Happy Reading📖
Gadis manis dengan seragam sekolah yang ketat itu berjalan santai dengan di kedua tangannya membawa kotak bekal berwarna biru. Ia tersenyum dengan semangat melangkahkan kakinya menuju kelas Raka.
"Semoga aja dia suka." ucap Resa tersenyum
Sedangkan di dalam kelas Raka sudah banyak siswa siswi yang menunggu bel masuk, Lima pria idola di SMA Galaxy itu hanya bermain ponsel.
"Raka!" panggil nya sedikit teriak
Sang pemilik nama menoleh ke arah pintu yang mendapati gadis bertubuh kecil sedang tersenyum ke arah dirinya.
Resa melangkah menuju kursi belakang yang terdapat Raka dan ke empat temannya, ia tersenyum dan memberikan kotak bekal ke arah Raka.
Raka menaikkan sebelah alisnya dan menatap ke arah kotak bekal yang masih di tangan Resa
"Buat lo, gue yang masak." ujar Resa masih dengan wajah tersenyum
"Widih, di kasih bekel spesial tuh." celetuk Ben dan langsung duduk di sebelah Raka.
"Kaya nya ada yang mau bucin nih," ejek Ky
"Gak." tolak Raka dingin
Resa yang mendengar nya menunduk sedih, padahal ia sudah bersusah payah membuat nasi gorengnya sendiri tanpa bantuan mbok Sari.
"Ya udah kalo lo gak mau," ucap Resa mencoba tersenyum
"Buat gue aja." Xin langsung mengambil kotak bekal yang berada di tangan Resa.
Namun Raka mengambil nya kembali, dan menatap tajam Xin.
"Oke makasih, nanti gue makan." ucap Raka dan langsung memasuki kotak bekal nya kedalam tas.
Semua murid memandang gemas terhadap Raka yang seperti cemburu, Resa diam-diam tersenyum malu dan ia berpamitan untuk kembali ke kelas nya.
"Kata nya gak mau tapi di ambil." sindir Freyy yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Raka, namun Freyy hanya tersenyum kikuk.
Ben dan Ky menahan untuk tidak ketawa, jika ketawa bisa-bisa ia bakal di marahin habis-habisan oleh bos. Xin tersenyum miring dan kembali ke tempat duduknya.
😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍
"Besok giliran gue kan?" tanya Vindry yang menatap Natya dari samping
"Idih, gue terakhir dong." keluh Rhea dengan lesu
"Ya udah lo duluan, biar gue yang terakhir." ucap Natya lalu menoleh ke meja kantin yang diisi mantan pacar nya
Rhea tersenyum sinis lalu melihat ke arah tatapan mata dari Natya.
"Lo masih suka sama dia?" tanya Rhea
"Kagak." jawabnya
"Hemm lo gak bisa bohongin kita, dari tatapan lo juga udah keliatan kali." ucap Rhea tersenyum ke arah Natya
"Serius lu masih suka ke dia?" tanya Vindry
"Ngak eh, gue cuma lagi mikirin balas dendam yang bikin dia gak bisa ia lupain, sebelum gue pindah sekolah." ujar Natya tak lupa dengan senyuman sinis nya.
"Boleh gue bantu?" tanya Rhea dengan senyuman penuh makna
"Boleh" ucapnya
😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍
Kini kedua manusia yang berbeda jenis kelamin sedang berada di rooftop sambil memandang siswa laki-laki bermain basket.
"Gak enak," ucapnya
Resa menoleh ke arah pria berwajah tampan namun tatapannya dingin seperti es.
"Sorry, soalnya gue baru pertama kali masak dan itu buat lo." ucapnya jujur ia malu karena terlalu jujur terhadap pria yang ia sukai.
"Terlalu asin, lu bisa kurangin." ucap Raka yang langsung minum air mineral hingga menyisakan setengah nya.
"Makasih, kalo gak enak kenapa di habisin?" tanya Resa yang kini menatap Raka dengan mata penuh cinta
"Gue cuma ngerhargain masakan lo, makasih udah repot-repot bikinin gue makanan." ucap Raka panjang lebar
Resa yang mendengar nya tersipu malu karena Raka berbicara lembut. Raka yang melihat pipi Resa merah langsung menyentuhnya.
"Lo sakit?" tanya Raka seketika membuat Resa menegang apalagi tangan kekar Raka berada di pipinya
"Omg, jantung gue kenapa." batin Resa dengan badan lemah karena tidak tahan dengan tatapan Raka.
Resa langsung pingsan di pelukan Raka yang membuat pria berwajah tampan itu panik segera ia menggendong Resa menuju UKS.
Semua siswa-siswi melihat seorang ketua geng motor yang di takuti menggendong seorang wanita. Dan itu tak luput dari pandangan Rosa yang sedang menatapny tajam.
"Siapa wanita itu, berani banget dia deketin Raka gue." ucap Rosa sambil mengepalkan kedua lengannya.
Bantu vote nya yah Kak biar aku semangat nulisnya 🤗🐝
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Mesum Milik Ketua Geng Motor
Novela JuvenilSeorang Gadis cantik dan seksi tengah berlari dari kejaran Preman yang ingin menodai dirinya. Ingin berteriak pun percuma karena jam sudah menunjukan pukul 2 dini hari, ia terus mengumpat sambil berlari tak lupa mengikat rambut panjangnya asal. Siap...