0.0

1.4K 70 2
                                    


Disclaimer!

>Cerita murni hasil pikiran author
>Foto hanya sebagai visual
>DILARANG KERAS MENJIPLAK!
>kemungkinan bakal slowupdate
>100% fiksi

Jangan lupa Vote dan komen untuk mendukung penulis amatiran ini 🙏🏼😘

Happy reading~

□■¤▪︎▪︎✏️▪︎▪︎¤■□

"SIAPA YANG MAKAN BOLU IBUN!" Pagi-pagi sekali, suara menggelegar dari seorang wanita cantik terdengar memenuhi bangunan rumah sederhana itu.

Para anggota keluarga yang lain sontak bergegas mendekati sumber suara dimana ibunda ratu mereka sudah berteriak-teriak seperti ada maling. Si kepala keluarga yang lebih dulu datang langsung mendekati istrinya yang sudah memasang wajah garang.

"Ya ampun bun, kenapa sih teriak pagi-pagi?" Ayah Surya bertanya pada istrinya yang sedang berdiri sembari berkacak pinggang.

"Jujur! Siapa yang makan bolu Ibun?!" Pertanyaan itu membuat ayah Surya menelan silvanya dengan susah payah.

"Ayah mana tau bun, buna buat kue aja ayah gak tau. Coba tanya anak-anak." Baru mengatakan itu, terlihat 4 remaja berjalan menghampiri mereka.

"Kenapa sih bun? Pagi-pagi udah berkicau aja kayak burung tetangga." Mata Surya melotot sebagai kode seolah mengatakan, "Jangan ngomong gitu! Buna lagi mode galak."

Angkasa-Remaja yang tadi berujar langsung memasang wajah terkejut. Matilah dia....

Ketiga remaja lain yang juga mengetahui kode dari sang ayah hanya bisa berdoa dalam hati. Semoga saja pagi ini bukan pagi yang panjang untuk mendengarkan omelan ibu mereka itu.

"Bagus, kasa. Ibun lagi marah dan kamu malah bercanda!" Kan... baru selesai Angkasa berdoa, dirinya sudah kena semprot oleh Yunita-sang ibunda.

"Hehe.... maaf atuh bun. Kasa bercanda doang kok biar gak tegang-tegang amat," ucap Angkasa dengan cengirannya.

"Udah-udah! Kalian berempat, ada yang liat bolu ibun?" Surya langsung bertanya sebelum ada perdebatan panjang antara istri dan anaknya itu.

"Bolu pisang yang semalem ibun buat?" Tanya Galaksi.

"Iya, kamu liat Gal?" Tanya Yunita. Dirinya sudah tidak dalam mode garang lagi.

"Bukannya ibun masukin ke lemari semalem?"

"Ibun udah cari, tapi gak ada." Galaksi mengangguk-anggukan kepalanya lalu menoleh kearah saudaranya yang lain. "Kalian ada yang tau?" Tanyanya.

"Boro-boro tau dimana, Ibun buat kue aja kita gak tau." Bintang menjawab mewakili saudaranya yang lain karena memang mereka bertiga tidak tau.

"Mana mungkin kue ibun ilang gitu aja? Pasti ada yang ngambil," ucap Yunita.

"Eh! Sebentar." Semua mata langsung tertuju pada Venus yang baru saja berceletuk.

"Bukannya malem tadi ibun ngasih kue ke tetangga baru di depan rumah?"

Hening....

"Yaampun ibun lupa!" Yunita menepuk keningnya. Sementara 5 orang yang melihat itu hanya bisa menggeleng.

"Yaampun, bun. Buat panik kita aja. Ayah pikir ada pencuri tadi," ujar Surya.

"Hampir aja Bintang telfon polisi karena ada orang yang berani maling bolu ibun," ucap Bintang. Venus yang ada di sebelahnya langsung menabok belakang kepala kembaran nomor 3 nya itu.

keluarga Tata SuryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang