#5.

84 13 1
                                    

Hallo gays kembali lagi sama  author
Terima kasih karena telah membaca cerita ini🙏🏻😊

Follow
Wattpad : AzizahNo3
Tiktok : gouming11
Instragram : gouming11

Jangan lupa vote dan komentar untuk chapter ini

Selamat membaca

🌷 HAPPY READING 🌷

"Ini aman kan?" Tanya alvian,

shaka pun menatap Galen,"aman gak nihh,"tanya shaka sekali lagi kepada galen, Galen mengangguk santai.

"Kan Kita punya jalan rahasia, hati hati aja jangan sape kelihatan" ucap bara.

"Gila, rakean sama si raga ninggalin kita." keluh devaro

"Sabar broo." ucap Aska Sabil mengelus bahu devaro .

Waktu kini menunjukkan delapan pagi, sangat telat untuk mereka, tapi mereka tetap ingin sekolah, bukan karena teladan tapi untuk sekedar memperlihatkan wajah tampan mereka, sayang cewek cewek nggak dapat asupan kalo mereka tidak sekolah. Itu kata devano absurd memang.

Pemimpin mereka untuk saat ini adalah shaka, Shaka berjalan paling belakang mengikuti kelima temannya "Lo len letakin tas kita di rooftop, yang lain pada masuk cari alesan yang pas, lo duluan len."  ucap Shaka.

"Oke" galen mengangguk tanpa beban, ia memang sesantai itu, tidak menganggap masalah, meski hidup mereka sedang di perjuangkan untuk menghindari amukan dari bapak berkepala botak di tengah tersebut, mereka tidak boleh ketahuan telat karena urusannya keruang BK, apalagi Minggu kemaren mereka sempat bolos.

"Ehem," dehem seseorang.

Langkah mereka terhenti, saat mendengar suara itu, keenamnya Mendesah, dan menoleh kebelakang menyadari mereka secepat itu ketahuan, shaka dan galen memasukkan tangannya kesaku celana, mereka terlihat biasa saja dan memasang wajah datar mereka terlihat santai memang, sedangkan devaro, alvian, bara, dan Aska nyengir lebar , seolah beban hari ini dilimpahkan kepundak mereka.

"Ehh, ada pak Yanto ganteng, dari mana pak?." Tanya aska berusaha santai

"Wahh makin hari makin ganteng eyy pak Yanto. " puji  alvian

Pak Yanto memasang wajah datarnya, dan menatap keenam muridnya yang sudah ia tau sangat telat.

"Masuk lewat mana?." Tanya pak Yanto sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Jalur syurga pak." balas devaro disertai dengan senyuman manisnya.

Kelimanya pun tergelak , sedangkan pak Yanto menghelan napasnya.

"Bapak ngapain pagi pagi di sini?" Tanya bara

"Harusnya saya yang nanya!" ucap pak Yanto

"Kalo kita lagi berniat pindah ke mars pak, sayang di bumi banyak yang tersaingi, karena ketampanan dahsyat kita."kekeh devaro

Seketika Tawa alvian dan yang lainya pecah mendengar omongan devaro.

"Enggak sekalian pindah alam." ucap pak Yanto

RAKEAN ALVARO || TF FAMILY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang