"Terkadang hal yang tak mungkin kita miliki ternyata bisa kita miliki"
.
.
.
.
Saat sampai dilantai tiga, yaitu tepat lantai kelas mereka berada, mereka duduk bersila di depan kelas mereka untuk menyejukkan diri.
Angin pagi berhembus halus, menyejukkan sesiapa saja yang terkena angin tersebut. Suara kicauan burung menginterupsi indera pendengaran mereka.
Namun atensi Aprilia buyar, menatap seorang pemuda tampan rupawan yang tengah berdiri di depan kelas. Pemuda tersebut adalah Adwa, ia sepertinya sedang mencari kedua sahabatnya yaitu Rizky dan Rama.
"Eh kalian, kalian ada liat Rizky sama Rama gak?" Suara berat namun lembutnya itu mampu membuat April rasanya meleleh seketika. Kini pipi April memerah dibuatnya.
"Kita berempat gak liat mereka, tapi coba tanya si Putra atau Thoriq deh Wa, soalnya tadi kayaknya antara mereka ada yang bareng sama Rizky ama Rama di kantin" jawab Icha.
"Oh oke, thanks guys" ucap Adwa berterimakasih dan melenggang pergi.
Pemuda tinggi namun sedikit buncit itu sudah tak terlihat lagi dari pandangan Aprilia. Setelah itu April kembali sadar dan melanjutkan makan nya yang tertunda.
"Lu suka sama Adwa, Pril? Masa lu suka sama Adwa yang gendut sih?" Ujar Icha, sepupunya itu sepertinya tengah melantur.
"Gue suka sama Adwa? Nggak anjir, gue masih suka sama si 'B' cuy, yakali aja, tapi gak ada yang tau masa depan sih, jadi biarkan aja lah ya" ucap April acih tak acuh.
Setelah itu mereka melanjutkan makan mereka sembari bercanda dan seperti April yang selalu ngejokes bapak-bapak kayak biasa ia lakukan.
KRING
KRING
Saatnya masuk dan belajar dengan menyenangkan, silahkan memasukikelas masing-masing dan belajar dengan tekun
KRING
KRING"Bejir, udah masuk aja, perasaan baru tadi istirahat sial" kata April yang tengah buru-buru memakan es batu yang masih tersisa.
Saat selesai mereka membuang sampah dan memasuki kelas, saat mereka memasuki kelas suara bising dari dalam kelas cukup mengganggu.
Para siswa saling melempar canda tawa satu sama lain, melempar bole kertas dari satu meja ke meja lain, tetapi ada beberapa yang memilih untuk tidur. Entah apa yang ada di pikiran guru-guru ketika melihat keadaan kelas mereka saat ini.
Mereka berempat memutuskan untuk duduk dibangku Anida dan April saja, karena bangku Hanania serta Icha sedang diduduki oleh teman-teman mereka.
"Cha, kata April tadi pagi ada sesuatu sama kak Zaky? apaan tuh?" Tanya Anida.
"Itu, si April ngalangin jalan, alhasil kesenggol kak Zaky, dan kalian tau apa yang bikin gue kaget? Pas mau nyebran-" ucapan Icha terpotong oleh Aprilia yang menyuapinya martabak telor miliknya.
"Diem lu, gue kalau nginget adegan itu kek anjing bet, salting gue nanti, sial" ujar April dengan raut muka yang sepertinya sudah bete.
"Si anak anjing, btw makasih martabak nya, nyummm~"
Tak berselang lama, guru datang dan mulailah pembelajaran seperti biasanya. Dua jam berlalu dan kini saatnya mapel terakhir dimulai, yaitu MTK.
Tes
Tes
Tes
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘈𝘱𝘳𝘪𝘭𝘪𝘢 𝘓𝘰𝘷𝘦 𝘚𝘵𝘰𝘳𝘺
Teen Fiction[Tahap Revisi] "Benar ya kata orang-orang, terkadang terlalu berharap kepada seseorang yang kita sukai agar cinta kita dibalas itu menyakitkan, yang membuat diri kita sendiri menderita akan rasa tersebut"-Aprilia Friska Lesmana "Gue gak bermaksud ny...