🖤THE DARK DEVIL🖤 || On Going ||

eps 15.

"kalian harus tau klo cewe ini udah rebut pacar gw, kevan elandro Bagaskara, dia ini suka sama pcr orang lain dan gw ada buktinya" ucap cewe itu lalu mengeluarkan HP di saku roknya

Cewe itu mengutak-atik HP nya entah dia seperti sedang mengetik sesuatu sampai ketika..

Tringgg....

Notif HP mereka berbunyi termasuk sahabat Ely, mereka yang melihat itu sangat terkejut karena hal yang tak mereka ketahui.

"Lihat, kalian lihat kan, cewe sialan ini harusnya gk sekolah disini hanya sampah masyarakat, dia bakalan ngerebut pcr kalian" ucap cewe itu dengan suara lantangnya

"Heh, lo gk ush sebar hoax bego, lu udh bego karena cinta sekarang lu bego karena hal yang gk temen gw lakuin" ucap yuki yang sudah habis kesabarannya

"Tau lu, cwo gk suka sama lu, suruh dipaksa" ucap kyao yang juga menimpali perkataan yuki

"Heh mata lu buta ya, liat dengan baik, temen lo ini udh ngerebut pacar gw" ucap cewe itu

'Apa bener ya?, tpi gk mungkin sih, karena dia aja kenalan dingin trus datar gitu'

'Pasti bohong kali'

'Tau nih si ana sukanya nyebar hoax'

'Padahal kan kevan gk suka sama dia'

'Iya'

'Bener itu'

'Idih gtw malu banget sih'

Huuuu...

"Kalian buta ya?, yang jela-"

"Yang kalian liat itu salah, temen kami mengajak Ely untuk berbicara masalah bisnis" ucap cowo itu yang datang dari arah luar kantin

'Apa bisnis?, berarti Ely udah kerja donk'

"Yups.. Yang kalian bilang itu benar karena keluarga erzaber dan keluarga kami berkerja sama dengan perusahaan besar mereka" ucap salah satu cowo itu

'Wah parah sih si ana yang gtw apa-apa malah ngatain Ely miskin tapi dibalik itu semua dia punya bisnis sendiri dan uang hasilnya'

'Iya, klo gw suruh pilih gw bakal milih keluarga Ely atau yuki dari pada ana cantik tapi modal dri ortu'

Huuu anak mama ahahahaha..

Ana yang mendengar sorakan mengejek kesal dadanya naik turun karena emosi, yang tdnya ingin menjatuhkan harga diri Ely menjadi terbalik

Lebih tepatnya senjata makan tuan..

Ana dan antek-antek nya langsung keluar dari kantin dan pergi entah kemana, karena malu.