2.pindah

13 4 0
                                    

"Kamu kenapa Reyy" ucap verel  panik sambil menghampiri Rey yg ter duduk di depan pintu.

Rey hanya menangis dan memeluk verel, setelah beberapa saat Rey pun sudah tidak menangis lagi, hanya isakan yg ter dengar.

"Jadi kamu kenapa Rey " tanya verel dengan nada yg lembut. Rey pun menceritakan semua nya.

"Apa kamu mau pindah lagi? " tanya verel.

"A-aku Tidak tau.. " jawab Rey ragu.

"Ya sudah sekarang kamu mandi, ganti baju, terus makan" kata verel, Rey mengangguk dan pergi ke kamar nya.

Di meja makan.
"Kak verel.. " ucap Rey membuka pembicaraan

"Kenapa" jawab verel

"Jadi tadi aku di sekolah ada pelajaran olahraga,terus pak guru nyuruh kita tanding basket pas di tengah tengah pertandingan masa iya! Aku bisa ngelempar bolanya langsung masuk ke ringan, padahal kan aku niat nya mau ngoper ke temen akuu" ucap Rey menjelaskan

"Jadi apa yg salah? " tanya verel karna menurut nya itu hal yg normal.

"Memang tidak ada yg salah, tapi rasa nya sangat aneh? " jawab Rey

"Aneh apanya? " kata verel

"Aku itu kan udah jarang main  basket, ter akhir kali aja pas aku main bareng Calvin dulu, kenapa aku bisa ngelempar se jauh itu, tangan ku aja ga sakit" jawab Rey

"Ke betulan aja kali, jadi ga usah di pikirin" kata verel men coba menenangkan Rey

"Tapi ka.. Aku takut" kata Rey dengan lirih

"Takut apa? " tanya verel

"Aku takut melukai orang lain lagi" jawab Rey lirih.

jadi sebelum kejadian Rey melukai Vina sebelum nya ia juga pernah beberapa kali hampir melukai teman tim basket nya oleh karna itu ia tidak pernah lagi bermain basket.

"Kalau kamu takut tolak saja ajakan Rian" kata verel ia pun  pergi ke kamar nya

"Tunggu dulu! " ucap Rey membuat verel yg ingin pergi menghentikan langkah nya.

"Apa? " tanya verel heran.

"Kenapa kakak bisa tau?!, padahal kan aku belum bilang, dan kenapa setiap kali aku makan cuman aku yang makan sedang kan kakak selalu bilang akan makan nanti,tapi! Sampai sekarang selama 8 tahun ini aku gak pernah liat kakak makan?! " ucap Rey terbawa emosi.

"Saya sudah sering bilang pada mu Rey jangan pernah bahas masalah ini lagi!! " ucap verel yang kini mata nya sudah berubah merah menyala, namun Rey tidak menyadarinya.

BRAKKKK!!

"Kenapa! " ucap Rey memukul meja dengan air mata nya yang mulai menetes. Entah lah Rey sangat emosi saat ini hingga ia menangis

"Belum saat nya kamu tau Rey " ucap verel dengan sorot mata nya yang melihat Rey.

Deg!

   Melihat sorot mata verel membuat Rey ingat kejadian itu, kejadian dimana ia melihat se orang pria menghisap darah ayah kandung nya.

Disisi lain verel yang melihat Rey hanya diam termenung,beranjak pergi ke kamar nya.

Dikamar nya, verel dia menuangkan sebuah cairan berwarna merah yang mana itu adalah sebuah darah lalu meminum nya sambil memikirkan bagaimana cara ia memberi tahu Rey apa yang sebenarnya terjadi.

"Apakah kekuatan nya sudah mulai muncul ya? .
Tapi.. Bagaimana cara ku memberitahunya?
Huft...." batin verel

//ke esok kan hari nya.

Pagi pagi sekali, Rey sudah berangkat sekolah karna ia ingin menghindari verel, padahal verel sudah bangun lebih dulu dari nya, namun verel membiarkan Rey pergi tampa sarapan.

"Pagi Rey "
"Jadi kamu jadi ikut ga?, kalo enggak ada yg mau masuk juga soal nya" kata Rain

"Mm... Aku.. " kata Rey ragu karena ia memikirkan perkataan Verel sebelum nya.

"Aku akan ikut" jawab Rey dengan yakin.

"Baiklah kalo gitu, nanti pulang sekolah jangan dulu pulang kita harus latihan oke,
Aku pergi dulu byeee" kata Rain melambai kan tangan

Skipp
Pulang sekolah

  Kini Rey sudah berada di lapangan dan sedang ber latihan bermain  basket besama Rain dan teman teman nya yg lain, namun tiba tiba.

Bugh

"RAINNNN"

Terjadi lagii

  Rey ia ingin mengoper bola nya kepada Rain tapi hasil nya sama, ia melukai orang lagi. Rain di larikan ke rumah sakit .

  Rey memutuskan kan untuk pulang dan menemui Rain besok.
Sesampai nya di rumah ia ter kejutan karna melihat Verel berdiri di depan pintu saat Rey ingin membuka pintu.

"K-kak Verel" ucap Rey takut karna tatapan verel.

"Sudah ku katakan untuk jangan menerima tawaran nya" kata verel mengintimidasi Rey

"Maaf... " hanya kata itu yg dapat Rey katakan sekarang.

"Apa yang harus ku lakukan sekarang? " tanya Rey lirih, ia benar benar takut teman teman nya tidak akan menemaninya lagi seperti Calvin.

"Apa kau mau pindah lagi? " tanya verel

"Jika memang itu yg ter baik, maka kita pindah lagi saja"kata rey

" okey.. Minggu depan kita pindah"

Ke esokan hari nya

   Hari ini adalah hari sabtu, sekolah Rey libur jadi ia akan pergi menjenguk Rain di rumah sakit.

Kini Rey sudah berada di depan kamar inap Rain tapi ia masih ragu untuk masuk,

"Apa aku harus masuk? "

Rey pun membuka pintu tidak ada siapa siapa di sana namun, ia mendengar suara air dari dalam kamar mandi.

Cek lek

"Eh Rey kamu datang, kenapa tidak bilang? " kata Rain yg baru keluar dari kamar mandi.

"R-rain a-aku... Minta maaf" ucap Rey menunduk

"Tidak perlu minta maaf Rey, semua ini sudah biasa terjadi dalam permainan. tapi jujur sebenar  nya aku syok karna lemparan mu sangat kencang, jadi oleh karna itu kamu...harus memenang kan pertandingan nanti karna aku      mungkin tidak bisa hadir" jelas Rain panjang lebar

Rey menangis lalu memeluk Rain

"Rain  ... Terimak kasihhh"

"Tidak pa-pa tapi kau harus janji, kau harus ikut dan memenang kan pertandingan minggu depan"

"Ya aku janji" kata Rey dengan yakin

Pukul 2 siang Rey pun kembali ke rumah nya,ia sudah tidak sabar ingin memberitahu verel kalau Rain memaafkan nya

"KAK VERELLL.... " teriak Rey saat sudah memasuki rumah nya.

"Ada Apa Rey? , tidak usah teriak teriak" ucap verel datar

"Rain maafin aku" kata Rey senang

"Ya aku tau"

"Bagaimana bisa? , aku belum memberitahu mu "tanya rey

" feeling"
Singkat padat dan sangat tidak jelas untuk masuk ke otak Rey
.
.
.
.
.
.
.
.

😭😭😭
Miane...
Baru bisa up lagi
Gj banget gak si konflik nya😭

jangan lupa vote & comen



vampir dan manusia serigalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang