"Morning mami" dengan suara khas Kelvin
Cup...
"Morning papi. Jam berapa sekarang?" Jennifer semakin mengeratkan pelukannya dan mengedus aroma tubuh Kelvin sangat candu
"Mandi yuk sayang, jam 6. Ini masih sakit enggak sayang." Tanya Kelvin sambil melirik pintu kamarnya sedikit terbuka
"10 menit lagi ya sayang. Enggak kan semalam kamu obatin sayang, Good morning kiss, darling." Jawab Jennifer masih setia menutup mata sambil mendongak
"Bener ya 10 menit sayang. Lain kali jangan berantem sama preman ngerti cinta, Where do you want to kiss me darling? just kiss or use a sigh." Kelvin menangkup pipi Jennifer dengan gemas
"Hm.. iya sayang. Gak mau sayang, enak lo kalau berantem sama preman. Terserah kamu aja, tapi nanti pakai motor kamu ya boceng aku."
"Sayang aku enggak? Kalau kamu kenapa - kenapa gimana sayang. Oke bby, iyaa pakai motor entar sekolahnya biar kayak anak muda." Kelvin masih melirik pintu melihat bayangan wanita membuatnya semakin tersenyum licik.
Kelvin mulai naik ke atas tubuh istrinya masih tertidur pulas perlahan Kelvin melumat bibir istrinya penuh kelembutan dan tangan Kelvin membuka berapa kancing baju Jennifer melihatkan dua bongkahan payudara bercak merah ke unguan.
"Ahh... jangan di gigit papi!" Jennifer meremas baju Kelvin
Cup...
"Mi itu kenapa pintu kebuka?" Bisik Kelvin membuat Jennifer mengerutkan keningnya
"Kamu gak tutup pintu pi? Brian mungkin mau masuk gak jadi karna mami papinya lagi buat adik." Jawab Jennifer sambil ketawa
"Tutup kok mi, emang gak aku kunci semalam. Gak mungkin Brian kalau anak kita pasti sudah nangis. Mandi aja yuk telat ini mami!" Kelvin gemas dengan istrinya langsung menggendong Jennifer masuk ke dalam kamar mandi membiarkan pintu itu terbuka
*****
Selsai semua Jennifer juga Kelvin turun sambil gandengan tangan membuat River di bawah sana menatap Jennifer sedikit berbeda.
"MAMIIIII... PAPIIIII... BLIAN IKUTTT CEKOLAAHHH...." Teriak Brian sangat melengking
"Moring anak papi." Sapaan Kelvin sambil geleng kepala
"Dirumah sama Uncle River. Mami sama papi pakai motor sayang, besok aja ikut mami."
"MAU IKUT POKOKNYA!!! UNCLE JUGA CEKOLAH.... AYO MAMIIII... PAPII...." teriak Brian membuat mansion itu menggemah
"Iya papi ajak sekolah. Jangan teriak - teriak nak nantik sakit sayang. Brian sudah mandi belum." Tanya Kelvin sambil mengecup pipi Brian
"Horee.... cuda dong papi..."
"Ck! Anak gak Papi sama aja. Nanti kalau Brian ngantuk gimana? Aku gak tega sayangg.."
"Biarin aja Brian ikut sekolah. Gue juga ada sekolah Kyla cantik! Itu kenapa bibir kamu." River terus menamati bibir Jennifer
"Tapi River gue sekolah! Kan kalau ada Brian Gue gak bisa pacaran sama suami gue. Ck! Orang elo Home schooling. Gara - gara orang suruhan elo bangsat gue kena tonjok!"
"Pacaran muluk otakmu! Gpp sekali - sekali sama anak lagian itu sekolahan milik suami kamu. Enak Home Schooling gak ketemu orang. Ssstt! Ceritain gimana kamu bisa ketojok gini!"
"Orang gue masih muda! Tapi gue kasian sama Brian tidurnya gimana masak ia gue taruk lantai. Hee! Elo ya entar gue yang gantiin bunda ambil rapot kelulusan elo di paris. Tanyak aja sama orang suruan elo yang kurang ajar untung gue gak khilaf."
"Mi masih pagi ya tuhan. Ayo kita berangkat keburu telat lagi entar di hukum kasian Brian." Omel Kelvin menarik tangan istrinya
*****
Seperti biasa di lorong sekolah semua murid sangat seneng karna Brian ikut sekolah entah ada suntikan penyemangat tersendiri. Bria yang begitu ceria menyapa teman orang tuanya dengan senyuman indah.
"Hai Brian~"
"Gemes banget sih kamu~"
"Main sama Aunti yuk..."
"Keponakan gue cakep bener~"
"Kelvin... Jennifer... kita boleh main sama anak kalian enggak? Janji kita gak bikin nangis."
Berapa teman Jennifer terus mengikuti dari belakang dan Brian begitu senang bersama mereka karna di mansion begitu sepi hanya 3 orang aja yang bisa di ajak main.
"Papi boleh main sama meleka?" Tanya polos Brian
"Boleh sayang, ingat jangan nakal papi gak suka." Kelvin langsung menurunkan Brian tanpa meminta izin istrinya
"Auntii... Uncell... ayo main..." Ajak Brian sambil menarik tangan salah atu teman Kelvin
"Kita aja dulu ya anak kalian." Ucap salah satu teman mereka yang di jawab anggukan oleh Jennifer
Tangan kekar Kelvin melingkar di pinggang istrinya sambil mengecupin pipi istrinya. Lucas yang berada di samping Kelvin melirik leher bosnya dengan sedikit syok.
"Bos itu leher elo kenapa." Tanya Lucas
"Ulah istri gue kenapa!" Kelvin menutupi lehernya sedikit malu
"Ibu negara sadis juga ya di rajang. Tapi bagus sih ngusir pelakor juga mempan itu bos."
"He!" Tatapan gadis itu sangat tajam membuat Lucas gelagapan
"Maaf ibu negara. Btw kapan keponakan kita nambah?"
Plak...
"Aw.. sakit pak bos!!!" Lucas mengusap kepalanya sambil melirik sinis
"PAPIIIII... MAMIIII LIHAT BLIAN DI KASIH MAINAN... SAMA AUTII..." Teriak Brian sambil menujukan mainan dari Anna
"Gak usah teriak - teriak sayang. Sudah bilang terima kasih belum?" Tanya Jennifer
"Iya mami... cudah dong mamii.." dengan senyuman indahnya menbuat Jennifer menjawab anggukan
Waktu terus berjalan semua orang sangat menyukai Brian saat ikut mereka sekolah dan Brian juga tidak pernah rewel sedikitpun malah kepo dengan guru yang mengajar. Di waktu bersamaan Kelvin sedikit bingung dengan jawaban yang cukup sulit untuknya tangan mungil Brian mengambil pensil dari tangan Kelvin.
"Sini papi Blian yang bantu. Blian tau ini dari uncle Livel." Tangan mungil Brian mulai mengerjakan rumus matemantika meskipun tulisannya besar - besar membuat Kelvin menahan ketawa dengan tingkah anaknya
"Ini cudah, papi tulun bial Blian yang kasih." ucap Brian
"Makasih ya sayang." Jawab Kelvin sambil menurunkan Brian dari pangkuannya
Brian berjalan ke depan sambil membawa buku juga mencanglong tas kecil di punggungnya.
"Pelmisi ibu gulu ini buku milik papi Blian." Dengan tingkah lucunya membuat guru itu tersenyum
"Makasih ya Brian." Jawab Guru itu dengan sopan takut di amuk pemilik sekolah
"Cama - cama. Ibu maaf ya.. itu tulisan Blian jadi kasih nilai papi yang tinggi ya biar mami tidak malah..." jawab Brian dengan polos yang di jawab anggukan
Waktu jam pelajaran pun sudah selsai dan hari ini pulang lebih cepat karna sebentar lagi anak kelas 12 persiapan UN dll.
"Kak aku mau bicara sama kamu." Ucap Anna menahan tangan Jennifer
"Mau bicara apa lagi? Sudah puas mami elo jual mansion milik gue Anna." Jawab Jennifer dengan sabar
"Kak aku minta maaf atas kelakuan mami. Daddy juga gak pulang berapa hari ini, aku gak tau soal itu kak sumpah tolong kasih aku kesempatan buat bicara jujur kak."
"Oke, ikut ke mansion."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girls Crazy || On Going
Mystery / Thriller*Espèce de salope!* 🔞 *Cerita ini mengandung Mystery yang sangat susah di tebak dan dendam itu nyata.* *jangan lupa tinggalkan komen juga vote cerita kita, yang belum follow jangan lupa di follow biar tidak ketinggalan ceritanya..* "Ingat semua al...