Part 6 - How?

3.5K 110 1
                                    


Selama pelajaran Nicole ribut, minta penjelasan dari Audrey dan akhirnya Audrey menyerah karena Nicole lebih ribut lagi di pelajaran Matematika. Pelajaran yang paling di sukai Audrey, tapi paling di benci Nicole.

"Okey, cole. Gue bakal ceritain semuanya ke lo. Nanti pulang gue ceritain ke lo. Semuanya" kata Audrey.

"Daritadi kek ngomong gini, jadi gue kan gak usah capek-capek ngomong" kata Nicole.

"Nicole ! Dari tadi kamu ribut terus, keluar kamu dari sini" kata Bu Diana, guru matematika.

"Tapi, Bu.." kata Nicole.

"Biar saya yang keluar, bu. Nicole ribut juga gara-gara saya" setelah Audrey ngomong gitu, dia pun beranjak pergi dan menyuruh Nicole diam.

"Bu, permisi, saya mau ke toilet" kata Jayden.

"Iya, Silahkan, Jayden"

Jayden' POV

Gue tahu jelas Nicole yang ribut dari tadi. Karena gue duduk hanya di sebelah meja mereka. Tapi Audrey menyalahkan dirinya sendiri.

"Hey, lo" bisik Jayden di perpus.

"Oh, lo Jay, ngapain lo ke sini? Pelajaran bu Diana kan belum selesai"

"Lo kenapa sih nyalahin lo sendiri. Jelas jelas Nicole yang ribut daritadi. Kenapa lo yang keluar sih" ketus Jayden dan mengabaikan pertanyaan Audrey.

"Lo gak tau apa-apa. Mending lo balik ke kelas. Itu salah gue. Nicole tuh penasaran abis apa yang terjadi 2 minggu terakhir jadi dia ribut mulu daritadi, jadi itu salah gue"

"Tapi lo gak salah"

"Lo mau tetap di sini sampe ketahuan Bu Diana?" cuek Audrey.

"Drey" panggil Jayden setelah pulang sekolah.

"Apa sih? Daritadi ganggu mulu. Oh ya, balik bareng gue kan, cole? Lo kan bilang mau denger cerita gue" kata Audrey nyuekin Jayden.

"Drey, dengerin gue dulu napa sih?" "Susah banget emang cuma dengerin?"

Audrey' POV

'Napa sih nih orang? Daritadi ikutin gue mulu. Emang dia ada masalah apa?'

"Oh gosh, oke, lo mau ngomong apa sama gue?"

"Mulai sekarang lo harus bales sms gue" kata Jayden lalu pergi.

"Gue HARUS? Dan dia cuma mau ngomong gitu sama gue, gila emang tuh cowok"

"Ciyeelah mbak, kayaknya dia suka sama lo" senggol Nicole.

"Lo mau denger cerita gue? Atau mau pulang aja?" kata Audrey sedikit sinis.

"Okey, okey. Kita mau ke mana?"

"Ke cafe biasa?"

Gak lama kemudian Boy datang menjemput Audrey.

"Haa? Lo ada masalah yang sebegitu besar sama abang lo dan lo gak cerita sama gue?" kata Nicole terkejut setelah mendengar penjelasan Audrey.

"Sorry deh, waktu itu gue lagi males ngomong sama orang"

"Termasuk sama gue?" tanya Nicole yang sedikit emosi, walaupun di situ ada Boy.

"Ya, gak gitu juga" kata Audrey merasa salah.

"Canda kali, drey. Tenang aja gue gak marah kok. Mungkin gak semuanya lo harus cerita sama gue" kata Nicole dengan senyum kemenangannya.

"Ya ampun, LO! Okay, gue akui emang lo yang terbaik, gue sayang sama lo" peluk Audrey.

"Terus? Masalah si kembar?" Tanya Nicole yang penasaran abis.

"Oh, itu, Jayden waktu itu emang ketemu gue di perpus. Terus kita ngobrol dan dia kasih nomornya ke gue, walaupun dengan cara yang gak sopan"

"Apa kata lo? Gak sopan?" tanya Boy tiba-tiba dengan suara yang lebih keras dan mengejutkan Nicole

"Woii, ini tempat umum, Boy"

"Tenang aja, ini Cafe juga punya gue" kata Boy tenang dan Nicole ternga-nga setelah mendengar perkataan Boy.

"Maksud gue tuh, dia gak sopan. Sedikit maksa gitu lah, tapi ya udah sih, gue mah bodoh amat"

"Ini Cafe punya abang lo?" tanya Nicole yang sedikit berbisik ke arah Audrey.

"Iya, ini Cafe punya gue" kata Boy menjawab pertanyaan Nicole.

Niatnya sih bisik, tapi kedengeran sama orangnya.

"Lo gak tau? Gue pikir lo dah tau? Kita kan sering makan di sini dan gue punya VIP Card yang sering gue pake kan" kata Audrey terkejut ternyata Nicole gak tahu.

"Mana gue tau, mbak. Gue pikir lo sering makan di sini, jadi dapet VIP Card" kata Nicole.

Dalam dua hari terakhir, Jayden selalu sms Audrey dan hanya sesekali di balas Audrey.

"Hey, lo" panggil Jayden pas ketemu Audrey dalam perjalanan menuju kelas.

"Gue punya nama, Jayden Schotmyles"

Itu nama belakang si kembar. Schotmyles.

"Gue suka lo manggil nama belakang gue dengan baik dan benar, Audrey Hynston" kata Jayden lalu berjalan di sampingnya.

Oh ya, Audrey ada keturunan orang Inggris juga. Ayahnya orang Inggris dan Hynston adalah nama belakang ayahnya. Kalo di sini bisa di bilang, marga.

"Bodoh amat"

"Jadi cewek jangan cuek cuek banget lah, nanti lo gak ada yang suka" canda Jayden.

Mereka berdua masuk ke kelas bersamaan dan membuat orang-orang di dalam kelas merasa aneh. Termasuk Kayden dan Nicole.

"Ada perkembangan apa lo sama Jayden? Kok bisa barengan gitu?" tanya Nicole.

"Tadi pas ketemu di jalan" kata Audrey. "Eh gue mau keluar bentar deh ya, lo mau ikut?" tanya Audrey.

Nicole hanya menunjuk PR yang harus dikumpul hari ini dan belum ia selesaikan.

"Okay" kata Audrey lalu ia mengambil novel dan pergi ke taman belakang sekolah yang lumayan sepi.

"Hi, drey"

"Eh lo, Kay" kata Audrey yang sedang duduk di bangku taman itu.

Sekarang, Audrey sudah sangat bisa mengenal mana Kayden dan mana Jayden. Mereka sangat berbeda.

"Maafin Jayden ya, drey. Kayaknya dia bikin lo kesel terus akhir akhir ini" kata Kayden menatap lurus ke taman.

"Elah, gak papa kali, Kay. Santai aja"

"Dia emang gitu orangnya, pemaksa dan sedikit keras kepala. Selalu ingin mendapatkan apa yang ia inginkan. Dari dulu sampai sekarang gak pernah berubah"

Audrey menutup novelnya lalu menoleh ke arah Kayden dan menghela napas.

"Pertama kali, kalian berdua masuk ke kelas. Gue juga udah prediksi sifat kalian berdua. Walaupun muka kalian mirip, tapi kalian itu gak sama" kata Audrey menatap lurus ke arah taman.

"Gue penasaran"

"Jayden itu mungkin lebih jail, sok banget dari gayanya, ngeselin dan pembuat masalah sedangkan lo lebih santai dan tenang. Itu yang gue pikirin pas ngeliat lo sama Jayden"

"Penganalisa yang bagus, tapi lo salah, walaupun ada benarnya sedikit"

"Itu cuma analisa gue doang" lalu melihat jam yang ada di tangannya. "Lo gak mau masuk? Bentar lagi udah mau masuk" tanya Audrey menoleh ke arah Kayden.

"Lo masuk aja duluan. Gue bentar lagi, masih pengen di sini" kata Kayden menoleh ke arah Audrey dan tersenyum.

'Oh my God, dia senyum, Kayden senyum. Cute bangett ya ampun. Eh, Audrey, fokus. Ada apa sih sama lo?'

"Ya udah, gue masuk duluan" kata Audrey cepat beranjak pergi dari sana sebelum mukanya memerah.

===============================

Hi guys, thankyou buat yang udah baca story gue. Sorry banget kalo bahasanya hancur-hancuran.

HOW?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang