030. T.G.C | Who is Li?

46 3 10
                                    

"Vin kita janji bantu elo. Maaf sifat temen gue emang gitu." Lirih Queen merasa tidak enak dengan Kelvin

"Kakak aku tau Kak Jennifer masih trauma di masalalu, tapi jujur kak sama kita. Kakak seriusan melakukan itu?" Anna menatap Kelvin yang terus berontak

"Gue gak melakukan itu sumpah Anna! Aku sangat mencintai Jennifer gak mungkin aku melakukan hal seperti itu di belakang dia. Emang semalam gue nunggu Jennifer pulang sampai malam dan jalang itu emang ada di samping gue tapi gue gak respon. Lalu paginya pintu kamar gue kebuka sedikit juga gue lihat ada perempuan dari balik pintu itu!" Jelas Kelvin terduduk lemas capek untuk brontak terus

"Tenang bos, kita bantu elo biar ibu Negara percaya sama elo lagi. Gue yakin disini ada lagi yang ingin merusak keluarga kecil elo." Celtuk Devan sambil melihat kanan kiri mansion mencari Cctv

Waktu terus berjalan mereka semua masih belum tidur dan Brian terus mencari Jennifer belum pulang dari kejadian tadu membuat Pria kecil itu menangis. Kelvin juga berapa temannya mencoba tlfon Jennifer tapi hasilnya nihil karna ponsel Jennifer mati dan River kesusahan melacak Jennifer pergi kemana.

"Papi mami kemana? Blian mau sama mamii~"

"Habis ini mami pulang kok sayang. Brian tidur ya entar kalau mami pulang papi bangunin kamu sayang."

"Gak mau papi, Mau sama mamiii pokoknya~"

"Sama aunti Anna yuk sayang. Mami habis ini pulang sayang." Anna mengambil alih Brian yang masih nangis segukan

"Mau mamii autii~"

"Sabar ya ganteng habis ini mami pulang. Stop jangan nangis entar mami malah marah sama Brian kalau nangis terus." Jari lentik Anna mengusap air mata Brian sambil mengambil botol susu dan berdoa agar Kakaknya cepat pulang

"River gimana?" Tanya Rachel

"Gue kehilangan jejak Jennifer. Gue gak tau dia dimana sekarang berapa orang kepercayaan juga gak bisa menemukan Jennifer." Jawab Frustasi River

"Tunggu bentar Aca itu teman Jennifer kah? Jangan bilang ini ada hubungannya dengan kak Nicolaas karna gue sempet lihat pesan terakhir Nicolaas di buka Jennifer tadi waktu di kelas." Elsa baru ingat jika Jennifer terlalu sibuk di kelas tadi

"Iya Aca itu siapa? Berapa hari itu saat kakak ke Belanda gadis itu mengancam gue suruh jauhin Jennifer. Katanya Jennifer itu miliknya."

"Maksudty gimana? Jennifer milik Aca gimana ceritanya. Ada yang tau foto Aca itu enggak kok penasaran gue sama gadis itu!" Celtuk Devan

"Ini Aca" salah satu teman Anna memberikan foto Anna cukup cantik

"Kenapa tidak asing dengan wajahnya? Jika Jennifer miliknya berati Aca suka sesama wanita gak sih!"

Plak...

"Sakit bodoh! Orang seriusan malah di pukul kepala gue." Jawab sinis Rachel

"Sudah jangan berantem kita carik tau siapa wanita itu. Sekarang kalain tidur sana biar gue sama Kelvin yang nunggu Jennifer." Suruh River yang di jawab anggukan mereka semua

*****

Pukul 06:00 belum ada tanda - tanda Jennifer pulang ke mansion membuat Kelvin kepikiran dengan istrinya.

"River ikut gue cari Jennifer. Gue takut Jennifer kenapa - kenapa gue mohon bantu gue."

"Gue gak tau Vin Kyla kemana. Percaya Jennifer bakal pulang hari ini gue berani taruhan sama elo. Jika hari ini Jennifer belum pulang gue janji bakal turunin semua anak buah gue buat cari Kyla."

"Papi mami kemana? Kok belum puyang~" Brian berjalan keluar dengan mata berkaca - kaca di pagi hari

"Sabar ya sayang. Mami lagi sibuk secepatnya mami pulang, Brian sudah mandi belum?" Kelvin menghampiri Brian

"Tapi kok lama puyangnya pi. Papi gak belantem kan sama mami.." Lirih Brian merentangkan tangannya minta gendong

"Mami kerja sayang, enggak dong sayang. Harum sekali anak papi." Bohong Kelvin sambil mengusap punggung Brian

"Kakak gue masih curiga dengan mereka. Pasti di salah satu bodyguad juga pelayan mansion tau soal Devinna." Anna melihat berapa orang asing yang ada di mansion

"Kamu berhenti disana!" Anna menahan tangan Pria itu dan menatap wajah pria itu cukup asing untuknya

"Kamu bukannya pria yang ada di club bukan!" Tanya Anna

"Bu-bukan nona." Dengan gugup

"Nama kamu Max bukan! Kau kan yang pernah perkosa gue!!" Teriak Anna sambil meremas jas pria tampan itu

"Bu-bukan nona salah orang." Pria itu langsung mendorong Anna sampai menghantam meja membuat semua berteriak

River langsung menolong Anna yang sudah tidak sadar karna benturan begitu keras. Pria itu berlari ke arah pintu masion yang sudah ada Jennifer berdiri dengan satu pistol mengarah di kening pria berwajah tampan.

"Hai Max! Apa kau masih ingat saya?" Langkah kaki Jennifer berjalan masuk sambil menatap Max dengan ketakutan

"N-nona L-li?"

"Iya saya! Apa ini rencanamu semua tuan. Apa kau masih mencintai ku? Sampai kau berani masuk ke sini. Apa kau kenal pria itu!" Tunjuk Jennifer ke arah River "dia orang milik saya Max!"

"Ma-maaf Nona, jangan hukum saya~" Pria berparas tampan itu berjalan mundur

"Maaf kau bilang! Setelah kamu mendorong adik saya sampai pingsan Max! Apa saya kurang baik padamu selama ini ehm..." Jennifer terus berjalan masuk sampai akhirnya Max terjatuh di sofa

Max sangat gugup melihat mantan bos yang pernah ia cintai selama bekerja tapi semua itu hancur karna ulah Max sendiri. River terdiam tau soal Max di masalalu Jennifer begitu pahit.

"Mami~" lirih Brian

"Iya sayang? Brian masuk ke kamar dulu oke sama Papi nanti Mami nyusul." Jawab Jennifer sambil mengecup pipi Brian

"River obatin Anna! Biar gue yang mengurus semua ini." Titah Jennifer yang di jawab Anggukan River

Jennifer yang berdiri di depan Max dengan raut wajah DDC ( Datar, Dingin, Cuek ) tatapan gadis itu membungkam mulut Max. Jennifer sedikit membungkuk sampai wajah Jennifer sangat dekat sekali dengan Max di bawah sana.

"Apa yang kamu ingin kan dariku Darling! Apa selama ini kebaikan juga kesempatan dariku masih kurang? Jika dari awal kau jujur tidak menjebakku dengan pria brengsek itu aku tidak akan semarah ini padamu!" Jari lentik Jennifer menyentuh bibir sexy Max

"Bunuh aku! Aku yakin kamu semakin benci kan kepadaku dan kamu memilih untuk menikah dengan dia! Maaf aku menjebakmu karna aku benar - benar frustasi karna kedua orang tuaku terus - terusan meminta uang kepadaku!" Air mata Max membasahi pipinya sambil menujuk Kevin yang berdiri di samping Jennifer

"Apa kau yakin? Iya aku sangat benci padamu Max lalu kenapa aku memilih dia sebagai suamiku! Sudah basih tuan perminta maaf dari iblis sepertimu. Kenapa kau mengenaliku sebagai Li?" Jennifer menegakkan tubuhnya sambil mengganti peluru beracun untuk menghabisi musuh di masalalu

"Iya aku yakin! Cepat bunuh aku. Apa kau lupa dengan janjimu jika kamu sangat benci dengan pria! Jika aku iblis terus kamu siapa Li kau adalah wanita yang sangat kejam!! Dari bibir indahmu LIV---"

Dor... Dor... Dor...

"S-sayang kenapa kamu membunuh mereka semua?" Kelvin mentap Jennifer membunuh orang ke dua kalinya

The Girls Crazy || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang