Prolog

24 1 4
                                    

Maaf ya guys semisalnya banyak typo atau cerita nya kurang menarik! Karena author kurang bisa bikin cerita, hehe, jadi semisalnya kalian menemukan typo atau semacamnya segera dikomentari ya^^

~~~

Pagi hari yang cerah tepat di kediaman keluarga Firmansyah, mereka tengah sarapan bersama di ruang makan dan diselingi dengan senda gurau. 4 anggota keluarga tersebut mengelilingi meja makan yang cukup megah namun minimalis. Mereka memakan makanan mereka dengan nikmat, tanpa adanya gangguan.

"Adwa sayang, kamu ada kenal anak temen mamah gak? Rili namanya" Wanita berumur sekitar 30 tahun keatas tersebut bertanya kepada anak tengah nya tersebut.

"Anak temen mamah? Yang mana mah?" Sang anak menjawab dengan ponsel yang masih senantiasa ia genggam sembari menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

Rina menatap anaknya, Adwa, dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan anak nya itu "Aprilia Friska Lesmana lhoo, kamu kenal kan? Dia katanya satu kelas sama kamu, jadi gak mungkin kamu gak kenal sama dia"

"Aku kenal sama Aprilia, cuma dia dipanggil nya April, bukan Rili. Tadi aku sempet bingung siapa yang mamah sebut" Adwa menatap mamah nya sebentar dan melanjutkan memakan makanan nya.

Rina terkekeh, dan melanjutkan memakan makanan nya, Adwa hanya bisa menatap mamah nya itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

Ia bingung ada apa dengan sang mamah. Tadi menanyakan Aprilia, sekarang malah terkekeh.

Adwa menatap mamah nya lagi dengan tatapan yang masih sulit diartikan, lalu ia bertanya "Kenapa mamah nanyain April? Gak biasanya mamah nanyain anak temen mamah, apa lagi ini cewek. Aneh."

Rina hanya diam sembari tersenyum menatap anak nya itu dan membenahi peralatan makan yang sudah tak ada makanan nya lagi.

Oke, sekarang Adwa hanya bisa menatap mamah nya dengan tatapan bingung, karena pertanyaan nya tak dijawab oleh sang mamah.

"Udah Adwa, kamu siap-siap untuk berangkat sekolah, biar papah antar. Jangan lama bersiap nya, karena sehabis ini papah mau antar adikmu sekolah sekalian papah berangkat kerja." Firdaus menatap anak nya itu dan melenggang pergi untuk bersiap.

Adwa terdiam sejenak dan melenggang pergi ke kamar nya untuk mengambil tas dan keperluan lainnya. Setelah dirasa sudah siap semua, ia keluar kamar dan menuruni tangga dan keluar rumah.

"Adwa! Jangan lupa bawa topi!!" Rina berteriak dari dalam rumah dan berlari kecil keluar rumah untuk memberikan topi kepada sang anak.

Adwa menoleh kebelakang dan melihat Rina berlari kecil keluar rumah membawa topi miliknya tersebut. Ia tersenyum dan mengambil topi dari genggaman tangan Rina, ia berterima kasih dan mencium telapak tangan Rina dan berpamitan pergi.

Firdaus menghampiri istrinya dan mencium kening sang istri dan berpamitan pergi, tidak lupa Rina yang balik mencium Firdaus tepat di kedua pipi.

Firdaus dan Adwa masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan pekarangan rumah, Adwa sempat melihat ke kaca spion mobil dan melihat sang mamah melambaikan tangan. Ia tersenyum tipis dan kembali melihat ke arah depan.

Mari kita beralih posisi ke tempat Aprilia Friska Lesmana sang pemeran utama wanita di cerita ini. Terlihat di rumah yang lumayan minimalis serba hijau tersebut sudah banyak kegaduhan di pagi hari yang cerah ini.

"April cepet kamu mandi terus sarapan! Nanti kamu telat masuk sekolah!" Seorang wanita berumur 36-39 tahun tersebut meneriaki sang anak satu-satunya, nama wanita tersebut adalah Lina Kurnia Lesmana, ibu dari Aprilia.

"Ya ampun Mih, ini baru jam 06.00 pas lho mihh, biasanya juga aku berangkat jam 06.30. Jadi santai aja, lagian ini juga aku mau mandi" Aprilia menatap sang ibu dengan tampang tidak peduli.

Lina hanya bisa pasrah menghadapi anak satu-satunya tersebut. Ia sudah lelah memarahi Aprilia sampai-sampai sudah muak sendiri karena setiap ia memarahi anak nya itu, pasti anak nya tidak pernah mendengarkan dan terfokus kepada ponsel nya.

"Kamu itu, hahhh..., sampe cape lho mamih marahin kamu. Kamu bisa gak si lakuin hal yang seharusnya sendiri tanpa mami suruh? Cape mami tuh Pril" Lina memijit pelipisnya yang pusing.

"Iya mihh"

"Kamu tuh jangan iya-iya aja April, kamu anak satu-satunya mami sama ayah, cuma kamu yang bisa mami sama ayah andalin" Lina menatap anak semata wayangnya itu dengan tatapan lelah dan sendu.

"Udah udah, kamu mandi aja sayang, kamu juga Mih, masak aja sana buat anaknya makan" seorang pria yang sudah berumur 40-44 tahun tersebut berucap untuk memecahkan suasana. Nama dari pria itu adalah Andre Sudarsana, ayah dari Aprilia.

~~~

"April kamu udah belom ganti baju nya? Ini lho, si Icha nungguin kamu!" Lina berteriak agar anak nya itu mendengar.

"Tunggu! Lagi pake dasi sama rompi! Bilangin ke Icha suruh tunggu dulu Mih!!" Aprilia balas teriak dan buru-buru memakai dasi dan rompi khas sekolah nya tersebut dan menyiapkan tas sekolah.

Aprilia bergegas keluar kamar dan berjalan ke arah ruang tengah, saat ia lihat ternyata ayah nya dan sepupu nya Icha sudah menunggu, sedangkan Lina ibunya tengah menyiapkan makanan untuk dimakan anaknya itu dan suami nya Andre.

"Lama banget kamu Pril, aku udah nunggu kamu dari tadi" ucap Icha yang kini tengah menatap Aprilia dengan sinis.

Icha, atau nama panjangnya adalah Raisyha Gentala Fitri, ia merupakan sepupu Aprilia yang seumuran dengannya meski hanya beda beberapa bulan saja. Fyi guys, Aprilia lebih tua dari Icha karena April lahir lebih dulu dari pada Icha.

April hanya bisa tersenyum dan tertawa pelan, "hehe, maaf deh Cha"

Lina datang dengan membawa piring yang berisi udang pedas manis ke ruang tamu, ia menaruh kedua piring tersebut di meja.

Lina duduk disebelah Andre, suaminya, dan menatap Icha lalu bertanya. "Ayah kamu masuk malem Cha? Tumben banget berangkat gak di anterin ayah kamu".

Icha mengiyakan pertanyaan bibi nya itu dan beralih ke Aprilia yang tengah makan.

Aprilia yang sadar bahwa diliatin oleh Icha pun menoleh menatap sepupu nya itu, ia mengambil dua udang dan menyuapi ke mulut Icha tanpa aba-aba yang membuat Icha tersedak.

Sang empu yang tersedak menatap tajam Aprilia yang tengah memasang muka tanpa dosa, Aprilia berujar kepada sepupu nya itu "Aku yakin kamu belom makan Cha, makan aja sedikit, meski kamu paling gak bisa sarapan si".

Icha sempet mau marah sama sepupu sepantaran nya itu, tapi ia urungkan karena jika mereka berdebat akan lama urusannya dan berakhir mereka telat masuk sekolah.

Beberapa kemudian Aprilia selesai makan, ia menaruh piring bekas ia makan dan piring bekas ayah nya makan ke dapur, lalu ia berjalan ke kamarnya untuk mengambil tas dan menuju teras rumah untuk memakai sepatu.

Di teras rumah nya ada Icha yang tengah menunggu sembari bermain dengan kucing peliharaan Aprilia yang bernama Kimberly, jangan terkecoh dengan namanya, meski namanya sekilas mirip kucing jantan, tapi sebenarnya Kimberly itu betina lhoo, hahaha. Bisa dibilang Kimberly adalah kucing kesayangan keluarga Aprilia, terutama mendiang kakek dari Aprilia.

Kenapa Kimberly sangat disayang?, karena Kimberly adalah pasangan dari kucing kesayangan kakek Aprilia yang bernama Billy, Kimberly sempet hamil anak Kimberly, jadinya Kimberly dirawat oleh kakek Aprilia.

1075 words♡

𝘈𝘱𝘳𝘪𝘭𝘪𝘢 𝘓𝘰𝘷𝘦 𝘚𝘵𝘰𝘳𝘺Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang