4 - New Responsibility

150 34 14
                                    



                      — Zara terheran-heran di depan pintu rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                      — Zara terheran-heran di depan pintu rumahnya. Dia melirik jam dinding di ruang tamu, lalu kembali menatap apa yang membuatnya mengerutkan dahi. "Baba tidak bekerja? Ini sudah sore." Sudah waktunya sang ayah bersiap untuk sesi pertandingan malamnya, tapi dia malah sibuk dibawah kolong mobil Jeep yang ditopang sebuah dongrak, seperti sedang memperbaiki sesuatu. "Atau Baba akan berangkat malam seperti kemarin?"


Shivanash mendorong keluar papan beroda yang digunakannya sebagai tempat berbaring, agar mudah keluar masuk bawah mobil. Pria itu memandang Zara sebelum mengambil alat lain yang dibutuhkan. "Baba mengambil libur.." jawabnya yang kembali ke dalam kolong mobil.


"Kyu?" tanya Zara yang mendudukan dirinya di undakan teras rumah dengan tangan menopang dagu sambil memperhatikan sang ayah. Bibirnya yang mengerucut, membuat gadis kecil itu terlihat sangat menggemaskan.


"Karena..." Shiv mendorong kembali dirinya keluar, lalu mendudukan diri di papan beroda tersebut. Menatap sang putri untuk menjawab pertanyaannya. "Baba perlu memperbaiki mobil kita ini. Atau besok Baba mengantarmu ke sekolah dengan berjalan kaki."


Zara mengangguk mengerti dengan mulut membulat. "Memangnya apa yang rusak? Mau aku bantu?"


Sang ayah tersenyum. "Baba akan mengganti shockbreaker. Kau mau bantu? Come here, Princess." Dengan ceria Zara melompat dari posisinya dan menghampiri Shivanash. "Kau bantu Baba mengambil alat-alat dari kotak perkakas disana. Bisa kan?" ia menunjuk sebuah kotak besi berisi alat-alat mekanik. Zara mengangguk cepat dan mengangkat jempolnya. Membuat Shivanash mengacak gemas pucuk kepala gadis itu dengan sayang, sebelum akhirnya kembali ke dalam kolong mobil. "Zee.. kunci inggris, please." Sahut sang ayah.


"Kunci inggris?" Zara menatap bingung barang-barang di dalam kotak besi. Memegang isinya satu-satu untuk menemukan benda yang dimaksud. Shivanash terkekeh, yakin putrinya itu sedang kebingungan. "Benda besi dengan gagang panjang dan berat. Kepalanya seperti huruf C yang menghadap ke atas."


Zara langsung mencari benda dengan ciri-ciri yang disebutkan. Tapi ia tak menemukan benda seperti itu di dalam kotak perkakas. "Baba, aku tida-" Zara terhenti ketika matanya menangkap sebuah benda tergeletak di dekat roda depan mobil. Dan bentuknya terlihat seperti yang dijelaskan sang ayah. "Gotcha!" ia meraih benda tersebut dan menaruhnya diatas telapak tangan Shivanash yang terulur.


"Smart girl!" jawab Shiv saat benda tersebut sesuai.

Saat sedang sibuk membuka beberapa skrup untuk membuka sparepart mobil yang akan ia ganti, terdengar keributan tak jauh dari rumah mereka. Tapi karena tangan Shivanash sedang penuh, ia membiarkan kericuhan yang terdengar. Lagipula suara tersebut lebih seperti anak-anak yang sedang bermain.

Let The Kids PlayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang