Part 1
Di pagi yang normal itu, dina bangun dari tidur nya dan bertekad untuk memulai hari dengan tenang dan tentram. Tapi, semua itu sirna karena catherin. Ibu dari 3 bersaudara itu sudah marah besar karena anak perawannya itu bangun sesudah catherin bangun.
"lu mau jadi apa? Perawan kok bangun siang-siang." Ucap catherin sambil mengerjakan pekerjaan dapur.
Catherin bukan tidak punya pembantu di rumahnya, hanya saja dia berprinsip bahwa pembantu atau asisten rumah tangga ada untuk membantu dan mengasisteni majikan atau tuan rumah. Bukan untuk mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tanpa campur tangan sang Wanita paruh baya yang masih singset itu.
"ya maaf mah, aku semalem ngerjain laporan sampe jam 3 pagi" ucap dina sambil menguap.
"suruh siapa tidur jam segitu? Kan papah pernah bilang, kalo tidur lebih dari jam 10 tuh gak baik".
"ya kan tanggung mah".
"ya udah sana mandi. Ke kampus jam berapa kamu?".
"Jam 8 kayak nya".
"abis mandi terus makan ya. Nanti sebelum ke kampus anterin adek kamu dulu tuh pak Narto lagi gabisa nganter lagi hajatan anaknya"
"iyaaa mamahhh. Aku mandi dulu yaa..." ucapnya sambil berlari menuju kamar mandi.
"heh!!! Jangan lari-lariiii nanti jatoh"
Tidak ada sautan apa pun dari dina.
***
Setelah mengatar satria ke sekolahnya sesuai perintah mamah tercinta, dina melanjutkan perjalanan nya menuju kampus. Sesudah memarkirkan yaris merah nya di parkiran, dina bergegas menuju kantin untuk mengampiri dua teman laknatnya itu. Sebenernya yang laknat cuman vale kalo shasha gak laknat-laknat banget. Cuman, kalo lagi laper pasti berubah jadi rese dan suka laknat juga mirip vale.
"Kenapa sih kantin harus di lantai 3? Like, why??? Capek banget anjing!" umpat dina setelah menaiki puluhan anak tangga.
"HUAAAHH finally coy!!!! I passed those fucking stairs" teriaknya di ujung tangga dan menjadi pusat perhatian seluruh penghuni kantin.
"ari dina isuk isuk geus teriak-teriak wae" kata salah satu ibu yang berjualan di kantin.
"EH, HEHEHE" cengirnya pada ibu kantin dan lanjut berjalan menghampiri dua teman nya.
Di kantin sudah ada vale dan shasha teman dina dari semester 1 yang awet sampai sekarang. Awalnya mereka mempunyai 2 teman yang lain tapi people come and go dan hanya tersisa merekan ber 3.
"ngapa lu teriak-teriak?" ucap vale sambil menyeruput es kopi nya.
"ga papa, gue cuman capek aja sama kehidupan ini" ucapnya dramatis.
"kamu kenapa si din?" saut shasha sambil ketawa karir.
***
Di lain sisi paling pojok kanan tepat depan warung kantin ibu juned ada segerombolan anak laki-laki dengan tampang yang sangat memukau sedang menyantap sarapan mereka karena tidak sempat menyarap di rumah
di gerombolan itu ada Mario yang sedang bermain gitar sembari ditemani dengan secangkir kopi panas dan rokok yang mengebul. Ada juga Yuda yang sedang menyarap sarapan nya sambil sesekali ikut bernyanyi menimpali Mario. Ada juga stevan yang sedang merokok sambil sibuk mengetik sesuatu di laptop nya.
"kan ku arungi tujuh laut Samudra
Kan ku daki pegunungan Himalaya
Apapun kan ku lakukan tuk dirimu sayang
KAMU SEDANG MEMBACA
Till we Meet Again
Fiksi RemajaBUGH... "DUH, ANJING!" "duh" Ucap merekan bersmaan. Dina dengan segala umpatannya dan juan dengan ke dgaf nya. "lo kalo jalan pake mata dong njing!" Juan yang merasa dimarahi itu mengerutkan alisnya "gak kebalik?" ucapnya sambil menaikan satu ali...