Halo rakyat ijotomat nyampe dimana nih cerita?
Gimana kabar kalian nih boleh komen dong
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku berjalan menelusuri koridor sekolah menuju ruang kelas ku, 1 tahun setengah aku menimba ilmu disini tak banyak yang berubah dariku dalam hal memperluas ruang lingkup pertemanan.
Langkah demi langkah ku pijakkan dengan gontai sudah lelah karna hukuman dari pak Budi guru BK yang membuat pusing tujuh kepulauan.
Setibanya di depan kelas perlahan tangan ku meraih gagang pintu untuk memberi aksen yang cukup buat tubuh ini masuk dengan mudah tapi tanpa ku duga sebuah insiden terjadi.
Byur....
Air yang terdapat pada bagian pintu jatuh tepat di bawah ku dan membuat seragam yang ku gunakan basah dan membuat seisi kelas tertawa melihat itu.
"Hahahaha kasian banget deh Lo" unjar gadis yang bernama tag Liora dengan nada meledek
"Bau busuk apa nih? Kayak bau nggak mandi 1 abad weh"celetuk anak laki-laki yang duduk di bangku belakang
"Iya bau banget kayak bau selokan yang jarang di bersihkan kan guys"
Aku masih diam mematung di tempat tanpa ada membalas ucapan serta ocehan mereka,setelah itu aku langsung berbalik badan untuk keluar kelas menuju loker yang tersedia di ujung koridor dekat toilet.
Seperti ini lah yang terjadi setengah tahun terakhir di setiap hari nya yang terjadi padaku,aku hanya bisa pasrah dan menyerahkan semua perbuatan yang mereka lakukan tanpa berniat membalas tapi terkadang tingkat kesabaran orang ada batasnya.
Sampai di loker tempat aku langsung membuka dan mengambil baju yang sengaja ku tinggal kala terjadi kejadian seperti ini.setelahnya aku langsung beranjak menuju toilet untuk menganti seragam
Selesai Menganti seragam aku berjalan menuju wastafel untuk membasuh muka dan merapikan rambut ku tak luput ku pandangi wajah yang menyediakan ini,bahkan bekas tamparan semalam masih terlihat tapi tidak begitu jelas karna sudah ku kompres dengan es.
"Tuhan kenapa harus aku,bahkan aku tak cukup kuat untuk menghadapinya tapi kenapa masih saja engkau mengujiku seperti ini"batin ku sambil melihat bekas tamparan
Tapi selepas kejadian air yang membasahi seragam ku itu,aku langsung bergegas menuju ruang kelas karna bel sudah berbunyi cukup kencang hingga terdengar ke seluruh penjuru koridor.
Tok... Tok...
Aku mengetuk pintu yang sedikit tertutup dan melihat kearah celah pintu apakah guru sudah ada didalam dan mengajar atau masih belum masuk.
"Permisi"kataku sambil membuka sedikit pintu kelas
"Dari mana kamu,kenapa bisa telat masuk?" Tanya seorang guru yang di wajah nya sudah bertengger kacamata di matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyna Dan Ribuan Luka
Novela JuvenilJANGAN LUPA SEBELUM BACA FOLLOW DULU YE BIAR AKRAB JE LAH KITA. mungkin kata keluarga tersemat untuk menjadi bagian dimana terbentuknya mental dan karakter dari anak mereka tapi jika sebaliknya kalau keluarga adalah pondasi awal hancurnya mental dan...