6. Kita Keluarga

116 22 0
                                        

Mode Light On💡Written ; © bluubearies, 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mode Light On💡
Written ; © bluubearies, 2024

Bagaimanapun hidup harus tetap berjalan 'kan? Setelah gagal mengikuti tes wawancara yang dijadwalkan sebelumnya, Jagatraya harus tetap mencari lowongan lagi yang sesuai dengan kemampuannya. Berbagai situs lowongan pekerjaan telah laki-laki itu sambangi, namun hingga kini masih belum ada satupun yang bisa ia lamar.

Jagatraya harus tetap melanjutkan hidup.

“Susah banget sih anjir nyari kerjaan doang. Lama-lama gue nyaleg deh bisa-bisa. Apa gue jadi YouTubers aja, ya?” monolog Jagatraya yang terdengar frustasi.

“Mukbang boleh juga,” tambahnya.

“Jagat!!!”

Telinganya mendengar suara ibu yang memanggil dari arah dapur. “Apa, Bu?”

“Ke sini kamu.”

“Iya, bentar,” seru Jagatraya sembari menyingkirkan laptopnya dan berjalan menuju dimana ibunya berada.

Ketika sudah berada tepat di depan ibu, Jagatraya melihat wanita paruh baya itu sedang menata buah-buahan yang sepertinya akan diberikan kepada seseorang. Penampilan ibu juga nampak seperti orang yang akan pergi berkunjung.

“Mau kemana, Bu? Rapi bener.”

“Ibu mau jenguk anaknya Bu Asmi. Lagi sakit DBD di rumah sakit sekarang. Ibu buru-buru udah ditunggu sama tetangga-tetangga.”

“Oh, terus Ibu ngapain panggil Jagat? Kirain ada yang mau dibantuin.”

“Ibu cuma mau bilangin kamu aja, jaga rumah. Jangan main-main dulu. Ibu bakal lama soalnya.”

Menyaksikan ibu yang menenteng buah dan mendengar nama rumah sakit, membuat Jagatraya mendadak mengingat sesuatu. Tentang perempuan yang ia selamatkan kemarin. Pikiran randomnya tiba-tiba menyuruh Jagatraya untuk menjenguk Rana. Setidaknya mengecek keadaan perempuan itu, apakah sudah baik-baik saja atau sudah bertemu keluarganya atau belum.

Tidak ada salahnya juga untuk melakukan hal ini 'kan?

“Bu, buahnya masih ada nggak?”

“Masih, di kulkas. Kalau kamu mau makan, makan aja. Tapi jangan dimakan semua. Ibu juga mau.”

Yeehh, Ibu, kirain boleh buat Jagat semua. Tapi banyak 'kan, Bu, buahnya?”

“Banyak. Sekalian buat sampai beberapa hari ke depan. Biar ada camilan di rumah.”

Sepeninggalan ibu yang ikut warga kampung menjenguk anaknya Bu Asmi, Jagatraya segera bersiap-siap membersihkan diri karena sedari pagi ia belum mandi. Jangankan mandi, mencuci muka saja belum.

Memeluk PiluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang