"AMI!!" panggilan itu membuat Gamiel menoleh, anak manis melihat siapa yang memanggil Namanya. Senyum Gamiel mengembang saat tau itu Timi, teman baiknya. "TIMI!!" seru Gamiel ketika Timi sudah di depan Gamiel."Timi rindu sekali dengan Ami, Ami sama tidak?" tanya Timi tapi Gamiel menggelengkan kepalanya pelan. "ish!! Ami seperti itu," ujar Timi kesal dan Gamiel terkekeh.
"Kita kan tidak bertemu waktu hari Minggu saja Timi jangan buat drama deh, kita sering bertemu tau." Gamiel tidak rindu karena mereka sering bertemu juga, Mereka satu jurusan dan terkadang satu kelas jadi apa yang harus Gamiel rindu dari Timi jika dengan Marshall benar Gamiel selalu rindu.
"Ami udah sarapan kan?" tanya Timi dan Gamiel mengangguk pelan, Timi ikut menganggukkan kepalanya juga. "Nanti kita istirahat mencoba makanan yang baru di Kantin ayo? Timi dengar Makanannya enak dan Kita belum Coba tau," lanjut Timi lagi, Gamiel melihat Timi sekarang.
"Iya? Iwahhh! Ami harus coba, untung tadi Ami minta uang jajan dengan Kakak jadi Ami bisa jajan." Gamiel bercerita dan Timi mengangguk semangat. "jangan lupa setelah kelas yaa, Ami jangan lupa beri Timi kabar Jika Ami keluar kelas lebih dulu." Timi memberitahu agar Gamiel tidak lupa.
Terkadang Gamiel lupa dengan Janji yang mereka buat, Timi saja heran tapi namanya Gamiel itu wajar jika jadi Pelupa Gamiel kan Bayi. "Iya Timi, Ami Pas—"
Srekk!!
"Ehh sorry!"
Suara itu, tubuh Gamiel menegang sekarang, anak manis memundurkan tubuhnya berlindung di balik tubuh Timi dan memegang ujung kaos yang Timi pakai. "Timi ayo pergi," lirih Gamiel sangat pelan, Timi yang menyadari perubahan Gamiel mengangguk.
"Permisi Kak Kita dul—"
"Ehh tunggu dulu, Lo Gamiel kan?" tanya pria yang memegang bahu Gamiel tadi, Gamiel mengalihkan tatapannya dari pria itu. "Sorry kalau buat Lo takut, gue cuma mau minta waktu Lo sebentar."
Timi melihat Gamiel dan anak manis menggelengkan kepalanya tidak mau, Timi menganggukkan kepalanya paham. "Maaf Kak temen saya Gak bisa, jadi kita harus pergi permi—"
"Please, gue mohon sekali aja ini. Gue cuma minta waktu Lo sebentar aja setelah itu gue gak akan ganggu Lo lagi," lanjutnya lagi, Gamiel melihat kesungguhan di mata pria di depannya.
"Ya Gamiel? Boleh gue minta waktu Lo sebentar?" tanya nya lagi, Gamiel menganggukkan kepalanya pelan. "Makasih Gamiel, gue tenang sekarang. Kita ketemu setelah Kelas atau Lo ada waktunya kapan? Gue ngikut Lo aja," ujarnya lagi, Gamiel melihat Timi.
"Saya ikut boleh kan Kak? Ami tidak bisa sendirian," ujar Timi menjelaskan apa yang Gamiel maksud. "Ohh... Boleh, gue juga bawa orang nanti." Timi mengangguk paham.
Timi dan Gamiel saling melihat dan memberikan isyaratnya. "Yaudah setelah kelas kami tunggu di Kantin Fakultas kak, jangan lebih dari waktu istirahat karena setelah istirahat kita masih ada kelas." Timi memberitahu kapan mereka bisa bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Guard boyfriend (END) ✓
TeenfikceKetika dua Insan yang saling mencintai di pertemukan akan selalu ada bahagia yang menghampiri mereka, Saling melengkapi dan saling menjaga satu sama Lain itu kunci dari hubungan mereka. Ini Kisah tentang Marshall Tobias Mananta dan Gamiel Anandita...