Happy Reading orang-orang baik.
Sayang kalian banyak banyak🥰🥰
Terkadang manusia hanya melihat
kekurangan orang lain di bandingkan
kelebihan orang lain.--the beginning of happiness--
"Moraaaaaaa.... " teriak Erin sembari berlari kecil dari depan gerbang sekolah.
Sekarang Mora sudah kembali sekolah seperti biasa karna nenek nya sudah membaik.
"Lebay lo Rin, kayak udah nggak ketemu bertahun-tahun ajah lo.".Mora memutar mata nya malas. Erin memelukan Mora seakan-akan sudah tidak bertemu bertahun-tahun.
Erin melepaskan pelukan nya dari Mora. "kok di bilang lebay sih, gue kan benaran kangen kalau nggak ada lo gue kesepian. "ucap Erin kesal sambil melipat kedua tangannya di depan dada padahal dia benar-benar merindukan Mora tapi malah di bilang lebay.
Mora langsung tertawa karna ekspresi Erin yang bisa di bilang sangat lucu saat kesal" hahahha,malah ngambek gue cuma bercanda Erin, Sini-sini." Mora melebarkan kedua tangan nya agar Erin bisa masuk ke dalam pelukan nya dan mereka pun saling melepaskan rindu padahal tidak bertemu hanya sehari.
Sekarang Mora dan Erin sudah berada di dalam kelas,mereka bercerita sembari bercanda tawa.
"Waahhhhhhhh..... Ada cewek murahan ni. "ucap Sindi berjalan mendekat dengan kedua temannya.
" gue pikir udah nggak sekolah lagi, gue kira udah sadar diri ehhh ternyata masih nggak punya malu buat datang sekolah."hina Sindi bertubi-tubi.
Mora ingin membalas perkataan Sindi, namun Erin menahan tangan Mora agar tidak meladeni Sindi.
"Mor gue kasian sama lo udah miskin murahan lagi." hina Sindi lagi memasang muka jijik.
" lebih baik gue miskin dari pada kaya tapi sering injak injak harga diri orang." Ucap Mora melipat kedua tangan nya di dada dengan senyuman smirk.
"Dih sok suci lo."
"Lebih baik sok suci dari pada jadi pelakor. " sindir Erin.
"Maa..... Maksud lo apa?" tanya Sindi glagapan.
"Yah cuman pengen sadar diri sebenarnya siapa yang sok suci dan murahan. Iyah kan Mor?" Erin memegang tangan Mora dan menatap Sindi tajam.
"i.... Iyah. " jawab Mora bingung apa yang di maksud Erin namun Mora yakin ada sesuatu yang belum Erin ceritakan. Mora hanya mengikuti cara bermain Erin.
"ca.. Cabut yuk guysss ngomong sama mereka juga nggak ada untung." Sindi menarik tangan kedua teman nya lalu berjalan keluar kelas.
" pelakor? Siapa yang pelakor? dan...... Siapa yang murahan? " Tanya mora bertubi-tubi karna penasaran.
" nanti pulang sekolah gue ceritain." ucap Erin dengan senyuman yang sulit di artikan. Mora pun ikut merinding melihat senyuman Erin yang tidak seperti biasa nya.
Setelah pulang sekolah Erin menceritakan semuanya ke Mora. Mora di buat melongo hampir tak percaya dengan apa yang di ceritakan Erin. Namun, Erin tidak akan berbohong kepadanya, Mora tidak habis pikir dengan Sindi bisa bisanya dia berselingkuh dengan omnya Erin. Mora tidak bisa membayang kan bagaimana marahnya Jendry kalau tau kelakuan pacar kesayangannya.
******
Flasback
Karna merasa kesepian di rumah Erin memutuskan untuk pergi jalan jalan ke mall. Sesampainya nya di sana dia melihat omnya bersama seorang perempuan muda. Dia pun memutuskan kan untuk menghampiri omnya yang tidak jauh dari sana.
"Om? Om ngapain di sini? Dan perempuan ini si.. " Erin membulat kan mata nya karna hampir tak percaya dengan apa yang dia lihat.
"Sindi!? "
"Erin!! " Sindi tak kala membulat kan mata nya.
"Om ngapain sama dia." Erin menunjuk muka Sindi dengan jari telunjuk nya.
" Om tega selingkuhin tante ningsi! " ucap Erin tak percaya.
" Erin kamu salah paham Erin, Om Hans nggak selingkuh kamu salah lihat. " ucap om Hans membela diri.
"Om pikir Erin buta? Penglihatan Erin masih jelas om." Erin menggeleng kecewa ke omnya padahal sudah jelas jelas Erin melihat kedekatan mereka seperti sepasang kekasih.
" Erin Om mohon jangan aduin masalah ini sama tante kamu yah cukup kita yang tau, atau kamu mau Om beliin kamu lighstick? Foto card? Tiket nonton konser BTS? Kamu mau apa Om akan beliin buat kamu asal jangan aduin ke tante kamu." bujuk om Hans ke Erin sembari memegang tangan Erin namun Erin menepis nya dengan kasar.
"Erin nggak butuh Om, Erin nggak bisa rahasiain masalah besar ini." Erin menatap Omnya dengan tatapan tajam.
" dan lo." Erin menunjuk muka Sindi dengan jari telunjuk nya. "gue harap Jendry secepatnya harus tau kebusukan lo. "
Sindi tidak menggubris perkataan Erin karna takut dengan tatapan Erin.
"Dasar murahan, kayaknya kata murahan nggak cocok deh buat lo hemm. "Erin alasan berpikir sejenak. " lebih tepat nya cewek jalang." Erin tersenyum smirk.
"Erin jaga omongan kamu! ." ucap om Hans marah.
"Jaga omongan? Dia ajah kalau hina teman aku nggak pernah tuh jaga omongan nya, trus om nguruh aku jaga omongan?"tanya Erin heran.
"Dan lo." Erin mengusap air mata yang sedari tadi keluar dari mata Sindi. " baru tau kan rasanya di hina? Itu yang di rasain Mora pas di hina sama lo atau mungkin rasa sakit yang Mora rasa lebih dari apa yang lo rasain sekarang." Erin tersenyum meremehkan.
Erin mengangkat dagu Sindi agar membalas tatapan nya.
"Yang murahan itu lo bukan Mora, sering ngata ngatain Mora tapi nggak sadar diri. "
" lo tau nggak? Lo lebih dari kata murahan."bisik Erin di telinga Sindi lalu mengusap rambut Sindi.
"Cukup Erin!" teriak om Hans.
" jangan ngegas dong om, Erin juga mau pergi kok."
"Bay om, bay PE..LA..KORRR.."Erin melambaikan tangan nya pura-pura ramah.
" kamu nggak punya bukti buat laporin om ke tante Ningsi. "ucap om Hans.
Erin hendak pergi namun dia berhenti dan membalik badan. Erin tersenyum menunjukkan deretan giginya yang putih lalu memiringkan kepala nya.
"Oiyah?? "
Erin mengangkat handphone nya dan menunjukkan nya ke Sindi dan om Hans.
"Semuanya terekam di sini Om. "
Wah nggak nyangka yah Erin sengeri itu
Tim Erin mana suaranya??
Makasih yah udah di baca dalam hati walaupun hati mu bukan untuk ku 🤭
Jangan lupa tinggal kan jejak vote & komen
![](https://img.wattpad.com/cover/360827256-288-k155146.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEGINNING OF HAPPINESS(On Going)
Teen Fictionseorang gadis yatim-piatu yang hanya mememiki seorang nenek, dan memiliki seorang sahabat yang selalu ada untuk nya. Sayang nya kisah cintanya tak berpihak pada nya mencintai seseorang laki-laki yang mencintai perempuan lain. Penasaran sama cerita n...