8

443 49 2
                                    









---








Entah ini sudah beberapa hari terlewati semenjak hari itu. 

"Kangen Kak Yoshi..." Junghwan lagi molor, di atas mejanya. Dia sama sekali tak memiliki tenaga untuk sekadar berpindah atau melihat teman sebelahnya yang kini tengah mencibir dirinya. 

"Gue juga kangen Jeongwoo anjir, lu malah maksa gue nemenin lu yang kek tai kambing sekarang" 

Suara Haruto ia abaikan sepenuhnya, lagipula sama sekali tidak salah kok. Ia memang sengaja menahan Haruto untuk menemaninya di jam istirahat ini, di kelas, karena Junghwan belum mengerjakan PR dan mendapatkan tugas tambahan. 

Ini kenapa harusnya dia emang belajar bareng Jeongwoo waktu itu. 

Haruto yang kesal pun menjadi sasaran empuk, Junghwan memintanya agar tetap di ruang kelas dan membantunya mengerjakan tugas itu. Ya, alasannya sih, "KITA TEMEN GAK SIH" 

Singkat saja, Junghwan berhasil menyelesaikan tugas tambahannya itu dalam beberapa menit kemudian. Haruto langsung meninggalkannya untuk pergi ke ruang kelas sebelah, sedang Junghwan memilih untuk pergi ke ruang guru dan mengumpulkan tugas tambahannya. 

Baru setelah itu, Junghwan yang tak memiliki tujuan, memutuskan untuk pergi ke rooftop, ya sekaligus bolos. 

Lagipula, kelasnya setelah ini hanya jamkos. Ia akan lebih memilih untuk tidur jika di dalam ruangan. Mumpung juga tak ada anggota OSIS yang sedang berkeliaran bukan?

Rooftop hari itu sepi, entah kenapa. Mungkin karena tidak ada anak kelas 10 yang sedang sibuk mengerjakan projek, atau juga anak kelas 12 yang hanya ingin menghilangkan penat. Hanya ada dirinya, murid kelas 11 yang memutuskan untuk mengeluarkan sebatang nikotin dan membakarnya. 

Tenang saja, ia sudah memilih tempat yang ia bisa yakini 99% tidak akan orang lain datangi, yaitu duduk di atas salah satu atap dan bersandar di dindingnya. Sempurna untuk tempat membolos, tak terlihat dari lantai yang sama maupun dari bawah. 

Batang nikotin itu ia hisap, kemudian mengeluarkan kepulan asap yang berbentuk abstrak. 

"So Junghwan?" 

Panik, suara yang sangat ia kenal itu lantas membuatnya terperanjat. 

"Y-Yedam!" 

Lelaki yang memanggilnya itu Bang Yedam rupanya. 

"Lanjutin aja, gue lagi gak tugas. Anggep gue gak liat, yang penting puntungnya jangan lu buang sembarangan" 

Yedam berucap, santai. Junghwan yang mendengarnya kemudian menarik nafas lega dan membiarkan yang lebih pendek itu duduk di sebelahnya. 

"Jarang banget lu bolos?" 

"Gue gak bolos, gue dapet izin" Ia jawab seadanya. Yedam memang sebenarnya mendapatkan izin untuk membolos karena sedang dalam persiapan lomba. "Gue tadi liat lu dari ruang guru, ya tanpa sadar aja gue ikutin" 

Run | Hwanshi ft. other ships ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang