Bab4

703 42 0
                                    

Yoo Hyun perlahan membuka matanya setelah dia merasakan nyeri di seluruh tubuhnya. Dia melepaskan diri dari tangan kekar Dong Hae yang melingkar di pinggangnya. Sedetik kemudian, dia melihat jam di meja tidurnya, dan melihat angka 07.00 terpampang di layar. Yoo Hyun bangkit dari tidurnya dan merasakan hawa dingin di sekitar kamar. Dia melihat ke bawah dan hanya menemukan selimut yang menutupi tubuh nakednya. Dia menoleh ke samping, dan menemukan suaminya yang hampir sama seperti dirinya masih tertidur pulas dengan posisi meringkuk tidak terbalut apapun dan hanya terdapat selimut putih yang menutupi tubuh mereka berdua.

Tanpa pikir panjang ia segera meninggalkan tempat tidur dengan selimut putih yang menutupi tubuhnya. Dia memasuki kamar mandi dan menutup pintunya pelan agar tidak terdengar suara apapun yang mengganggu lelaki yang sedang tidur di ranjang mereka.

Yoo Hyun memandangi tubuhnya dari balik cermin kamar mandi. Banyak tanda merah di sekitar leher dan dadanya, bahkan beberapa terlihat seperti memar. Pasti semua ini tidak akan hilang dalam waktu satu hari dan bagaimana menyembunyikan tanda sebanyak ini di bagian lehernya? Gadis itu mendesah kecil. Setelah melemparkan selimut yang dia pakai ke bath up, Yoo Hyun menyalakan keran air dan membiarkan tubuhnya basah di bawah shower. Dia menangis sejadi-jadinya. Yoo Hyun memukul kepalanya sendiri berulang kali, mencoba melupakan semua kenangan pahit yang terjadi padanya semalam. Sepertinya hal itu terjadi terlalu cepat sehingga dia malah menyakiti orang yang paling dia sayangi. Seharusnya dia mengatakan tidak saat Dong Hae memintanya.

Dia terisak sambil memegangi kepalanya dan menyembunyikan wajahnya di balik lututnya yang ditekuk. Dia mengenggelengkan kepalanya, menepis semua bayangan kelam yang terngiang sangat jelas di otaknya. Saat-saat Lee Dong Hae mencumbunya semalam, dan bodohnya ia malah terbuai oleh sentuhan pria itu.

Ini salahnya. Seharusnya dari awal dia menolak Lee Dong Hae untuk menikahinya. Seharusnya dia hanya tetap bertahan di sisi Kyu Hyun dan menjalani hidup tanpa di bayang-bayangi rasa bersalah seperti sekarang ini. Dan tadi malam, tidak seharusnya Dong Hae menidurinya. Karena Yoo Hyun malah membayangkan lelaki lain saat Dong Hae menyentuhnya.

"Mianhae.. mian," Ujarnya dengan susah payah.

Sementara itu sepasang mata cokelat milik Dong Hae nampak masih terjaga untuk mengawasi pintu kamar mandi dari atas ranjangnya. Ia terbangun ketika gadis itu menarik selimut yang menutupi tubuh nakednya, tentu saja karena dinginnya AC yang masih menyala sejak tadi malam.

Suara germicik air di dalam sana dapat Dong Hae dengar samar-samar, apakah gadis itu sedang menangis di dalam sana? Dong Hae sempat merasa bersalah ketika melihat gadis itu berjalan gontai menuju kamar mandi ketika ia bangun tadi. Pada akhirnya Dong Hae berjalan lemban menuju lemari pakaian untuk mengambil sebuah celana pendek dan segera memakainya, ia tak terlalu memikirkan apa yang sedang gadis itu lakukan di dalam sana. Ia hanya membiarkan gadis itu menenangkan pikirannya setelah kejadian semalam, Yoo Hyun sangat buruk dalam bercinta dan itu membuat permainan mereka menjadi semakin lama. Dong Hae malah sempat mengajarkan bagaimana cara untuk memuaskannya sendiri pada Yoo Hyun, alhasil gadis itu malah tertunduk malu dan memasang wajah menyesal. Dong Hae benci melihat ekspresi wajah Yoo Hyun saat itu, namun entah mengapa hasrat ingin memiliki gadis itu seutuhnya selalu berhasil mengalakan pikiran negatifnya. Dan harus Dong Hae akui, gadis itu mampu membuatnya merasakan kenikmatan berpuluh kali lipat ketika mencumbunya. Ini aneh, tapi itulah yang Dong Hae rasakan ketika pertama kali bercinta dengan Yoo Hyun.

Dong Hae keluar dari kamarnya hanya dengan sebuah celena pendek sambil meminum segelas air putih yang ia ambil dari lemari es di dalam kamarnya. Ia merasa lelah dan entah mengapa rasanya ingin terus berbaring di kamar seharian ini. Tapi mengingat semua rencananya sudah setengah jalan, ia kembali menangkis rasa lelahnya dan harus kembali menyiapkan staminanya.

Missing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang