10

730 72 6
                                    

"(Y/n)-chan? Kenapa kau di sini? Belum waktunya kau di sini,kembali lah!"

"Nee-sama? Nee-san? ...hiks aku sudah membantu mereka.."

"Tapi belum saat nya kau di sini.."

"Nande?...aku-"

"Dengarkan Nee-sama. Kau masih belum boleh berada di sini.."

"Nee-sama benar. Kau belum boleh ada di sini (Y/n)... Nee-san tidak mengijinkan mu berada di sini.. masih banyak nyawa yang harus kau tolong,dan kau sudah berjanji pada kami untuk melindungi umat manusia kan? ... kembalilah.."

"Nee-san...Nee-sama..."

"Kembalilah ..kami percaya pada mu.."

"Bangunlah (Y/n)!"

______________________

Mata itu langsung terbuka lebar, terlihat mata amethyst yang kini sedikit terlihat redup.Ia melihat sekeliling. Hancur. Satu kata yang dapat menggambar latar tempat saat ini.

(Y/n) perlahan Bagun dengan bantuan pedangnya,luka yang ia dapat di luar memang tidak terlihat tapi luka dalam lah yang parah. Sang gadis mulai berjalan tertatih-tatih,bukan berjalan kembali ke teman-teman yang terluka tapi berjalan menjauh menuju hutan.

Topeng kitsune yang menutupi setengah wajahnya itu sedikit hancur pada mata kanan yang membuat mata amethyst itu terlihat,rambut putih cerah bulan itu kini ternodai oleh darah nya sendiri dan sedikit darah iblis. Nafas yang tersengal-sengal dan kaki yang di paksa untuk berjalan membuat darah terus mengalir dari luka yang ia miliki.

________________________

"Anak yang kau benci itu selamat,Iguro."

"Maksudmu bocah Kamado itu?.... Tidak mungkin..."

"... sebentar... bukan kah burung gagak mu mengucapkan jika kau di sini bersama 'dia'?"

"Benar! Tadi dia ad-...tunggu kemana dia.."



















































_____________________

Burung-burung terbang tak tentu arah, mencari jalan pulang ke sarangnya. Langit berangsur-angsur menjingga ibarat kanvas yang tertumpah oleh cat warna hangat, sang Surya telah turun dari tahta dan kembali ke peraduan. Menyinari bumi dengan mahluk yang sedang berlalu larang ke sana kemari.

Gadis dengan manik mata amethyst ini sedang duduk di bawa pohon rindang,badan kecil itu bersandar pada pohon itu, lukanya mulai sembuh tapi tenaga nya terkuras habis. Haori putih itu kini kotor,bersama dengan yukata yang ia gunakan.

Bagaimana tidak? Haori,Yukata,rambut,pedang itu semua berwarna putih,yang kini memiliki bercak darah yang mulai mengering. Matanya terpejam tertidur,nafas nya berat, badannya panas. Jangan anggap gadis ini kuat dan tidak bisa sakit,dia juga manusia kawan.

(Y/n) hanya bisa tertidur di bawa pohon rindang itu, kesalahan besar memang meninggalkan korps pembasmi iblis.

Penyesalan ada di akhir.

Satu kalimat yang menggambarkan isi otak gadis kecil ini.

________________________

Beberapa hari kemudian

_____ - _ - _ - _____

"kami sudah mencoba mencarinya Oyakata-sama,tapi dia tidak di temukan." -Kyoujurou

The Queen of KITSUNE|| Kimetsu no yaiba x Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang