Sedang Berusaha

360 71 7
                                    

Happy Reading 💞

....

Sudah satu Minggu Xiao Zhan memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuanya. Ia meninggalkan apartemen dan mobil pemberian Yibo. Bahkan uang yang dijanjikan oleh lelaki itu juga tak mau Xiao Zhan gunakan.

Sekarang ia mau mengobati dirinya dan sembuh. Tak akan Xiao Zhan biarkan dirinya hancur. Setidaknya, itulah yang sedang diusahakan olehnya.

Kondisinya sekarang sudah lebih baik. Setelah keluar dari rumah sakit. Xiao Zhan mencoba mencari kegiatan ringan.

Seperti melukis.

Xiao Zhan mencoba menghabiskan waktunya untuk mencari berbagai macam kesibukan. Seperti yang di lakukan olehnya sekarang.

Duduk di balkon atas kediamannya sambil menatap pepohonan hijau disekitar. Di meja ada alat-alat lukisan yang sudah menemaninya selama beberapa hari ini.

Jika dibuka satu demi satu buku berukuran petak itu. Mungkin orang-orang akan melihat seberapa dalam luka yang sedang berusaha Xiao Zhan obati--- tanpa bantuan atau pun keluhan.

Bibirnya masih mampu tersenyum. Matanya juga tak menunjukkan lukanya, ia sungguh menyembunyikan seluruh rasa sakitnya dengan baik. Sehingga tidak ada yang mampu melihatnya.

Selain ibunya.

"Kau melukis lagi." Pelukan hangat muncul dari arah belakang punggung Xiao Zhan. Dan pertanyaan yang sama juga kembali menyapa indra pendengaran Xiao Zhan.

"Iya, ibu." Xiao Zhan menjawab sambil melepaskan pelukan ibunya. Lalu bangkit dan berbalik menatap mata wanita di hadapannya.

"Boleh ibu melihatnya?" Ibu bertanya.

Xiao Zhan menggelengkan kepalanya menjawab tidak. Sehingga wanita itu pun mengangguk paham. Lalu kembali mendekap erat tubuh putranya sembari berkata, "Jika hal ini bisa membuatmu merasa lebih baik. Ibu ikut bahagia, Nak. Tetapi, jika keadaan ini hanya bisa membuatmu melupakan sesaat kesedihanmu. Maka kau tidak perlu melakukannya lagi. Cukup datang ke ibu. Karena ibu akan selalu ada untukmu."

Xiao Zhan semakin memeluk erat tubuh ibunya saat mendengar perkataan itu. "Aku mengerti ibu," sahutnya.

Setelah itu, ibu Xiao Zhan melepaskan pelukan mereka. Lalu pamit kembali ke dalam untuk memasak.

Sementara Xiao Zhan kembali duduk di bangku itu sembari mengambil ponselnya. Di layar ada beberapa panggilan masuk dari Jackson, sahabat ia dan Yibo. Bahkan ketika Xiao Zhan melihat pesan masuk di ponselnya.

Ia juga menemukan notifikasi dari Jackson. Lelaki itu mengirimkan undangan acara party kepada Xiao Zhan.

Namun Xiao Zhan menolak hadir. Ia membalas pesan itu dan meminta maaf karena tak akan datang ke acara. Tetapi, Jackson segera menghubunginya setelah menerima pesan Xiao Zhan.

Lelaki itu memaksanya datang sambil memohon-mohon. Jadi dengan terpaksa Xiao Zhan menyetujui permintaan Jackson. "Baiklah, aku akan datang," kata Xiao Zhan pada akhirnya.

Dari seberang sana Xiao Zhan bisa mendengar kebahagiaan dari bibir Jackson. Sehingga ia pun tersenyum kecil.

Namun??

Xiao Zhan takut kalau Yibo juga hadir di sana. Bagaimana, jika mereka bertemu lagi?? Apa Xiao Zhan akan baik-baik saja.

Setelah panggilan terputus itulah yang Xiao Zhan pikirkan. Ia berhasil bertahan dan menyakinkan dirinya kalau segalanya bisa membaik. Tetapi???

Jika ia bertemu lagi dengan Yibo. Benarkah, perasaannya sudah tidak ada lagi.

Xiao Zhan ragu. Ia meragukan kemampuannya untuk bisa terlihat baik-baik saja di hadapan Yibo. Karena lukanya terlalu membekas, sehingga tak ada cara untuk menyembuhkannya.

Ia hanya dibiarkan begitu saja--- soalnya, waktu tidak bisa menyembuhkan luka. Ia hanya membuat seseorang paham rasa sakitnya dan berdamai dengan lukanya.

TBC 🖤

The Secret I Carry || Yizhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang