Bab 1

12K 122 9
                                    

Saat ini Gue pindah ke kota Jakarta, dengan alasan kerja dimana seminggu yang lalu gue dapet kabar diterima kerja di salah satu perusahaan swasta yang lumayan terkenal. Senang sekali rasanya mendapatkan tempat tinggal yang nyaman di tengah kota dengan harga cukup terjangkau, walaupun gue cari info sedikit menguras tenaga dan biaya.

"Abangnya, kalau mau langsung masuk sekarang juga boleh, kan udah bayar ini" kata pemilik rumah sambil menyerahkan kunci, "Nih bang, ini ada dua kunci, yang satu kunci depan, yang satu lagi kunci kamar abangnye di lantai satu. Abang nya perlu dibantu pindahan, gue liat-liat bejibun barangnya?"

"gak apa-apa mas. saya bisa sendiri, iya nih sebab saya baru merantau takut butuh-butuh udah ada" jawab gue sambil menerima kunci dari pemilik rumah, gue langsung membawa masuk barang dan mengangkat barang dan tas ransel yang dibawanya kedalam kost.

"Bang, kalau begitu saya tinggal ye, semoga betah-betah dimari."

setelah pemilik rumah pamit. Gue masuk ke dalam kost dengan perasaan lega. Gue dapet kost ini lumayan luas karena pemilik rumah ini orang kaya dengan alasan tidak terawat makannya dia menyewakannya. Harga murah dengan tabungan yang sedikit ngebuat rasa nyaman, gue ingin mencoba peruntungan baru di Jakarta dan menyoba hal yang selama ini gue impikan.

rumah ini terbilang rumah tua yang masih bergaya kolonial, ya bisa dibilang vintage lah. mungkin ini juga harga sewanya murah. ada dua lantai dan terdapat taman yang lumayan luas di dalam rumah.

karena lelah perjalanan dari semarang ke jakarta, gue memutuskan untuk beristirahat saja.

Gue terbangun dari tidur gegara bunyi alarm yang berdering keras. Gue meraih ponselnya di meja samping tempat tidur dan menekan tombol snooze. Sumpah gue masih mengantuk dan ingin tidur lagi, tetapi gue tahu harus bangun untuk merapihkan barang.

Sebelum mulai sekalian mengumpulkan mood gue membuka aplikasi media sosial dan mulai men-scroll berita terbaru. Gue melihat foto teman-teman yang sudah banyak mulai nikah, postingan motivasi dari influencer favorit gue, dan video lucu dari akun meme yang gur ikutin. Tanpa sadar gue tersenyum dan tertawa sendiri, merasa terhibur.

Gue menutup semua aplikasi dan meletakkan ponsel ke sembarang arah. Gue bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi. Gue mencuci muka dan menyikat gigi, berharap hari ini akan berjalan lancar membereskan rumah. Gue berpikir, mungkin besok gue akan bangun lebih awal dan tidak langsung buka hp karena takut telat di awal masuk kerja.

Selepas keluar dari kamar mandi gue mendengar banyak sekali notifikasi dari aplikasi recon. Banyak sekali pesan masuk dari salah satu pengguna bernama regan, Gue membuka pesan dari regan dimana dia ingin mengajak saya bertemu dan scene. Setelah itu dia mengirim Foto shirtlessnya.

Gue tertarik dengan dia melihat badannya yang macho abis dan keren, cocok buat slave gue. Ketertarikan itu yang membuat gue membalas pesannya, akhirnya kita lanjut saling membalas pesan.

"Maaf tuan mengganggu waktunya" chatan pembuka dari regan.

"Perkenalkan saya regan umur saya 38 tahun, disini saya tertarik dengan tuan dan siap mengabdikan hidup saya dengan tuan" lanjutan chatnya.

"Apakah tuan mau menjadi tuan saya?"

"Ya, gue Ali "

"Boleh liat foto lu regan?"

Akhirnya dia mengirim foto shirtlessnya,

"Macho juga badan lu, emang yakin akan hal yang lu ucapkan tadi ingin mengabdi?" Tanya gue.

"Yakin tuan" ucapnya.

"Oke, kapan lu ada waktu?"

"Saya ikut arahan tuan aja" Jawabnya

Family SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang