satu

626 51 0
                                    

"Gimana Win soal keluarga lo?" seorang pria datang menghampiri Gawin, yang kini sedang stres berat.

Keluarga yang hampir tak pernah mengakuinya sebagai anak kini datang membawa permasalahan. Ia kini harus membayar hutang-hutang 'keluarganya' yang berjumlah hampir 1 miliar. Gawin hanya pekerja kantoran biasa yang bahkan hanya bisa memimpikan uang jumlah sebanyak itu.

"Gatau gue Mix, pusing," ucap Gawin.

"Makanya waktu gue bilang urus pisah keluarga itu lo nurut, sekarang kan kena akibatnya," omel Mix.

Gawin mendesah. "Ya mana tau gue bakal runyam begini," ucap Gawin. "Kalau ini udah kelar, gue langsung ngurus deh."

Mix menghela nafas berat. Ia prihatin tetapi juga kesal pada Gawin yang mau mau saja melunasi hutang orang-orang yang dapat dikatakan asing. "Sorry gue gabisa bantu banyak," ucapnya.

"Lo udah bantu gue banget kok dengan ngasi pinjem gue sepuluh juta kemarin," ucap Gawin. "Kalau gak, udah habis gue sama preman preman itu, secepatnya gua ganti."

"Santai aja, gue tau masih banyak yang harus lo selesein," ucap Mix.

Pria itu kemudian memeriksa jam tangannya. Sudah pukul 1 lebih, ia harus kembali ke mejanya sebelum gosip dirinya malas tersebar di seluruh kantor.

"Gue duluan ya," ucap Mix yang ditanggapi dengan anggukan singkat Gawin.

Gawin di sisi lain memiliki waktu lebih luang. Hal ini dikarenakan sang CEO sedang bertemu dengan keluarganya di ruang kantor jadi ia masih ada waktu untuk berada di kantin kantor. Gawin mengingat wajah sang CEO yang menyuruhnya untuk pergi dan mengosongkan lantai kantor itu. Tampaknya akan ada perbincangan serius terutama saat melihat wajah kusut sang CEO.

"Saya cari kemana-mana ternyata kamu disini,"

Sebuah suara yang sangat familiar bagi Gawin terdengar. Gawin langsung berdiri dan berbalik. Disana sudah ada sang CEO beserta keluarganya.

"Ini Gawin, sekretaris saya sekaligus pacar saya," ucap sang CEO dengan santai.

Gawin menelan keterkejutan sendiri. Sebagai seorang sekretaris ia sudah terlatih untuk menyembunyikan ekspresinya saat bekerja.

"Jadi kamu," seorang wanita dengan ramah maju dan memeluk Gawin.

Gawin yang sedang dipeluk pun hanya bisa memeluk kembali dengan canggung.

"Kenapa gak pernah dikenalin ke kami sih Joss, pacar kamu ganteng gini," ucap sang wanita lagi.

"Ma, aku sibuk," ucap Joss.

"Sudahlah jadi gimana? Kamu mau nikah kan?' tanya sang wanita yang ternyata merupakan ibu dari Joss, CEO perusahaan mereka.

"Aku dan Gawin belum kepikiran soal itu," jawab Joss. "Sudalah nanti aku bicarakan dulu, kalian pulang saja, aku masih banyak pekerjaan."

Sang Mama dan Papa Joss hanya bisa menghela nafas melihat anak mereka yang begitu keras kepala.

"Oke oke, tapi nanti malam ajak pacar kamu ya Joss untuk ke rumah omah, bye ganteng," ucap si wanita lalu pergi bersama gerombolan orang yang tampaknya keluarga juga pengawal mereka.

Begitu semua orang tak terlihat dan hanya menyisakan Gawin dan Joss. Pria dingin yang memimpin perusahaan mereka pun menghela nafas. Mengeluarkan semua perasaan gugup dan stresnya.

"Maaf soal tadi," ucap Joss. "Saya sudah kehabisan alasan."

Gawin yang masih shock hanya bisa menanggapi dengan mengangguk saja. Sungguh sulit. Dirinya sudah dibebani dengan hutang yang berjumlah fantastis dan kini menjadi pacar sang CEO?? Ia yakin sebentar lagi itu akan menjadi trending topic di perusahaan mereka.

"Bagaimana sisa jadwal saya di hari ini?" tanya Joss.

"Anda harus mendatangi rapat bersama semua kepala perusahaan cabang," jawab Gawin.

"Batalkan itu."

"Baik," Gawin menjawab dengan mantap meski dirinya cenat cenut memikirkan respon para kepala perusahaan cabang.

"Lalu sebagai gantinya kita keluar makan saja, ada yang harus kita bicarakan," ucap Joss.

Gawin hanya bisa diam-diam menghela nafas. Sungguh, menjadi sekretaris adalah beban yang sangat berat. Apalagi jika berhadapan dengan atasan seperti Joss!!

Meski begitu kekesalannya tak berlangsung lama. Joss mengajak dirinya untuk makan di restoran yang hanya bisa Gawin impikan untuk bisa datang. Ini adalah restoran sushi terkenal, harga untuk dapat makan disini saja sungguh mahal. Gawin yang hanya pekerja biasa tidak mampu membayarnya. Belum lagi jika ingin makan disini harus membuat reservasi dengan waiting list panjang.

Dan hari ini Joss mengajaknya tanpa beban. Tanpa memikirkan reservasi dan lainnya. Sungguh, orang kaya sungguhan memang beda.

"Jadi Gawin, yang saya ingin bicarakan adalah pernikahan kita," ucap Joss.

Gawin yang sedang mengunyah sashimi saat ini langsung terbatuk. Joss dengan cekatan langsung memberi segelas ocha dingin.

"Maksudnya gimana, Pak?"

"Saya pada awalnya adalah calon pewaris tunggal perusahaan keluarga tetapi kini nenek saya khawatir karena saya tidak kunjung menikah," ucap Joss. "Jadi sebagai syarat tambahan untuk menjadi pewaris, menikah adalah sebuah keharusan."

"Para sepupu saya kemudian melihat ini sebagai kesempatan dan mencoba juga dalam perebutan kursi pewaris, saya di sisi lain kemudian didesak oleh keluarga untuk segera menikah," ucap Joss. "Pada saat itu saya hanya terpikirkan kamu, jadi saya secara tidak sadar mengaku kamu sebagai pacar saya dan akan segera saya nikahi."

Gawin hanya bengong melihat atasannya yang biasanya hanya mengeluarkan satu atau dua kalimat per hari kini berbicara sepanjang itu.

"Tapi Pak, saya lelaki," ucap Gawin.

"Tidak masalah," ucap Joss. "Saya dan keluarga bukan bagian dari konservatif."

"Juga saya hanya rakyat jelata," ucap Gawin.

Joss terkekeh. Gawin yang melihat senyum Joss untuk pertama kali kemudian terpana. Sungguh, pahatan kembaran patung dewa Yunani dihadapannya ini memang tak pernah gagal dalam membuatnya jatuh hati.

"Gawin, saya tidak peduli," ucap Joss. "Saya rela melakukan apapun agar kamu mau menikah dengan saya."

"Kalau begitu, bapak mau ngasih saya satu miliar?" tanya Gawin.

"Tentu saja, kamu mau dibayar melalui apa?" tanya Joss.

Gawin melotot. "Gak pak, astaga, saya cuman bercanda," ucap Gawin.

"Saya tidak masalah memberi kamu uang sejumlah itu, Gawin, itu tidak sebanding, jadi bagaimana? Kamu mau?" tanya Joss.

Mr. Perfect [JOSSXGAWIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang