Rencana Ayah

451 43 5
                                    

Sesampainya di rumah Xiao Zhan langsung disambut oleh kehadiran ibunya yang sedang duduk di sofa seorang diri. Ingin rasanya Xiao Zhan mengabaikan sosok itu karena saat ini, ia ingin sekali berlari ke kamar dan menangis.

Rasanya sangat sulit untuk melepaskan cintanya untuk Yibo. Karena sejujurnya Xiao Zhan telah berusaha sekuat mungkin, ia ingin terbebas dari perasaan yang menyiksanya. Tetapi ... hatinya tak berjalan sesuai pikirannya. Sehingga sampai detik ini Xiao Zhan masih terjebak ke dalam luka yang disebabkan oleh kebodohannya.

Sementara Yibo??? Lelaki itu berhasil sembuh.

Xiao Zhan menghentikan langkahnya sejenak untuk menenangkan diri dengan tubuh bergetar hebat menahan sakit.

“Xiao Zhan, kau sudah pulang,” suara ibunya terdengar mendekat. Sehingga Xiao Zhan pun segera membuka matanya untuk melihat wanita itu hadir memegang pundaknya. “Kenapa kau berhenti di sini?” Ibu bertanya sambil memandang wajah Xiao Zhan agak heran.

“A-aku ....”

Bingung. Xiao Zhan kelihatan sangat bingung untuk menjawab pertanyaan ibunya. Sedangkan sang ibu mulai memahami kondisi anaknya karena tubuh Xiao Zhan tampak bergetar sekarang. “Apa kau bertemu Yibo?” tanya wanita itu, soalnya ia tahu kalau anaknya baru kembali dari acara Jackson.

Bammmm.

Pertahanan Xiao Zhan hancur. Air mata yang sedari tadi ia tahan lolos ketika mendengar nama Yibo kembali muncul di indra pendengarannya. “A-aku ... aku, aku tidak tahu bagaimana cara melupakannya ibu. Bahkan setelah aku mengeluarkan semua upaya untuk bisa membuang dan membencinya. Aku masih gagal, ibu.” Xiao Zhan langsung tertunduk menyembunyikan air matanya yang terus menetes membasahi kedua pipi.

Ibu Xiao Zhan mulai membawa tubuh anaknya masuk ke dalam dekapannya. Ia sebenarnya bingung dengan hubungan Xiao Zhan. Karena wanita ini tahu kalau Yibo begitu mencintai anaknya. Bahkan ketika mereka datang ke rumah untuk mengakui hubungan itu.

Wanita ini mampu melihat seberapa serius Yibo kepada Xiao Zhan. Walaupun suaminya menentang keras hubungan itu. Wang Yibo masih berusaha memohon kepada keluarga mereka.

Hingga akhirnya Xiao Zhan disuruh memilih oleh suaminya, karena sampai kapan pun lelaki itu tak mampu menerima kenyataan ini. Saat itu segalanya terasa sangat sulit bagi mereka semua.

Xiao Zhan memilih Yibo dan pergi dari rumah. Sementara ibu Xiao Zhan hanya bisa menangis di dalam kamarnya. Ia tidak berdaya untuk mengambil keputusan karena suami dan anaknya sangat keras kepala.
Jadi wanita itu menganggap mungkin ini jalan terbaik untuk saat ini.

Sampai--- segalanya berubah ketika suaminya mengatakan kalau hubungan Xiao Zhan dan lelaki itu sudah usai.

Xiao Zhan kembali kepada keluarga mereka dengan luka yang sangat dalam. Yibo membuangnya, itulah kebenarannya.

Tetapi, kenapa???

Ibu Xiao Zhan bingung, karena empat bulan yang lalu. Yibo masih berjuang untuk mendapatkan restu dari mereka. Lelaki itu berlutut di depan rumah sambil berteriak.

Tolong maafkan Xiao Zhan, paman, bibi. Aku tahu kalau saat ini--- semua yang kami lakukan terlihat salah di mata kalian. Tapi ... kami benar-benar saling mencintai.

Jadi, tolong berikan sedikit kelonggaran untuk kami.

Xiao Zhan sangat merasa bersalah kepada kalian. Karena itu, aku datang untuk membuat hubungan anak dan ayah kembali bersama.

Yibo mengatakan kalau Xiao Zhan begitu menyesali perbuatannya. Lelaki itu juga ingin memperbaiki hubungan keluarga ini. Namun, suaminya tetap bersikukuh untuk tak memberi restunya. Sehingga Yibo pun kembali dengan sia-sia. Tetapi, ia berjanji akan datang lagi.

Akan tetapi, semua ini terjadi.
Wanita itu tak bisa mengatakan apa-apa karena ia tahu kalau kalimatnya tak akan berarti bagi Xiao Zhan. Jadi ia hanya bisa memeluk erat tubuh terluka ini sambil mengelus lembut punggungnya. Dan dari arah tangga suaminya datang menghampiri mereka.

Lelaki itu berdiri di belakang Xiao Zhan dan memegang pundaknya. “Apa kau menangis karena Yibo?” tanyanya sembari melihat mata istrinya yang memberikan isyarat untuk tak bertanya kepada anak mereka.

Xiao Zhan tak menjawab. Ia hanya diam sembari menyembunyikan wajahnya lebih dalam di dekapan ibunya.

Melihat anaknya bungkam lelaki itu menghembuskan nafasnya berat. Ia tidak menyangka bahwa anaknya bisa sehancur ini hanya karena seorang lelaki.

Ini tak bisa terus berlanjut. Pikir lelaki itu sambil meremas pundak anaknya dengan ambisi di kedua bola matanya. “Xiao Zhan, menikahlah dengan wanita pilihan ayah.”

Kaget.

Istrinya tampak menaikkan alisnya tidak memahami maksud suaminya. Menikah? Kenapa, sangat tiba-tiba.

“Suamiku ....” Tegur wanita itu.

“Aku rasa hanya ini satu-satunya cara untuk melupakan Yibo. Apa kau tidak kasihan dengan anak kita.” Lelaki itu mulai menaikkan nada bicaranya.

Sementara Xiao Zhan langsung melepaskan pelukan ibunya. Lalu berbalik arah untuk memandang mata ayahnya.

“Apa kau mau?” tanya lelaki itu agak khawatir akan penolakan anaknya.

Xiao Zhan terlihat berpikir sejenak. Ia begitu kacau saat ini. Sehingga tanpa pikir panjang ia segera menyetujui keinginan sang ayah. “Baiklah. Jika itu yang ayah mau,” jawab Xiao Zhan dengan mata memerah.

Tangan ibunya bergerak memegang lengan anaknya untuk memperingatinya. “Xiao Zhan!!”

Namun, Xiao Zhan meraih tangan itu sambil berusaha tersenyum kecil. “Aku harus sembuh ibu. Jika tidak ... mungkin aku akan kehilangan jati diriku. Karena itu, biarkan aku memilih jalan ini,” kata Xiao Zhan dengan suara yang sangat serak.

Wanita itu terdiam. Sementara suaminya kelihatan tersenyum bahagia mendengar keputusan anaknya.

“Apa kau yakin?” tanya ibunya untuk terakhir kali.

Xiao Zhan mengangguk dan kembali memeluk ibunya. Sedangkan ayahnya hanya diam di antara mereka dengan wajah bangga.

Kenapa kau bisa mengatakan itu, paman?

Karena aku seorang ayah. Lebih baik melihat kematiannya. Daripada harus melepaskannya kepada seorang lelaki!!

Pembicaraan itu kembali teringat di kepala lelaki itu. Ia masih ingat bagaimana kondisi Yibo ketika mengalami kecelakaan itu.

Bahkan di kondisi terburuk lelaki itu. Ia masih berusaha untuk membujuknya untuk memberikannya pilihan lain. Karena Yibo benar-benar tidak mau kehilangan Xiao Zhan.

Namun, pada akhirnya Wang Yibo menyerah.

Lebih baik kehilangan Xiao Zhan, daripada harus melihat kematiannya.

Itulah pemikiran Yibo ketika dihadapkan dengan pilihan yang begitu menyakitkan.

Bahkan hingga detik ini Yibo masih menyembunyikan kebenaran itu. Sehingga ayah Xiao Zhan merasa sangat senang. Pada akhirnya ia berhasil memisahkan mereka berdua.

Ini adalah hal baik, Xiao Long.

TBC 🖤

Info

Harga : 35 k
Informasi pemesanan silahkan hubungi nomor admin ;

0878-8527-7443 . K.akira
0812-8651-7240 . K.Zora
0878-4577-0830 . k.kurosanCL

The Secret I Carry || Yizhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang