[1] Confession

891 54 0
                                    

I dedicated this fanfiction to Draco Malfoy's fan

I dedicated this fanfiction to Draco Malfoy's fan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📍 Lokasi : Lorong Hogwarts

"Aku tidak akan basa basi lagi, Eartha. Aku akan langsung ke intinya. Aku menyukaimu. Maukah kau menjadi kekasihku?" ucap Draco dengan percaya diri lalu menyodorkan sebuah Flower bouquet dan sekotak coklat kepada Eartha.

Eartha terdiam sambil memandang Draco. Ia masih belum bisa mencerna kata-kata yang barusan dilontarkan oleh lelaki itu. Apakah dia gila? Ini masih pagi!!

"Bagaimana?" tanya Draco dengan antusias. Sungguh tidak sabaran.

Eartha tersadar dari lamunannya. Sekarang Eartha benar-benar baru mulai berpikir. Tapi, Ia sungguh tidak bisa berkata-kata.

"A-apakah dia baru saja confess kepadaku? Apakah aku sedang bermimpi? Tapi aku rasa tidak. INI SUNGGUH NYATA! Astaga apa yang harus kulakukan?? Eh.. sebentar.. sepertinya ada yang janggal. Selama ini aku kan bermusuhan dengan dia, bagaimana dia bisa tiba-tiba mendatangiku dan menyatakan cintanya dengan enteng??" batin nya sambil menatap Draco dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Kau lama sekali, cepat jawablah, Eartha. Aku penasaran." rengek Draco kepada Eartha bagaikan anak kecil.

Rasa suka Draco kepada gadis itu sekarang masih rasa suka yang normal. Ia belum terobsesi dengan Eartha.

Setelah beberapa saat..

"YA! Aku sudah mendapatkan kesimpulan. Aku akan menolaknya. Aku yakin ini hanya akal-akalannya saja, dia pasti mengira aku akan menerimanya lalu nanti pada akhirnya dia akan meninggalkanku dan berakhir membully ku dengan embel-embel aku terlalu percaya diri bahwa seorang Draco Malfoy menyukai orang seperti diriku. Dia hanya ingin bermain-main." pikir Eartha

Draco Malfoy masih setia menunggu jawaban dari Eartha sambil menyodorkan sebuah Flower bouquet dan sekotak coklat kepada Eartha. Ya, Ia tidak menurunkan kedua lengannya sama sekali. Draco menatap Eartha dengan sangat tulus.

"Tapi kalau dilihat dari tatapannya sih, sepertinya dia tulus. EH, APA APAAN INI, Tidak, aku tidak boleh lengah. Itu hanyalah akting, sadarlah, Eartha!" Batin Eartha yang hampir luluh karena tatapan dari Draco.

"Eartha?" panggil Draco. Kemudian yang terjadi selanjutnya adalah keadaan menjadi sangat hening, hening sekali.



















































SPECIAL AMORTENTIA FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang