Gajelas • Zhongli

208 17 3
                                    

"Oiii Paksuuu~~ mau nglembur lagi di Kantor??" tanya gadis yang sedang bersih-bersih

" engga nanti pulang sore, mo titip apa?? Jangan minta Jet gambar hello kitty ya" Ucap Zhongli, sang suami yang sedang menatap istrinya menyapu lantai.

"Ish gaji aja banyak pelit amat sama istri, yaudah deh aku mau Martabak telor sapi ya satu di tokonya pak somat"

"Sapi ga bisa bertelor sayangku, gemes nih jadi pengen nyekek"

" Maksudku tuh martabak telor bebek yang ada Daging sapinya astaga!! Di menunya aja ditulis begitu"

"Oalah oke, jangan kemana-mana ya. Dirumah aja jaga anak kita"

"Kita gapunya anak anjing!!"

"astaga Word nya dijaga sayang, mau dicipok hm? Trus anak kucing yang kamu temuin waktu itu bukan anak kamu??"

"Ohh iya Munaroh anak gue belum dimandiin. Udah sana kerja hush-hush cari duit yang banyak"

"Oke sayang"

Zhongli hanya geleng-geleng melihat tingkah ang istri. Selain hyperaktif , orangnya susah diatur dan ngeyel. Kalau minta juga gak logis, anehnya Zhongli bisa suka sampai dinikahin.

Disisi [Name]

Saat ini dia sedang memandikan anak pertamanya, munaroh. Kucing yang ia temukan di pinggir jalan. Ia dan Zhongli setuju ingin mengadopsinya. Menamainya dengan nama Zhong Chesyalinara munarohana, panggilannya munaroh, biar keren katanya.

"okeh Mun, habis ini ikut mami ke pasar ya buat masakin papi kamu pas pulang oke"

"Meoww!"

"oke nanti sekalian beli whiskas satu dus buat Muna, kan munaroh suka Whiskas yang rasa salmon"

"Meoww Meoww!!"

" Oke Muna udah bersih, saatnya shooping" [Name] menggendong munaroh dan mengeringkannya, memakaikannya baju khusus kucing dan memberinya parfum.

Mereka berdua pun pergi ke Minimarket terdekat.

•••

Pov Zhongli


Saat ini ia sedang menunggu pesanan martabak yang dipesan istrinya tadi pagi. Ia membelikannya karena takut sang istri akan mereog jika ga dibeliin.

"Totalnya 30 Mora mas, dipotong aja jadi 25. mas suaminya neng [Name] kan??" tanya pak somat, kenalan istrinya.

"Haha ga usah pak ini 30 moranya. Iya saya suaminya, kenapa ya pak??"

"Itu tadi lha dia keserempet Motor, meninggal-" belum sempat melanjutkan perkataannya, Zhongli udah lari duluan ke rumah. Mobilnya ia tinggal.

Sampai di depan rumah sepi, Zhongli langsung grusak grusuk kayak maling mencari istrinya dari kamar mandi, laci meja sampai bawah karpet. Namun ga ketemu.

Sampai Zhongli lihat sang istri nangis dipojokan. Zhongli bernafas lega, ia gamau jadi duda. Dengan cepat ia memeluk istrinya dari belakang.

"Astaga syukurlah.... Kamu ini baru dibiarin sendiri berapa detik langsung keserempet motor. Gimana tadi kalau ketabrak!" Zhongli memeluk sambil menceramahi istrinya. Namun nampaknya ocehannya ini tidak didengar oleh [Name]

"[Name] sayang kenapa nangis?? Sakit??" Zhongli khawatir

"Huwaaaa!!! Zhonglii!!! Matii!!! Nabrak!!! Huwaaaa!!!" [Name] Menunjuk gundukan tanah.

"Kok bisa?? Tadi yang keserempet muna bukan kamu??" tanya Zhongli, dengan cepat ia dapat terkonek dengan perkataan [Name]. Padahal kosakatanya aja acak-acakan.

"hiks... Muna nabrak akang bakso huwaaaaa!!! Akang bakso mati keserempet muna kesiram air panas" ucap [Name] dengan sesegukan.

"Akang baksonya nyerempet muna, trus gerobaknya oleng langsung Nyiram muna dengan kuah panas? Muna meninggal ditempat?" deduksi Zhongli

"HUWAAAA!!!" [Name] menangis semakin keras. Ia gulung-gulung di tanah ga rela kucing kesayangannya mati.

"Udah sayang ihklasin aja, nanti beli yang baru"

"Sekate-kate kalau ngomong!! Susah tau ga!! Emang banyak kucing disana, tapi itu bukan munaaa huweeee"

"iya iya zhongli salah, udah masuk yuk udah maghrib. Jeda iklan dulu nangisnya nanti boleh nangis lagi jam 7"

"Oke, aku udah laper" [Name] ngacir ke dapur meninggalkan zhongli yang geleng-geleng melihat tingkah istrinya. Untung sayang.

Di dalam ia sudah melihat [Name] duduk sambil makan. Di depan istrinya juga sudah disiapkan makanan. Zhongli pun duduk dan ikut memakan makanannya.

Setelah selesai, Zhongli pun melihat [Name] yang kembali sedih. Ia pun membuka suara.

"Sayang... Gimana kalau kita cari kucing baru, atau mau anjing?? Atau hamster?? Biar kamu ada temennya dirumah"

"Gak ah males, Aku mau punya dedek bayi aja" Tolak [Name]

"ohh jadi udh siap jadi ibu? Mau aku isiin perut kamu??" tanya Zhongli dengan smirk

"Iya ayo sekarang aja"

"Janji gak akan nyesel??" Tanya Zhongli

"Iya"

•••

"ZHONGLI!!"

"apa sayang??"

Pagi-pagi buta, sang istri udah teriak-teriak ga jelas. Mungkin gara-gara semalam

"Huwaaa perih banget anjrit!! Tanggung jawab gih!!" [Name] mempoutkan bibirnya

"Lho kan emang begitu prosedur buat anak sayang, emang sakit." Zhongli

"Kan kamu ga bilang sakitnya"

"Iya iya sayang maaf, jadi mau tanggung jawab gimana??"

"Gendong" [Name] merentangkan kedua tanggannya ke hadapan zhongli. Dengan senang hati Zhongli menggendongnya.

"Dasar manja" ejek Zhongli

"Biarin!! Istrinya pak Zhongli harus manja" ucap [Name]

Zhongli terkekeh, emang ada-ada aja istrinya ini. Zhongli mulai membantu [Name] dari mandi hingga sarapan. Memang sehari-harinya cerewet. Tapi Zhongli betah.

•••

Setelah beberapa tahun, mereka dikaruniai Seorang putra. Mereka beri nama Xiao. Saat ini Xiao berumur 1 tahun.

"ZHONGLI!!"

"apa sayang, suka banget teriak-teriak" Zhongli menghela nafas sabar.

"Kok Xiao bisa digenteng?! Kau jemur bareng kasur ya?!!" Ucap [Name] menunjuk kearah genteng rumahnya

"Astaga!! Kok bisa sampe kesana??"

"YA GATAU!! CEPETAN AMBIL GIH, KALAU KENAPA-NAPA GUE SLEPET PAKE SENDAL!!"

Begitulah kehidupan gajelas sehari-hari [Name] dan Zhongli. Dan Sekarang bertambah satu personil, Xiao.

GENSHIN IMPACT X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang