Sampainya disana mereka semua menaruh bunga yg mereka bawa di atas makam tuan dan nyonya xiao.

"kakek nenek a-fan datang lagi, bagaimana kabar kalian?" xiao fan.

"kakek, nenek, kami harap kakek dan nenek selalu bahagia disana" xiao xian.

"kakek, nenek kami sudah bertemu dengannya"xiao yanli.

"dia sangat membenci kami kek nek" xiao zian.

"dia juga tidak mau melirik kearah kami" xiao lian.

"padahal kami ingin di peluk olehnya" xiao yan.

"ibo tidak tau seperti apa orang itu, karna ibo tidak pernah melihatnya" xiao ibo.

"ayah ibu, kami datang lagi, semoga ayah dan ibu selalu bahagia di alam sana. Zhan-zhan juga sudah bahagia bersama anak-anaknya zhan-zhan. Do'akan kami agar selalu bahagia dan selalu hidup bersama saling melindungi dan menjaga satu sama lain" ucap sean panjang lebar.

Bohong kalau sean tidak sedih mendengar keluhan dari ketujuh anaknya. Mantan suaminya itu memang sudah keterlaluan. Apa salahnya hingga pria wang itu membencinya, padahal sudah jelas-jelas pria wang itulah yg berhianat disini. Tapi kenapa seolah dialah korbannya disini, ingin sekali sean memukul wajah songong mantan suaminya itu hingga babak belur. Tapi itu tidak mungkin sean lakukan.

Setelah selesai berdo'a dan curhat pada tuan dan nyonya xiao. Sean dan ke7 anaknya pun pamit untuk pulang.

Saat dalam perjalanan pulang. Tiba-tiba anak-anaknya sean minta makan, akhirnya sean membawa ke7 anaknya menuju restoran tempat biasa mereka makan. Kalau mereka sedang berkunjung kechina, dan disinilah mereka ber8 sekarang.

"jie seperti biasa ya" ucap sean begitu ia dan anak-anaknya sudah duduk di kursi masing-masing.

"oke,,di tunggu, ngomong-ngomong kapan kalian datang?" tanya wanita cantik itu pada sean.

"kemarin lalu jie" jawab sean.

"baiklah kalian tunggu sebentar iya, dan karna kalian adalah pelanggan setia di restoran kami, kami akan memberikan kalian menu special untuk kalian semua" ucap panjang lebar wanita cantik itu.

"horeeee,,,terima kasih aunty" ucap mereka serempak, mereka sangat senang makan di restoran ini. Karna pelayanannya sangat bagus, pemiliknya juga sangat ramah.

Tbc.

Bay-bay.

single papa (yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang