CH 8

77 23 46
                                    

Nesya pun terdiam karena tidak bisa berkata apapun, sedangkan orangtuanya masih sibuk adu mulut.

"Mah pah udah jangan berantem, kalian boleh kok tidur bareng sama aku" Ucap Nesya

"Iya sayang lagian papahmu ini yang suka cari masalah" Ucap Verlin

"Mamahmu ini yang memulainya" Ucap Ravendra

"Kalian pilih berhenti atau tidak perlu menemaniku" Ancam Nesya

"Iya sayang kami nggak akan ribut lagi ya kan mah" Ucap Ravendra

"Lagian kami udah akur kok sayang" Ucap Verlin

"Ya allah kenapa kepala gue makin sakit sih" Batin Nesya sembari memegang rambutnya karena sudah tidak tahan

"Ya allah kenapa putriku seperti ini biasanya dia selalu ceria" Batin Verlin

"Kamu mau apa sayang? asal kamu harus sembuh ya kan mah" Tanya Ravendra

"Ya sayang asal kamu harus sembuh" Ucap Verlin

"Aku tidak ingin apa-apa hanya saja aku ingin keluarga ini tetap harmonis itu saja" Ucap Nesya

"Hanya itu saja nggak ada yang lain?" Tanya Ravendra

"Ya allah aku sangat beruntung mempunyai anak sebaik Nesya bahkan dia sangat mandiri sejak SD bahkan papahnya aja duitnya banyak" Batin Verlin

"Ya kok hanya itu saja nggak ada yang lain" Ucap Nesya

"Nah gimana kalau kita jalan-jalan ber 5 sama anak-anak pah" Usul Verlin

"Nah ide bagus tuh udah lama kita anteng dirumah" Ucap Ravendra

"Papah aja sibuk liatin Lisa" Sungut Verlin

"Mamah juga tuh sibuk liatin Jaemin, apa hebatnya Jaemin sih" Ucap Ravendra tidak terima

"Terus apa hebatnya Lisa sampai segitunya papah melotot begitu" Ucap Verlin membela diri

"Nggak perlu jalan-jalan lah mah pah mending sih berenang aja, jangan papah pikir dengan banyak uang kita bisa hamburin, sebaiknya kalau punya ya ditabung aja buat masa tua kalian nanti" Ucap Nesya menasehati

"Ini anak pikirannya sama kayak mamahnya beruntung banget aku bisa dapetin Verlin" Batin Ravendra

"Nesya sih mamah banget pikirannya" Ucap Verlin dengan bangganya

"Yasudah nak kamu sama mamah istirahat ya papah mau keluar dulu" Ucap Ravendra

Ravendra beranjak keluar dari kamarnya Nesya, sedangkan Verlin hanya berdua dengan Nesya.

"Sayang kamu beneran nggak mau liburan ke Korea ketemu bias kamu Lisa dan Jaemin gitu?" Tanya Verlin

"Mamah aja mirip Lisa apa lagi papah yang mirip Jaemin jadi nggak perlu ketemu mereka cukup mandang mamah sama papah" Ucap Nesya

"Kamu bisa aja" Ucap Verlin tersipu malu

"Emang iya sih mas Ravendra emang mukanya mirip Jaemin sama persis cuma beda dengan kelakuannya sangat petakilan waktu jaman pacaran dulu"Batin Verlin

"Emang siapa yang ngajarin sih nak?" Tanya Verlin

"Mamah pernah bilang ke kami kalau punya uang banyak atau sedikit ya harus ditabung nggak perlu dihamburkan" Ucap Nesya

"Pinternya anak mamah" Ucap Verlin

Lalu Ravendra dengan tidak sengaja menguping dari balik pintu sembari memegang nampan yaitu bubur dan obat untuk putrinya.

"Ya allah hamba sangat beruntung punya istri seperti Verlin, bahkan dia nggak pernah gagal menjadi seorang ibu, terimakasih Verlin kamu sudah mengajarkan yang terbaik untuk anak-anak" Batin Ravendra

Seorang Gadis Indigo [Mata Batin]|| RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang