28

1.8K 192 18
                                    

Braakk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Braakk

Sean menerobos masuk kedalam ruang rawat Wang Yibo. Disana para tim medis sedang sibuk.

Membuat para tim medis itu terkejut melihat kehadiran Sean disana.

"tuan apa yg anda lakukan?" tanya salah satu suster disana, namun tak di hiraukan oleh Sean.

Sean langsung mendekati tubuh Wang Yibo yg kejang-kejang itu. Dengan para dokter yg melakukan kejut jantung, meski hasilnya sia-sia karena tubuh Wang Yibo sudah dingin.

"Yibo brengsek jangan tinggalkan aku dan anak-anak" teriak Sean pada Wang Yibo.

Detak jantung Wang Yibo sudah berhenti berdetak saat Sean masuk tadi. Terbukti dari layar monitor yg menunjukan garis lurus.

Sean meraung sambil memukul tubuh Wang Yibo, para dokter dan suster yg ingin menghentikannya harus rela mendapatkan bogem mentah dari Sean. Hingga mereka hanya bisa diam membiarkan Sean melakukan apa pun terhadap tubuh Wang Yibo yg mulai dingin itu. Tapi mereka belum mengatakan kalau Wang Yibo sudah meninggal kepada keluarga Wang.

Karena Sean yg lebih dulu menerobos masuk.

"bangun brengsek, kau sudah berjanji akan merawat anak-anak bersama ku, jadi ayo bangun, kau tidak boleh mati begitu saja brengsek" raung Sean sejadi-jadinya.

"ayo bangun, mari kita rawat anak kita bersama, aku mohon bangunlah, Yibodoh bangun..."

"bangun hiks,,hiks,,hiks,,kau harus menebus semua waktu yg kau lewatkan bersama anak-anak brengsek sialan bangun hiks,,hiks,,hiks,,jangan tinggalkan kami" lirih Sean semakin lemah.

"daddy bangun..kami sudah memaafkanmu, ayo kita hidup bahagia bersama" Ibo.

"daddy kami rindu kasih sayang dari daddy, apa daddy akan meninggalkan kami begitu saja" Zian.

"apa daddy terlalu merindukan anak kesayangan daddy itu, hingga kami tidak pernah ada di hati daddy" lirih Zian lagi, tepat saat itu juga detak jantung Wang Yibo kembali berdetak.

Tit..tit..tit..tit..

Dokter yg melihat itu langsung mengambil alih sang pasien. Sean dan anak-anaknya pun memberi jalan untuk para tim medis itu. Mereka keluar dari ruangan itu menunggu di luar bersama keluarganya.

Mereka semua saling berpelukan untuk menguatkan satu sama lain.

"pa,,daddy tidak akan mati kan!!" seru  Lian.

"tidak sayang, daddy kalian tidak akan mati, dia harus hidup untuk menebus dosanya pada kalian dan juga papa" balas Sean.

"sayang apa kamu masih marah pada Yibo?" tanya Nyonya Wang.

"tidak ma, ma, pa, sebenarnya aku dan Yibo sudah resmi bercerai" ucap Sean menunduk.

"apa,,"kaget Tuan dan Nyonya Wang.

single papa (yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang