Lee Dong Hae terbangun saat suara gemericik air tertangkap oleh indera pendengarannya. Dia melihat ke sebelahnya, kosong. Mungkin istrinya itu sedang mandi, pikirnya.
Dia bangkit dari tempat tidur dan mengambil celana training dari lemarinya. Lelaki itu mengenakannya dan berjalan menuju kamar mandi yang terletak di kamar mereka. Dong Hae hendak mengetuk pintu dan menawari gadis itu untuk mandi bersama, tapi gerakannya terhenti ketika pintu itu terbuka perlahan. Gadis itu, istrinya baru saja keluar dari kamar mandi hanya menggunakan sebuah handuk seatas lutut yang hanya menutupi sebagian tubuh indahnya. Oh astaga! Gadis itu bukan hanya cantik, dia juga memiliki tubuh yang sangat indah dengan tinggi kira-kira 169 centi. Nampak sempurna bagi gadis berusia 21 tahun sepertinya. Seolah semua yang gadis itu miliki nampak sangat indah di mata Dong Hae.
"Dong Hae-ssi, kau mengagetkanku." Ujar gadis itu dengan wajah paniknya ketika menyadari bahwa Dong Hae tengah menatapnya aneh, dengan cepat ia menyembunyikan bagian tubuh atasnya yang dapat terekspos bebas oleh Dong Hae. Kedua tangannya membentuk huruf X dan gadis itu mulai melangkah maju membelakangi Dong Hae.
Sedang Dong Hae hanya dapat tersenyum kecil, lalu menoleh ke belakang mendapati gadis itu tengah menyembunyikan tubuhnya di balik lemari kaca yang cukup besar. Polos, gadis itu memang sangat polos. Dan ia baru pertama kali menemukan gadis seperti ini. "Kau bangun jam berapa?" Tanya Dong Hae tanpa berniat mendekati Yoo Hyun. Karena ia cukup menghargai gadis itu.
"Pukul 6," Jawab Yoo Hyun cepat, nampaknya gadis itu masih sibuk dengan pakaiannya.
"Bisakah kau menyiapkan pakaianku dan membuat sarapan? Aku tak mengambil cuti untuk bulan madu," Tanya Dong Hae lagi dengan nada lembutnya.
Gadis itu menolehkan kepalanya dari balik pintu lemari lalu tersenyum kecil. "Tentu saja." Jawabnya pelan.
Lee Dong Hae tersenyum tanpa sadar, semua di luar kendalinya. Dua detik kemudian ia segera menepis semua pikirannya itu, lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk menenangkan pikiranya. Kepalanya terasa sangat sakit ketika ia harus menahan semua hasratnya tadi malam, gadis itu tidur di sampingnya. Sangat dekat dan aroma tubuh gadis itu benar-benar membuat pertahanan Dong Hae lemah, tapi ia tidak bisa menyentuh gadis itu sedikitpun. Bukan tidak bisa, tapi belum saatnya. Sangat tersiksa, mengingat Dong Hae adalah seorang pria playboy yang memang sering pergi ke klub malam, dan menghabiskan waktunya untuk bermain dengan wanita-wanita penggoda di sana.
Wajah tampan nan rupawan, senyuman manis, tubuh sempurna dan jabatannya sebagai direktur muda membuat banyak orang menganggap bahwa Dong Hae adalah pria baik dan lembut. Ya, memang itulah kepribadian asli Dong Hae. Lembut dan penyayang, hanya saja kenangan masa lalu yang membuatnya harus terjerumus dengan dunia malam dan wanita-wanita penggoda. Tapi harus ia akui, dengan melakukan semua itu ia merasa semua masalahnya bukanlah beban lagi. Dan ia mulai menyukai dunianya yang sekarang ini.
****
SungMin Oppa: "Kyu Hyun demam, dia bersikeras tidak mau makan dan melakukan apapun.. Dia sangat kacau, Yoo Hyun-ah. Kumohon bantu aku, dia tidak akan mendegarkan siapapun kecuali perkataanmu."
Yoo Hyun panik seketika ketika membaca sebuah pesan yang di kirimkan Lee SungMin padanya, ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa dia benar-benar mencemaskan pria itu, apa yang harus ia lakukan sekarang. Tapi bukankah Kyu Hyun bilang bahwa dia membenci Yoo Hyun, apa Kyu Hyun masih mau mendengarkannya? Dan apakah ia siap bertemu lagi dengan Kyu Hyun.
"Ada apa?"
Kim Yoo Hyun mengerjapkan bola matanya beberapa kali ketika tengan lembut Dong Hae menyentuh pundaknya. Ia buru-buru meletakan handphonenya di meja makan dan tersenyum kecil pada Dong Hae. "Tidak ada apa-apa." Jawabnya gugup. Dong Hae mengangkat bahunya acuh, ia baru saja selesai menghabiskan sarapannya. Baru kali ini ada seorang gadis yang memasak untuknya, meskipun Dong Hae akui masakan gadis itu benar-benar standar dan bahkan tidak terlalu enak. Tapi ia tetap menghabiskan makanannya itu.
