Hujan yg mengguyur kota jakarta tadi malam membuat pagi ini terasa begitu sejuk. Tak bisa dipungkiri hal ini memunculkan rasa malas yg kuat bagi semua orang. tak terkecuali seorang gadis remaja bernama lengkap 'Yessica Tamara Natio' ini
Gadis itu tampak masih terlelap dibalik selimut tebal yg menutupi sebagian tubuhnya. cahaya matahari yg masuk dari celah gorden kamarnya serta suara alaram yg berbunyi tak membuat gadis itu terusik. bahkan ributnya suara deru mesin kendaraan yg berlalu lalang didepan rumahnya tidak membuat gadis itu terbangun. Matanya yg mengantuk membuat gadis itu menulikan pendengarannya.
Tok tok tok
"Dek bangun"
seorang wanita berperawakan tinggi semampai tampak berdiri didepan pintu kamar bercat putih dengan beberapa pernak pernik sebagai hiasan. Wanita itu tampak mengetok pintu dan menyerukan agar sang anak segera bangun. dia adalah Shani Indira Natio yg tak lain adalah ibu dari Yessica sendiri.
ceklek
"anak gadis Kok jam segini masih molor"
Cetus wanita itu seraya menggelengkan kepalanya melihat putri tunggalnya yg masih tidur anteng dibalik selimutnya
Tidak langsung menghampiri sang anak, wanita itu melangkahkan kaki lalu menyibak gorden pintu kaca penghubung antara sekat kamar dan balkon.
Membalikkan badan pelan, kembali menghela nafas melihat anak gadisnya sama sekali tidak terusik.
"Pasti begadang lagi"
Ucapan sesaat setelah melihat laptop milik Chika tergeletak di kasur, bungkus Snack dimana mana dan apa?? Tumpahan cola diatas kasur!!
Bener bener ya si Chika ini
"Yessica ayo bangun. Udah jam enam loh" seru nya.
Jemari lentiknya tergerak untuk menyibak selimut yg menutupi tubuh anak gadisnya itu tetapi kembali ditarik oleh sang empu.
"Sayang bangun hei" Ujarnya lagi seraya mengusap rambut legam sang anak. Sesekali menggoyangkan pelan tubuh Chika agar segera bangun
"bangun sayang"
"Lima jam lagi mah" celetuk Chika asal lalu memeluk sang ibu dan menenggelamkan wajahnya di perut rata ibunya. Entahlah, menghabiskan episode film tadi malam membuat matanya sangat sulit dibuka
"Heh gak ada. Bangun sekarang" cerca Shani lagi. Membangunkan anak ini sedikit membuat nya resah. Tetapi ia juga enggan memarahi Chika.
"Yessica wake up!!!"
"Mamah berisik ih" Dumel chika yg makin menenggelamkan wajahnya di perut rata wanita kesayangannya.
"ya makanya bangun"
Tangannya terangkat untuk mengelus pelan hitam legam surai rambut putrinya ini. Dia ingat, dulu ia sangat suka sekali membeli pernak pernik dan perintilan untuk mempercantik rambut anaknya setiap pagi, tapi sekarang anak itu sudah tumbuh remaja, enggan diikat lagi dan hanya digerai ketika akan pergi.
Huh, waktu sangat cepat berlalu, sejujurnya ia masih ingin anaknya ini kembali menjadi kecil.
"nanti mah, masih ngantuk"
Senyum haru itu luntur, tergantikan dengan wajah masam yg tercetak jelas. Kenapa anaknya ini sangat mewarisi sifat jeleknya ketika masih muda dulu.
"Mama cium nih kalo gak bangun"
"cium aja kalo bera--"
Cup
"IH MAMAH JANGAN CIUM CIUM" amuk gadis itu tak terima