15

317 25 0
                                    

sesaat setelah gema menjawab telpon nya fei langsung mematikan nya sepihak , entahlah dia belum siap

lagian si bajingan itu dari cara menjawab nya terlihat biasa saja , atau hanya dia saja yang merasa seperti ini atau hanya dia saja yang kepikiran sementara bajingan itu enggak

Arghhhhh ..... fei berguling guling di tempat tidurnya merasa frustasi
dia mengaku dia lah yang salah disini tapi dia gengsi hanya untuk sekedar mengatakan maaf

kenapa dia nggak telepon balik sih ?
dia beneran ya sama perkataan nya yang kemarin " fei pun merasa sedih cuma sedih ajah sih nggak samapi nangis

bodo amat lah akh gue tidur ajah , gak ada habisnya kalau mikirin si bajingan itu terus yang ada kepalaku sakit

-----------

fei berada di cafe sekarang seperti biasa dia sedang membersihkan meja,
pelanggan hari ini lumayan rame

tak lama pelanggan yang lain datang kali ini pelanggan ini terlihat familiar sangat familiar malah

ya itu gema, dia datang bersama perempuan yang kemarin datang bersama nya

mereka duduk tak jauh dari  tempat feivel membersihlan meja , jadi mau tak mau fei lah yang melayani

" selamat datang mau  pesan apa ? tanya fei ramah sambil tersenyum

" mau matcha latte nya satu ya kak truss " perempuan cantik itu menggantung perkataan nya

" kakak mau pesan apa tanya nya pada lelaki yang sedang asik memainkan ponsel nya

" espresso ajah " jawab nya

fei pun mencatat pesanan kedua pasangan itu , ya itu lah yang dipikirkan fei untuk saat ini

" ada tambahan lagi kk ? tanya fei

" brownies fudgy nya satu kak " jawab perempuan cantik itu dengan lembut

" enggak ada tambahan lagi kak ?

perempuan cantik itu sekilas melihat lelaki yang duduk di depan nya tapi tak ada respon

" udah kak itu ajah " tambah nya

" ok kak ditunggu ya "

tak lama fei kembali membawa pesanan perempuan cantik itu

walaupun sudah bolak balek dari tadi, tak sekalipun gema melirik ke fei

makin sakit lah tuh hati si fei ,gak nyangka si bajingan itu setega itu , tapi ya tega lah dulu ajah tega kok ninggalin dia sampe empat tahun lamanya , tapi fei berpikir lagi gema juga nggak wajib ngasih tau dia

mereka kan nggak ada hubungan apa apa cuma sebatas teman sekolah , itupun nggak dekat dekat amat

---------

entahlah sekarang fei nggak tau harus gimana , tapi dia nggak nyaman dengan situasi yang sekarang , dia kira perkataan gema waktu itu akan berlalu gitu ajah dan si bajingan itu akan kembali kayak awal ternyata ini lebih serius dari yang dipikirkan nya

satu satu nya cara adalah fei harus menurunkan ego nya toh dia lah yang membuat situasi sekarang seperti ini

tapi ketika fei ingin menghubungi gema dia mengingat perempuan yang tadi bersama gema , perempuan itu cantik , lembut berbeda dengan nya yang kasar , miskin dan yang paling menyakitkan adalah dia laki laki sama seperti gema,

lagian gema juga nggak pernah bilang suka sama dia kan ?
hanya karna gema mencium nya waktu itu belum tentu gema menyukai nya

tapi fei sudah jatuh kepada lelaki itu semenjak malam dimana gema mencium nya , itulah sebab nya tak sekalipun dia bisa melupakan gema walaupun sudah empat tahun berpisah

kalau dibilang bukan semenjak malam itu sih, tepatnya fei nggak tau kapan rasa itu tumbuh 

itulah kenapa waktu gema datang seperti tidak terjadi apapun dia merasa kesal dan juga marah

itulah kenapa dia selalu mengusir gema , toh juga dulu kayak begitu tapi gema selalu kembali

tapi fei baru sadar umur mereka sudah bukan umur anak sekolah menengah lagi
dan pola pikir juga sedikit banyak nya sudah berubah

fei langsung membenamkan kepala nya ke bantal nya , dia prustasi lagi malam ini ,
malam ini untuk pertama kali nya fei menangisi gema







"Gema & Feivel"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang