☁️ | SEMBILAN

51 9 2
                                    

Happy Reading. ☁️🌙

Angkasa tengah merebahkan tubuhnya di atas kasur sembari menatap ke arah langit-langit kamar nya. Waktu baru saja menunjukkan pukul sepuluh pagi, hari ini adalah hari minggu dan ia sama sekali tak memiliki pekerjaan untuk ia lakukan, jadilah ia hanya menghabiskan waktu nya hari ini dengan rebahan di atas kasur empuknya.

"Gabut banget gue, ini nggak ada yang berniat ngajak gue keluar kah." ujar Angkasa.

Saat tengah melamun, Angkasa tiba-tiba saja terpikirkan tentang Senja. Lagi-lagi gadis itu berhasil menarik perhatian nya dan membuat nya menjadi kepikiran. Sejujurnya Angkasa sendiri bingung dengan perasaan nya sendiri, apakah ia benar-benar mencintai Senja. Seperti nya Angkasa harus memastikan hal itu agar ia tak salah mengambil keputusan nantinya.

Handphone Angkasa tiba-tiba saja berdenting menandakan jika ada pesan masuk. Dengan malas, Angkasa mengambil handphone yang ia letakkan di atas nakas dan membukanya. Ternyata pesan masuk tersebut berasal dari Atlas. Angkasa kemudian membuka pesan tersebut dan melihat pesan apa yang di kirimkan Atlas untuk nya.

Atlas ternyata mengirimkan pesan untuk mengajaknya berjalan keluar hari ini, sahabat nya itu merasa sangat bosan di rumah, sama seperti Angkasa. Angkasa langsung saja menyetujui pesan yang di kirimkan oleh Atlas. Cowok itu kemudian bangkit dari rebahannn nya dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Tak butuh waktu yang lama, Angkasa keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih segar. Cowok itu kemudian membuka lemari dan mengambil pakaian yang akan ia pakai hari ini. Angkasa memakai hoodie berwarna krem dengan celana selutut berwarna hitam. Setelah selesai berpakaian, Angkasa langsung berjalan keluar dari kamar nya dengan membawa handphone dan juga dompetnya.

Langkah kaki Angkasa terdengar cepat menuruni tangga. Cowok itu kemudian berjalan cepat menuju ke pintu rumah nya. Sebelum berangkat, Angkasa sempat berpamitan kepada Bi Inah lalu berjalan keluar dari rumah nya. Angkasa berjalan santai menuju ke arah garasi dan langsung menaiki motor sport hitam nya. Ia sempat memanaskan motor nya sebentar sebelum menjalankan motor itu meninggalkan pekarangan rumah.

Angkasa mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota yang terlihat sedikit ramai hari ini. Kurang lebih lima belas menit kemudian, Angkasa sudah sampai di tempat di mana ia dan Atlas berjanjian untuk bertemu. Angkasa kemudian memarkirkan motor nya di parkiran dan berjalan masuk ke dalam cafe yang berada di pinggiran kota itu.

Saat Angkasa masuk ke dalam cafe, ia melihat-lihat suasana cafe yang terlihat sepi, kedua netra nya mengedar mencari keberadaan sahabat nya itu. Angkasa kemudian melambangkan kakinya untuk menghampiri Atlas dan Luna yang telah menunggu nya. Ya Atlas dan Luna, sepasang kekasih yang seperti nya tak bisa terpisahkan.

"Lama banget lu, Sa." ucap Atlas seraya meminum jus alpukat yang di pesan nya.

Angkasa duduk di kursi yang berada di depan antara Luna dan Atlas.

"Yaa maap lahh." jawab Angkasa.

Luna menatap ke arah Angkasa dan menyikut bahunya pelan.

"Cie, ada yang lagi jatuh cinta nih." tutur Luna seraya tersenyum dan menaik turun kan alisnya untuk menggoda Angkasa begitupun dengan Atlas, mereka berdua benar-benar mengerjai Angkasa sekarang.

Angkasa mendengus seraya memutar bola matanya malas.

"Yaelah, lo ngajakin gue keluar cuman buat di bully nih." ujar Angkasa malas.

Luna dan Atlas sendiri tertawa melihat ekspresi dan ucapan Angkasa.

"Haha, engga kali, Sa. Kita ngajak lo juga karena emang pengen ngumpul aja. Ya ngga sayang?" ucap Atlas seraya menatap lembut ke arah Luna.

"Jadi nyamuk gue disini, pulang ajalah gue." ucap Angkasa.

"Jangan marah, Sa. Makanya punya pacar lo." Atlas berucap seraya tersenyum mengejek ke arah sahabat nya itu.

Angkasa menyentil dahi Atlas dengan kuat yang membuat sahabat nya mengaduh kesakitan.

"Sakit anjir." tutur Atlas seraya mengusap dahinya yang di sentil oleh Angkasa.

"Sa." panggil Luna.

"Lo sama Senja, gimana?" tanya Luna serius.

Angkasa menatap ke arah Luna. "Emang gue sama Senja, kenapa? Perasaan biasa aja."

"Lo ngga bisa bohongin kita, Sa. Lo suka kan sama Senja." tanya Atlas.

Angkasa menghembuskan nafas nya berat.
"Gue bingung." ucap Angkasa lalu menceritakan semuanya kepada Luna dan juga Atlas.

****

Angkasa baru saja sampai di rumahnya. Ia baru pulang menghabiskan waktu bersama Atlas dan Luna. Angkasa melangkah cepat menaiki anak tangga menuju ke kamar nya. Sesampainya di kamar, Angkasa langsung melepaskan hoodie nyaa dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia merasa cukup lelah hari ini, entah karena apa. Angkasa kemudian kembali terpikirkan tentang hal yang di bahas oleh mereka saat di cafe tadi.

"Apa gue coba aja, ya?" ujar Angkasa.

Setelah berpikir cukup lama dan membahas hal ini kepada sahabat nya. Angkasa akhirnya sadar jika ia sebenarnya mencintai Senja, gadis yang tak sengaja ia temui waktu itu, juga gadis yang menemaninya mencari buku di toko buku beberapa hari yang lalu. Angkasa menimbang keputusan yang akan ia ambil dan akhirnya Angkasa memutuskan untuk mengungkapkan perasaan nya kepada Senja, untuk waktunya, ia masih belum menemukan waktu yang tepat, mungkin itu akan ia pikirkan nanti.

Angkasa memegang perut nya yang tak tertutup apapun, cowok itu kembali merasa lapar sekarang. Angkasa bangkit dari posisi tidur nya dan berjalan pelan keluar dari kamar dan menuju ke ruang makan. Sesampainya di ruang makan, Angkasa tak menemukan siapapun di sana, seperti nya Bi Inah sudah kembali pulang. Dan Angkasa akan kembali sendiri di rumah ini.

Angkasa membuka tudung saji, dan melihat ada beberapa makanan yang sudah di siapkan oleh Bi Inah untuk nya juga sang papa, jika papanya pulang nanti. Tanpa babibu, Angkasa langsung mengambil piring dan memakan makanan yang telah di siapkan oleh Bi Inah. Sehabis makan, Angkasa membuka kulkas dan mengambil beberapa cemilan dari kulkas dan membawanya menuju ke ruang tv.

Cowok itu menyalakan tv dan mencari film yang belum selesai ia tonton, seperti nya Angkasa akan menyelesaikan menonton film itu hari ini, berhubungan ia juga sedang tidak ada kerjaan dan merasa bosan setelah pulang dan berpisah dengan sahabat nya. Angkasa menyalakan AC yang ada di ruang tv, dan udara dingin langsung saja membungkus tubuhnya yang tak terbalut kain apapun. Ya, Angkasa memang tak mengenakan baju nya, ia tadi keluar hanya mengenakan hoodie tanpa alas, karena memang itu kebiasaan nya. Jadinya, saat ini tubuh atletis Angkasa terekspos begitu saja, ia tak peduli, lagi pula di rumah ini hanya ada dia sendirian kan, tidak akan ada yang melihat tubuh nya.

Iya, kan?

Lagi-lagi Angkasa kembali tertidur di ruang keluarga dengan tv yang masih menyala, seperti nya itu akan menjadi kebiasaan seorang Angkasa. Angkasa tertidur dengan posisi telentang di atas sofa, dan juga plastik bungkusan snack yang tercecer dimana-mana.

TBC.

Gimana guyss sama part ini? Kalian penasaran nggak sama hubungan si Angkasa sama Senja??

Kira-kira Senja bakalan nerima Angkasa ngga yaa?? Penasaran???

Tandai typo ya mantemannn

JANGAN LUPA TINGGALIN VOTE + KOMEN GUYS!! TERIMAKASIH 🙏🙏

  - 17 Oktober 2024

@/Januari11_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memeluk Angkasa || On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang