BAB X

107 15 1
                                    

Sudah lama sejak Bright melangkah ke rumah Ayahnya di Beverly Hills. Terakhir kali ia berkunjung, Bright hanya menghabiskan waktu dengan mabuk hampir sepanjang waktu berpesta dengan ayahnya. Ini akan menjadi kunjungan yang sangat berbeda. Sebab Bright bukan pria itu lagi.

Meletakkan koper Win di kamar tidur yang disebut ayahnya. Bright ingat dengan jelas di sanalah ia selalu tidur ketika datang mengunjunginya.

"Ini hanya ... wow," kata Metawin berjalan di belakang Bright. Dia telah berhenti dan mengambil tempat sejak keduanya berjalan di pintu depan. Untungnya, Prim dan Pang tidak ada di sini untuk menyambut mereka. Tentu saja Bright ingin waktu untuk menenangkan Metawin. Perjalanan pesawat sangat lama dan Bright bisa melihat kelelahan di wajahnya.

"Kau akan belajar bahwa legenda rock sedikit mencolok. Mereka suka memamerkan kesuksesan mereka dengan banyak hal," jelas Bright kemudian.

"Aku bisa melihat itu. Mereka benar-benar telah melakukan pekerjaan yang baik dalam memamerkan tempat ini," Win berjalan ke tempat tidur dan kemudian menyadari bahwa tempat itu terlalu tinggi untuknya. Melirik dari balik bahunya dia mengerutkan kening ke arah Bright. "Bagaimana mungkin aku bisa melakukan hal ini?"

Bright tidak bisa menahan tawa. Dia tampak sangat bingung. "Aku akan memberimu bangku kecil."

Metawin menyeringai dan menggelengkan kepalanya. "Itu gila. Jadi, jika saya ingin berbaring sekarang ... bagaimana saya melakukannya?"

Bright berjalan mendekatinya dan meletakkan kedua tangan di pinggangnya yang membesar lalu mengangkatnya dan membaringkannya di tempat tidur. "Lewat situ," jawabnya dan duduk di samping Win sebelum melemparkan satu kaki ke atas kedua kakinya dan merebahkan punggungnya. "Jika kau tidak terlihat terlalu lelah, kami akan menguji hal ini," goda Bright.

Win menutup mulutnya saat dia menguap dan memberi Bright senyuman mengantuk. "Aku bisa tetap terjaga," Win ingin meyakinkan Bright dan mengarahkan kepalanya tepat ke dadad bidang Bright.

Itu menggoda tapi Bright tahu tubuhnya butuh istirahat. Jadi ia hanya mencium hidungnya. "Aku yakin kau bisa, Metawin manis. Tapi sekarang yang ingin aku lakukan hanyalah memijat kaki dan betismu supaya kau rileks dan tertidur."

Matanya bersinar senang. "Oh, maukah kamu? Aku merasa kakiku sangat kaku setelah penerbangan."

"Letakkan kepalamu di atas bantal dan aku akan menyingkirkan sepatu ini, yang ngomong-ngomong, ini bukan alas kaki yang bagus untuk seseorang yang hamil. Kau seharusnya memakai sepatu olahraga yang nyaman, bukan sepatu ala bintang rock ini."

Metawin menguap lagi dan kembali duduk di bantal sambil mendesah. "Aku tahu. Aku hanya tidak ingin tiba di LAX terlihat lusuh."

Bright mendengus, bagaimana mungkin lusuh? Metawin-nya tidak pernah bisa terlihat lusuh. "Itu tidak mungkin."

Win hanya balas tersenyum dan menutup matanya saat Bright mulai menggosok lengkungannya. "Itu karena kau hanya mencintaiku."

"Lebih dari hidup. Tapi itu tidak membuatku buta. Kau akan terlihat sexy walau hanya memakai skaul sekalipun."

Win tidak membalasnya. Matanya terpejam dan senyumnya masih melekat. Dian-diam Bright menaruh perhatiannya untuk memijat kakinya yang lelah dan kemudian naik ke betisnya. Pada saat Bright selesai dia bernapas perlahan dan teratur. Bright kemudian menarik selimutnya sebelum pergi untuk membiarkannya istirahat.

Sunny sedang berbaring di atas sofa kulit hitam yang menempati sebagian besar ruang hiburan. Dia memiliki album terbaru mereka memompa ke speaker dan dia memainkan Halo di Xbox dengan sebatang rokok menggantung dari mulutnya.

"Selama kita di sini, tolong jangan merokok di sekitar Metawin," kata Bright saat Sunny masuk ke kamar.

Sunny melirik ke belakang dan menyeringai. "Aku tidak akan. Aku juga tidak ingin menyakiti anak itu." Dia menekan jeda pada permainannya dan melempar remote ke meja merah panjang dan ramping yang ada di depan sofa lalu mengambil gelasnya. Bright tidak perlu bertanya apakah itu wiski langsung.

FALL DOWN [BrightWin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang