3- Laki-laki yang menyebalkan

38 9 0
                                    

Flashback

"Apa kau gadis aneh? Kenapa kau suka mengurung dirimu di rumah kosong ini."

Tatapan yang asing, daripada tatapan kasihan, anak laki-laki ini menatap nya seolah kelakuan nya sekarang adalah hal teraneh yang pernah ada.

"Aku tidak lapar, aku tidak ingin makan bersama keluargamu."

Kruuk..kruuk..

'Bunyi perut sialan!' Gadis kecil itu mengutuk suara nyaring yang hampir memenuhi rumah besar kosong itu.

"Kau lapar?" Laki-laki memiringkan kepalanya bingung.

"Tidak, bodoh!" Gadis itu berteriak kesal sekaligus malu. Dia menunduk.

Sungguh ucapan dan perbuatan yang sangat berbeda. Dia tersenyum kecil dan menyamakan tubuh nya dengan gadis yang duduk di atas sofa. "Kenapa berbohong? Kau tidak lapar? Aku sangat lapar sekarang."

Gadis kecil itu menggeleng,"Aku tidak suka makan bersama keluargamu."

"Kalau begitu, ayo hanya makan denganku. Berdua." Laki-laki itu mengeluarkan snack coklat yang disimpannya. "Bolehkan, Kayla?"

Flashback end

Kelopak mata yang terus menutup itu akhirnya terbuka lebar. Dia melirik ke kiri dan kanan, ternyata ini kamar nya. Dia beranjak bangun, sebelum sakit kepala hebat menyerangnya.

"Gadis sialan, awas saja besok" dia mengutuk Amanda dalam hati nya.

Syukurlah hari ini dia libur. Jika tidak, dia mungkin harus terkurung di ruangan ber ac bersama guru bk dan juga ketua osis bak bunga bangkai itu. "Tubuhku lengket." Dia bergerak turun dari kasur dan membuka gorden kamar nya.

Cuaca bagus. Melihat hal ini sedikit membuat mood nya membaik....

"Jangan tersenyum seperti itu, kau akan menakuti para tetangga." Sampai sebuah suara menginterupsi nya.

...- atau tidak?

"Apa yang kau lakukan disini?" Kayla berbalik malas, dan menemukan laki-laki itu sudah berdiri di depan kamar dengan sepiring roti dan susu.

Laki-laki itu tersenyum meremehkan, "Wanita bodoh"

Kayla kesal, dia mengambil bantal nya dan melempar ke arah laki-laki itu, yang berhasil dihindari Azka dengan baik.

"Seperti nya kau baik-baik saja." Azka meletakkan sarapan gadis itu di meja kecil. Dia duduk di kursi yang tersedia kamar Kayla dan menatap nya. "Padahal kau sudah dengan bangga mengatakan tidak ingin berhubungan dengan ku lagi dan meninggalkan ku dengan keren. Tapi apa ini, Kayla?" Laki-laki itu terlihat marah. Dia kembali menatap tajam Kayla.

"Aku tidak pernah mengatakan bahwa membutuhkan bantuan mu, Azka."

Laki-laki itu tertawa meremehkan, "Tidak membutuhkan bantuan ku dan terbangun di kamar hotel dengan laki-laki asing, seperti itukah keinginan mu, Kayla." Sarkas Azka.

"Jaga ucapanmu, Azka." Hati gadis itu mendidih. Sudah lama dia tidak mendengar ucapan meremehkan dari laki-laki ini.

Azka berdiri, dan mendekat ke arah Kayla yang mundur; menjaga jarak. "Berhent..-"

"Kenapa? Apa kau takut?" Dia semakin mempersempit jarak mereka. Hingga akhirnya gadis itu tersudut ke jendela. "Bukankah ini kau inginkan, Kayla. Mabuk dengan teman-teman mu dan bersenang-senang dengan laki-laki?"

||Dibalik Bayangan||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang