(4) Bagaimana aku harus percaya?

16 11 0
                                    


"BERIKAN RUANG UNTUK MEMBAHAGIAKAN DIRIMU SENDIRI"

Disaat mereka sendiri meminta kehadiranku untuk sekedar menemani saat kegelisahan mereka menggebu-gebu.
Namun seiring berjalan waktu,ketika diriku butuh
dan sangat butuh kehadiran aku berucap;
"Kemana mereka hari ini?"
Memang betul dengan kata yang menyebutkan,tidak
selamanya mereka ada untuk kita.
Semua orang akan pergi dari dirimu,jadi sebisa mungkin jangan biarkan mereka pergi dengan mengenang hal buruk dari diri kita.

"Kalau kamu belum bisa menjadi baik
untuk seseorang maupun mereka.
Kamu masih bisa menjadi lebih baik
untuk dirimu sendiri."

Tak akan ada habisnya bila kita selalu mengikuti apa yang orang lain lakukan,kita juga harus berani untuk berjalan sendiri.
Mereka yang datang ke kehidupanmu belum tentu baik,dan mereka yang belum mengenalmu,belum tentu juga buruk.
Pelajari sisi demi sisi setiap orang yang dikenal mu,agar setiap curhatanmu tidak dianggap beban,setiap senyummu tak dianggap kecemburuan oleh mereka.
Kita juga berhak pergi dari mereka yang selalu menyakiti hati ini.Mereka mungkin mengganggap kita sebagai "teman sejati" ,namun apakah di belakang kita juga sama?
Aku sendiri pernah bertemu dengan seseorang yang selalu menganggap diriku ini "sahabat terbaik",Tetapi dengan sikapnya yang selalu menunjukkan ke egoisan,setiap melihat diriku mendapat penghargaan dia tak selalu mengapresiasinya,pendapatku selalu tak di dukung maupun di percaya,dan aku tahu topeng yang sebenernya dari orang lain.

"Kemudian teman mana lagi yang dapat
ku percaya hari ini??"

Kehilangan seseorang seperti itu memang tak apa,
tetapi diriku yang sudah sejauh ini tulus kepadanya selalu berkata "haruskah aku pergi?"
Namun aku berfikir kembali,lebih baik aku menjauhi orang sepertinya daripada hati ini remuk dan patah beberapa kali dengan sikap nya.
Hari ini aku terus tersenyum paksa setiap melihatnya,tetapi tak dengan hati dan pikiranku yang
selalu mengingat kenangan-kenangan buruk kepadanya.
Aku tau betul disaat aku menangis sendiri di dalam sebuah ruangan yang penuh canda tawa;
"Kemana dia?"
Dan kalian tau disaat diriku sedih karena sikapnya
dia asyik bersenda gurau dengan lainnya.
"Aku ngelewatin semua rasa itu
sendiri,disaat aku sudah pernah membantu
menguatkan jiwa mereka."
Namun terlepas dari semua yang telah terjadi,aku tidak ingin menyalahkan siapapun.Aku tidak ingin bertanya lagi mengapa semua ini terjadi,aku hanya ingin menerima semuanya dengan lapang dada dan ikhlas sepenuh hati.

Literasi Jiwa (Non-fiksi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang